“pagiii papaaa!” doyoung berseru riang sembari menata sarapan pagi dimeja makan.
Sang papa tersenyum, hatinya menghangat melihat bagaimana dewasanya anak bungsunya itu.
“pagi juga sayang, rajin banget anak papa” sang papa menyempatkan mengelus surai doyoung diselingi kecupan di dahi anaknya yang manis.
Doyoung tersenyum dan mengangguk “harus dongg, biar kita bisa makan bareng” tungkas doyoung.
“kak junkyu?”
“disini” baru saja ditanyakan keberadaannya, junkyu muncul dengan tampilan yang masih urak urakan.
Mungkin belum terbiasa harus bangun pagi dan langsung bersiap dengan rapi.
Doyoung tersenyum, mendekat dan memasangkan dasi pada sang kakak “bentar dirapihin dulu”
Junkyu mengangguk selama doyoung mengikat dasi, dirinya memejamkan Mata yang masih mengantuk sampai akhirnya selesai. Junkyu tampak lebih rapi selayaknya anak sekolah.
“nanti kalian papa antar atau junkyu mau pake motor sendiri?” tanya sang papa.
“nanti junkyu pake motor sendiri pa, soalnya mau kasih tumpangan buat si jihoon hari ini kita berangkat bareng” ucap junkyu.
Sang papa mengangguk “doyoung bareng papa yah”
Doyoung mengangguk semangat.
“nanti sebentar pulang, kita ke rumah nenek yah?” ucap sang papa tiba-tiba.
Junkyu menggoyangkan kepalanya antusias “iya pa, udah lama ga ke rumah nenek”
Sedangkan doyoung termangu.
____
Hari itu, keduanya tampak berbeda disekolah. Lebih sumringah dan bersemangat, tak ada kata canggung dan malu dalam mempublikasikan kalau mereka berdua adalah saudara kandung.
“doy, pulang sama gue?” tawar haruto.
Doyoung menggelengkan kepalanya “maaf ya haru, aku pulang dijemput papa” tolak doyoung.
Haruto mengangguk kepalanya “gapapa, gue pergi dulu si jeongwoo udah manggil manggil tuh, denger kan congornya” ucap haruto sembari mendengar suara jeongwoo yang menggelegar memanggil namanya.
Doyoung mengangguk, suara jeongwoo memang yang terbaik sejauh ini.
“haha iyaa, hati-hati”
Dan disinilah doyoung sekarang, menunggu sang papa untuk menjemput.
Pip!
“jangan ngelamun dong” ucap Yandra melihat si bungsu melamun.
Doyoung merenggut “ih papa ngagetin tau” omelnya langsung masuk kedalam mobil.
“kamu sih ngelamun, kalau kerasukan gimana?”
“papa doain aku kerasukan ya!!!”
“engga tuh”
“ngeselinnn”
“kita langsung ke rumah nenek, tadi kakakmu udah duluan”
Doyoung mengangguk, hah..
“udah sampai, turun gih”
“pa..”
“hm? Kenapa?” Yandra mengangkat alisnya, melihat anaknya yang bergerak gelisah.
“gapapa, masuk aja” berakhir doyoung mengikuti langkah sang papa dari belakang.
“maa! Aku dateng” ucap Yandra membuat junkyu dan sang nenek yang sedang tertawa kini mengalihkan pandangannya.
“paa, aku diluar dulu yah mau lihat-lihat sebentar” alibi doyoung.
Yandra mengangguk, ia masuk kedalam bergabung dengan ibunya dan juga anaknya itu meninggalkan doyoung diluar yang gemetaran.
“hanya satu?” tanya sang nenek, melihat junkyu kemudian mantap sang anaknya Yandra.
Yandra duduk “doyoung diluar”
Junkyu membuang nafas ia hendak berdiri memanggil namun sang papa mencekal tangan itu “biarin nanti nenek yang keluar”
Sang nenek berlangsung keluar menghampiri cucunya yang duduk sembari menunduk memainkan kukunya.
“doyoung..” panggilnya dengan suara yang bergetar khas orang lanjut usia.
“nenek..”
“mengapa sendiri disini” nenek datang mengelus surai legam cucunya.
“jangan takut dengan nenek, nenek minta maaf.. kamu tetap cucu nenek” sang nenek menyeka air mata yang jatuh di pipinya yang berkeriput itu membuat hati doyoung mencelos begitu saja dan berhamburan di pelukan sang nenek.
“aku gapapa, aku cuman lagi cari angin segar saja” doyoung sesegukan kembali di pelukan nenek.
“tidak benci nenek?” tanya perempuan lanjut usia itu pelan.
Doyoung menggeleng “engga, engga akan pernah”
Kini nenek yang menumpahkan air mata lebih banyak “cucu nenek, nenek minta maaf ya”
Tangan nenek yang tadi memeluk doyoung kini terbuka seolah memberi isyarat kepada Yandra dan junkyu untuk bergabung dalam pelukan itu.
Keempatnya kini berpelukan.
Kali ini doyoung merasa lengkap. Meski tanpa sang mama.
“aku tau semua akan indah dalam waktunya, aku sayang kalian semua! Termasuk mama juga” —doyoung.
“kedepannya mari hidup bersama, doyoung adik kecilku tolong berbagi segala hal denganku, karena aku kakakmu”—junkyu
“terimakasih masih bertahan hingga sekarang, kalian berdua darah dagingku dan untuk seterusnya akan selalu begitu. Mari hidup sebagai keluarga meski tanpa ibu”—papa Yandra
“nenek sayang kalian semua”—nenek
End.
Hanya itu..
Kalau kurang minta maaf 🙏🏼
Ini cerita full bener bener gaje.. bahkan ada beberapa chapt yang aku baca ulang masih kurang bgt tp yaudahlah.
Semoga kedepannya bakalan lebih baik lagi
Tmksh buat yang udah baca book ini weh💝💝
Meski gaje tapi masih ada yg mau vote, komen dan mau baca nih ceritaaa!!!
ALAFYUU!! book kyudo entar mungkin nyusul lagi(?)
Kalau bisa coba kalian tulis gitu menurut kalian cerita ini tuh gimana?
Terus ketemu cerita ini dari mana?😞
Mmf bgt kalo ga sesuai ekspektasi kalian semua
![](https://img.wattpad.com/cover/314974159-288-k542296.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊☘︎
Fanfic"gue benci sama lo, dan gue gak akan nyesel pernah benci sama lo" -Jᴜɴᴋʏᴜ "aku sayang kakak, tapi kenapa kakak kayak gini ke aku?" -Dᴏʏᴏᴜɴɢ Karena perlakuan orang tua mereka membuat keduanya menjadi asing. Entah junkyu yang selalu benci melihat Doy...