13

1K 155 11
                                    

Ashel tersenyum melihat zee yang tampak fokus sekali pada bacaannya. Entahlah, dia tak mengerti kenapa anak itu selalu memilih membaca buku disaat seperti ini.

Ingat saat ashel membuat pesta, anak itu juga melakukan hal yang sama.

Dia tidak mengerti, mungkin memang itu cara zee menenangkan diri.

Mengingat apa yang diceritakan tante Veranda, ashel juga yakin zee tidak tau sejauh itu tentang mamanya.

Jika zee tau, apa mungkin anak itu akan menghadapinya sebagai zeannya, atau malah dengan dirinya yang seperti ini?

Jujur mengingat zee yang kemarin, dia sedikit gugup, dia rasa dia tidak lagi mengenal bahkan tidak tau sama sekali tentang zeannya dimasa ini.

Zee banyak berubah,

Semoga dia tidak terlalu terlambat jika ingin semuanya kembali.
...

"udahan kan??" satu suara dari belakang membuat ashel berbalik. Itu robert,

Udah apa?

Ah,

"belumm~" ekspresinya berubah 180° setelah ingat apa yang dibicarakan lawan bicaranya. Pipinya menggembung,

"udah hampir tengah malem queen, lanjut besok aja" kata zeus ikut bersuara. Ashel kontan mengecek ponselnya,

"ish, baru jam 9 !!!!!!!!!"

Gerrr

Sebenarnya hawanya sudah tak enak, tapi aran seperti mencari ajalnya,

"itu udah tengah malem kalo buat cewek!"

Merengut,

Pletakk

Sebuah botol melayang dari arah tribun mendarat persis di kepalanya.

Tentu saja pelakunya adalah chika!

"lo apain sahabat gue?!"

Seperti itu tatapan mematikannya saat ini.

Gluk

"mending lo ajak pulang zean aja. Dia tadi ga bawa mobil tuh"

Ashel mengerjab sebelum tersadar,

"SERIUSS???"

Yaa, Aran mengangguk cepat meyakinkan ashel dengan senyum pucatnya,

"disana banyak helm" tunjuknya lagi pada satu arah.

YASSHH

Akhirnya, semua bernapas lega karna ashel mau kembali pada mood nya.

"OKAY! makasih aran!"

"sama sama"
...

Di tribun,

"ayoo pulang!"

Huh?

Chika mengangkat punggungnya hendak menjawab tapi ashel menekankan telunjuknya pada bibir itu.

Di tidak berbicara dengannya!

"ayo zeann, pulangg~"

Ah?

Zean mendongakkan kepala,

"lo ga balik sama kita chel?" tanya marsha pada akhirnya. Chika seperti menanyakan hal yang sama.

"ngga! Kata aran zean mau nganterin gue!"

Apa?!

Sumpa kalian saksinya, aran tidak pernah mengatakannya!

"beneran?" kini giliran marsha yang menyalangkan tatapannya pada zean. Zean yang menerima tatapan seperti itu mengerutkan keningnya.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang