“eh?” Doyoung mengintip dari lantai atas, melihat junkyu yang terlihat duduk dimeja makan dengan kesadaran minim. Sepertinya kakaknya itu masih mengantuk.
Doyoung menuruni tangga “kak junkyu ngapain?” si bungsu bertanya sembari mendekat.
Kepala junkyu yang hendak jatuh karena terlalu mengantuk itu langsung terangkat dengan mata terbuka “gue, gue ehm nungguin lo” jawab junkyu setengah sadar.
doyoung mengusap tengkuknya merasa tak enak.
“ini masih kepagian, kakak kan ga terbiasa bangun sepagi ini” junkyu menggeleng kemudian memalingkan wajahnya.
Dia juga malu kalau bertingkah sok peduli gini didepan doyoung yang selama ini dia kasari.
“gue cuman laper juga sih” alibi junkyu.
Mendengar penurutan sang kakak doyoung dengan sigap bertanya “eh lapar yah? Kak junkyu mau makan apa? Roti? Atau nasi—
—roti aja, selainya dibanyakin yah” pinta junkyu terus memperhatikan gerak-gerik doyoung dengan mata mengantuknya.
“ini, susunya juga” doyoung menyodorkan roti dengan ekstra selai dilengkapi susu hangat.
Junkyu menatap sarapan paginya itu. Sarapan yang pertamakali doyoung buatkan untuknya, sarapan pertamakali yang dia makan di rumahnya itu dengan salah satu anggota keluarganya.
“makasih..” junkyu masih setia menatap roti dengan susunya, rasanya ini sangat berarti walau Dimata orang lain itu terlihat biasa saja.
“makasih yah Doyoung” junkyu berucap lagi menatap doyoung yang juga ingin memakan sarapannya.
Doyoung mengangguk dengan senyuman penuh, tak hanya junkyu. Doyoung juga merasakan sarapan kali ini sangat berarti baginya.
Sarapan pagi pertama doyoung bersama seseorang, biasanya anak itu selalu sendirian dan ini Sarapan pagi pertama doyoung bersama junkyu.
“kak junkyu habis ini lanjutin tidur aja kalau masih ngantuk, ini masih jam 5 pagi”
Junkyu melahap rotinya dengan saksama “iya, gue bakalan ke sekolah kok”
Keduanya menghabiskan sarapan mereka, doyoung berpamitan pada junkyu.
“aku berangkat yah, makasih kak junkyu udah temenin aku sarapan” doyoung membungkuk di hadapan junkyu kemudian berbalik dan menghilang dibalik pintu besar rumah itu.
Junkyu menatap kepergian sang adik bungsu sembari melambaikan tangan “dadah doyoung..”
***
Junkyu :
Ji, gue sarapan pagi bareng doyoung!|Dia sekarang udah ke sekolah, padahal| baru jam lima buset
Jihoon :
| Widih sukses nih pendekatannya.|Terus gimana sama lukanya?
Junkyu menatap pesan jihoon. Jihoon terlihat lebih tau doyoung dari pada dirinya yah, bahkan mungkin jihoon lebih seperti kakak kandung Doyoung dibanding junkyu.
Junkyu memukul lututnya “seharusnya gue tadi tanyain luka doyoung!” kesalnya dalam batin.
Junkyu :
Lukanya udah lebih mendingan|Jihoon :
|Udah lo cek lukanya?
|Entar gue cek ulang di sekolah ajaJunkyu :
Y |
![](https://img.wattpad.com/cover/314974159-288-k542296.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊☘︎
Fanfic"gue benci sama lo, dan gue gak akan nyesel pernah benci sama lo" -Jᴜɴᴋʏᴜ "aku sayang kakak, tapi kenapa kakak kayak gini ke aku?" -Dᴏʏᴏᴜɴɢ Karena perlakuan orang tua mereka membuat keduanya menjadi asing. Entah junkyu yang selalu benci melihat Doy...