14. Try to Forget

231 52 16
                                    

–Sequoia–

Tidak semua orang benar-benar berani melepaskan meski sudah dibunuh paksa hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak semua orang benar-benar berani melepaskan meski sudah dibunuh paksa hatinya.
Boy Candra

📍📍📍📍

Jisoo baru saja keluar dari supermarket untuk membeli minuman dingin. Tempatnya tidak terlalu jauh, hingga ia memilih untuk berjalan kaki. Tadi Jeno menawarkan diri untuk menemaninya, tapi Jisoo menolak dengan alasan ingin sendiri.

Jisoo duduk di tangga jalan yang sepi, menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong. Beberapa kali ia menghela napas, dadanya sesak sampai ia kesulitan bernapas. Sejujurnya Jisoo lelah dengan keadaannya ini, ia merasa bodoh karena bersikap tak berdaya. Tapi memang hanya dialah yang tau sesakit apa hatinya. Tanpa diperintah momen dan kalimat manis dari Jaehyun berangsur-angaur di kepalanya, sebisa mungkin ia menepis tapi tetap saja momen itu berputar dengan sendirinya.

Tidak semudah yang dipikirkan orang-orang.

Jisoo meneguk minuman dinginnya hingga tandas tak tersisa. Meninggalkan rasa dingin di mulut dan tenggorokan tapi tidak dengan hatinya. Karena hingga sekarang hati itu pun tetap terasa panas dan kian sesak. "Bodoh..." gumamnya pelan, nyaris tak terdengar.

"Siapa?"

Jisoo sangat terkejut melihat siapa yang tiba-tiba muncul di depannya yang entah darimana. Yang jelas saat ini tatapan Jisoo terus tertuju pada sosok laki-laki yang mengenakan t-shirt putih berlapis jaket hitam dan berdiri tepat di sebelah gadis yang mengenakan topi hitam.

"Siapa yang kau sebut bodoh?"

Jisoo menggeleng pelan, matanya masih setia menaruh tatapan pada laki-laki itu. Dia Jaehyun. Jisoo tau Jaehyun berusaha menghindari tatapannya, entah kenapa tapi itu membuat Jisoo semakin tak mampu itu melepas tatapannya.

"Jisoo, sedang apa malam-malam duduk sendirian di sini?" yang bertanya itu Rose.

"Aku dari supermarket, kakiku tiba-tiba saja kram jadi aku duduk sebentar." sahut Jisoo yang kini mengalihkan atensinya dari Jaehyun.

"Sekarang pulanglah." ujar Jaehyun tiba-tiba dengan dinginnya. Nada bicaranya datar sekali dengan ekspresi yang benar-benar sulit ditebak.

"Sebentar la—

"Sekarang Jisoo"

"Aku masih ingin di sini,"

"Sendirian di tengah malam seperti ini? Apa yang kau pikirkan sebenarnya?"

"Ada apa denganmu? Kau memiliki hak apa sehingga memintaku pulang?" sarkas Jisoo yang mulai tersinggung dengan sikap Jaehyun.

"Jisoo"

"Jangan bersikap seolah-olah kau peduli padaku apalagi mempertanyakan hal yang kau sendiri pun sudah tau jawabannya." suara Jisoo memelan seiring matanya yang mulai berkaca-kaca. Jaehyun sama sekali tidak bergeming. Wajahnya masih sama seperti tadi, datar dan dingin.

[✔] Sequoia || JAESOO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang