3

931 176 11
                                    

Hari-hari zee berlalu sangat buruk dengan kepergian ashel yang tiba-tiba.

Semua orang ditanyainya, sahabatnya itu pergi kemana, tapi tak ada satupun yang bisa menjawab pertanyaannya.

Tiga minggu,

Masa liburnya habis membuatnya harus kembali ke sekolah tapi semua terasa berbeda karna tak ada ashel yang berjalan disampingnya.

Hari-harinya tiba-tiba jadi tak asik.

...
"pagi zee" sapa flora yang baru datang bersama bundanya yang juga mengantar adik-adiknya untuk masuk SD.

Flora zee baru naik kelas 5, jadi ini adalah hari pertamanya di tahun ajaran baru.

"pagi" balas zee dengan senyuman bahkan flora tau zee tidak sedang tersenyum.

Anak itu meringis tipis.

"nanti aku bantu kamu cari ashel lagi, sekarang masuk dulu, kita harus belajar!"

Zee mengangguk patuh mengikuti sahabatnya yang berjalan satu langkah di depannya. Mereka mengikuti pelajaran seperti biasa.

Jam istirahat,

"zee mau makan apa?" tanya flora lagi karna kali ini zee benar-benar hanya mau berbicara dengan flora.

Dia bahkan membuat teman-temannya menjauh tak segan-segan memukul mereka jika mereka terus-terusan mengganggunya.

"apa aja" jawab zee seadanya membuat flora menggaruk kepala lalu membeli batagor saja yang paling dekat dengan kakinya.

Zee menunggu lemas di meja kantin.

"nih, makan!"

"makasih flo!"

"sama-sama"

Pulang sekolah,

Zee berpisah dengan flora dan adik-adiknya juga bundanya yang kembali menjemput mereka.

Zee agak iri sebenarnya, tinggal di panti saja mereka bisa sedekat itu kenapa mama papa dan dirinya tidak bisa seperti mereka.

Jangankan menjemputnya, menyambut kepulangannya saja itu tidak mungkin!

Sampai di rumah masuk ke kamar, Zee mulai muak dengan suasana ini.

Di rumah tak ada orang, ke rumah pohon pun tak ada ashel, main ke kebun papahnya marah, datang ke gudang pasti diusir.

Berjalan ke rumah ashel tak lagi hangat, semuanya berbeda seperti  bukan lagi rumah sahabatnya.

Tak ada yang menyenangkan disini, tapi dia tetap positif dan berfikir ashel pasti kembali.
...

Setahun, dua tahun, zee sedikit dewasa dan sedikit punya amarah.

Zee yang manis dan romantis seperti tengah kehilangan kontrolernya semenjak ashel tak lagi bersamanya juga mamanya yang makin-makin sibuk setiap hari.

Dia kadang bertanya, kenapa papanya tak pernah menjemput mamanya sampai wanita tersayangnya itu musti diantar laki-laki lain hari-hari.

Tapi zee menepis pikiran itu jauh-jauh dan berusaha fokus saja pada sekolah.

Tidak usahlah memikirkan hal lain, itu kata papahnya.

Di koridor SMP Pelita, zee tengah berjalan bersama flora menuju kelasnya.

Mereka baru saja membeli makanan di kantin dan memutuskan untuk makan di kelas saja.

Toh ini cuma jus dan snack ringan, tidak akan menimbulkan bau yang mungkin menyebar ke ruangan.

Di tengah perjalanan, zee melihat seorang anak laki-laki berseragam berbeda. Sepertinya dia anak baru pikirnya.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang