Bab 00 : Prologue

281 18 4
                                    

Hujan rintik-rintik membuat hawa malam terasa semakin dingin, namun tidak bagi Yun Aera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hujan rintik-rintik membuat hawa malam terasa semakin dingin, namun tidak bagi Yun Aera. Bahkan pendingin kamar sudah menyala di suhu ruangan dengan skala rendah. Namun tubuhnya terasa semakin memanas diiringi dengan suara decapan halus disepanjang paha dalamnya

"Kau suka, Noona?" Tanya pria itu sambil sesekali masih menghadiahkan kecupan-kecupan pelan disekujur paha bagian dalam Yun Aera yang kini tengah meremas sprei kuat-kuat

"Katakan jika kau suka, Noona. Maka aku akan melakukan yang lebih dan tidak terlalu lama membuatmu tersiksa" gumam pria itu lagi sambil menggigit kecil celana dalam Yun Aera yang masih bertaut indah disekeliling pinggulnya

"Mmm.. Ya, Koo. Aku menyukainya." Gadis itu mendesah pelan saat merasakan ujung jari pria itu menekan-nekan dan menggesek klitorisnya perlahan

Pria itu menyingkap selembar kain yang menutupi benda indah milik gadis yang kini sudah berada dibawah kuasanya. Menatapnya penuh damba. "Selalu saja indah, Noona. Aku bisa gila hanya dengan menatapnya saja" gumam pria itu lagi. Sedikit menegakkan posisi tubuhnya, bibirnya kembali meraih bibir manis milik Yun Aera. Mendesakkan lidah nya kedalam bibir gadis itu kemudian menyesap bibir bawahnya perlahan

Tangannya merambat kebawah. Kembali menggesek daging kecil yang menyembul dari milik gadis itu dan berhasil membuat Yun Aera mendesah pelan disela-sela ciuman basahnya

"Biarkan aku memiliki mu, Noona" pinta pria itu dengan sorot mata sendu dan menggelap . Ciumannya sudah terlepas, tapi Yun Aera masih terengah dengan mata sayu. Ia menggigit bibir bawahnya kuat saat pria diatasnya kini berhasil meloloskan dua jari masuk ke dalam miliknya dan menggerakkan nya dengan tempo yang sedikit cepat

"Can i?" Bisik pria itu berat tepat ditelinga Yun Aera yang semakin menambah afeksi dalam dirinya menyeruak.

"Aku ingin memasuki mu dalam-dalam. Membuat bibirmu hanya memanggil namaku. Hanya boleh namaku saja, Noona"


🪷🪷🪷

Maheswara [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang