Di dalam Club Gimyung merasa sedikit Risih. Itu dikarenakan dirinya saat ini adalah pengalaman pertama memasuki Club. Gimyung bingung harus mulai darimana, Tiba-tiba dirinya ingat tentang Noah mantan No 2 Big Deal yang ikut membelot ke Ilhae, Dan kebetulan juga Gimyung melihat Noah yang sedang senang-senang. Tapi sayangnya Gimyung juga melihat bahwa Noah didampingi oleh Pin Emas Ilhae. Gimyung saat ini berada di dalam Dilema. Di satu sisi Noah ada di depan matanya yang jelas tidak bisa disia-siakan, Disisi lainnya dia sendiri tidak boleh membuat keributan yang tidak perlu.
Pada saat Gimyung sedang berfikir apakah akan bertarung atau menunggu, Tiba-tiba sebuah keributan berhasil membuyarkan lamunan dirinya. Di depan pintu Club dia melihat Vasco Yang membuat keributan. Akhirnya pin emas langsung pergi untuk mengatasi masalah tersebut, Gimyung yang melihatnya berterimakasih kepada Vasco di dalam hatinya. Tapi sayangnya Noah juga ikut pergi untuk mengatasi Vasco. Gimyung hanya menghela nafas melihat kelakuan Noah.
Disebuah ruangan mewah, Terlihat Vivi yang sedang bermain dengan seorang bayi yang berusia kurang lebih 1 Tahun. Ekspresi bahagia bisa terlihat di wajah Vivi, Walaupun dirinya membenci dengan anaknya sendiri. Bahkan sempat ingin Mengaborsi, Tapi sayangnya ayahnya sendiri tidak mengizinkannya untuk menggugurkan kandungannya. Alhasil Vivi hanya bisa menurutinya, Hanya ada beberapa orang saja yang mengetahui anaknya ini. Dia hanya bisa menghela nafas jika mengingat hal tersebut. Berbeda dengan Taegyeong yang tidak mengingat kejadian tersebut, Vivi samar-samar mengingat kejadian kala itu. Memikirkannya dia benar-benar tersipu sekaligus kesal karena dia tidak bisa dengan jelas melihat wajah laki-laki tersebut. Bahkan dengan koneksi yang dimilikinya, Dia masih belum bisa menemukan identitas pria tersebut.
"Hey Ethan, Apakah ayahmu adalah orang yang tampan? Ah tentu saja dia pasti Tampan. Lagipula kau juga tampan."
"Gyah, Gya gya gya"
"Ah, Kau sangat imut. Anak mama benar-benar imut Kya...."
Vivi saat ini benar-benar berbeda, Dia mempunyai aura keibuan. Walaupun saat ini dirinya masih muda, Tapi dia mulai berlajar untuk menjadi ibu yang baik saat ini. Walaupun yah kebiasaan Vivi belum berubah. Dirinya masih jadi pecandu Narkotika.
Di Busan terlihat Taegyeong sedang mengajari seseorang bertarung, Orang yang dilatihnya adalah Wang Ochun yang sudah selamat dari masa komanya. Ochun terlihat sangat fokus, Berbeda dengan Taegyeong yang hanya menghindari segala serangan Wang Ochun dengan santai.
"Kurang cepat, Gerakan tanganmu dengan lebih cepat Ochun. Bukan itu saja, Selagi kau melakukan serangan. Kau harus bisa menjaga sekitarmu. Rasakan sekeliling mu jangan hanya terfokus dengan musuh yang kau hadapi, Karena jika kau lalai dengan sekitarmu sebentar saja kau akan terkena serangan mereka, Dan mau tidak mau ritmemu akan kacau"
Ochun juga mendengarkan apa yang dikatakan Taegyeong, Walaupun begitu dirinya lebih dari frustasi. Karena sejak awal, Dia tidak pernah bisa memukul Taegyeong sama sekali. Hanya embusan angin saja, Bagi Taegyeong ini hanyalah pemanasan. Ochun mungkin tidak merasakannya sama sekali, Tapi Taegyeong paham. Ochun sudah lebih dari cukup untuk melawan Raja dari Generasi-1 di masa prime mereka. Tidak bisa menang, Tapi lebih dari cukup untuk memberikan perlawanan.
"Baiklah kita sudahi saja latihannya hari ini, Jika kau ingin berlatih sendiri... Tingkatkan stamina yang kau punya. Selama 20 Menit kau tidak akan merasakan apa-apa, Tapi setelah 20 menit... Insting yang kau punya akan mulai kabur"
"Bagaimana jika aku bertemu dengan seseorang yang mempunyai Ketahanan tubuh seperti Monster dan Stamina yang bisa bertahan selama 1 Jam?."
"Pukul di tempat dimana dia tidak memperkirakan kita akan menyerangnya. Ulu Hati, Jantung, Dan banyak lainnya. Dan selain itu, Kau bisa memukul ditempat yang sama hingga Ketahanan Tubuhnya tidak bisa menahan dampak serangan yang kau lancarkan."
Setelah mengatakan hal itu, Taegyeong langsung pergi dari Taman meninggalkan Wang Ochun yang kelelahan di Taman sendirian. Wang Ochun hanya menatap punggung Taegyeong, Ada banyak perasaan rumit dihatinya. Dirinya tidak pernah membayangkan bahwa dia akan hidup, Ochun masih berpikir bahwa dirinya masih tidak pantas. Tapi Taegyeong berhasi meyakinkan dirinya, Paman Ryuk dan wanita yang tidak pernah dibayangkan bahwa dia masih hidup. Setelah itu Ochun langsung pergi dari Taman dan tanpa sadar Tersenyum menantikan masa depan.
Saat di perjalanan ke Gangseo dia merasa ada seseorang yang membahas tentang dirinya. Tanpa sadar dia Merasa tegang. Tapi Taegyeong tidak mengganggap pusing hal tersebut. Mungkin saja ada yang sedang membicarakan dirinya.
Di Sebuah Ruangan di dalam Club, Terlihat Gimyung yang sedang diwawancarai oleh Vivi dan Dan dijaga oleh Shaorung. Vivi kelakuannya saat ini berbeda, Dirinya saat ini lebih Anggun dan mempunyai aura seperti Nona Besar. Gimyung tanpa sadar merasa bahwa orang dihadapannya adalah ibunya.
"Jadi, Kau adalah orang Baekho yang diwawancarai bukan?"
"Ya, Saya sendiri sangat akrab dengan Tuan Lee Dogyu. Mulai dari pernikahan dia dimana saya yang membantu pernikahannya, Anak Lee Dogyu yang sudah saya anggap seperti anak sendiri"
Mendengar jawaban Gimyung, Vivi langsung menulis hal yang dianggapnya penting di buku yang dipegangnya. Gimyung benar-benar tertekan melihat penampilan Vivi yang seperti Ibunya.
"Jadi, Apa ada hal yang ingin ditanyakan olehmu Sebelum bekerja disini?"
"Itu bos, Apakah saya bisa tau tentang seorang yang bernama Han Shiwoo. Dia adalah teman masa kecilku. Kami terpisah karena dirinya di adopsi oleh keluarga dari panti. Jadi bisakah Bos memberi tahu kepada saya tentang Han Shiwoo, Mungkin saja bos pernah mendengarnya..."
Vivi yang mendengar pertanyaan Gimyung hanya berpikir sesaat lalu langsung berbisik-bisik kepada Shaorung disebelahnya. Gimyung merasa dia akan berhasil, Agar tambah meyakinkan dirinya langsung Menceritakan kisah sedih tentang Han Shiwoo yang tidak pernah ada.
"Ah ya, Kurasa saya pernah mendengarnya. Kira-kira dimana ya...."
Pada saat akan menjawab, Dari pintu terdapat orang Ilhae yang mengantarkan Seong Yohan. Gimyung hanya bisa menahan rasa kesalnya.
"Anu Bos, Maaf mengganggu. Ini saya mengantar orang Baekho yang katanya datang karena wawancara."
Gimyung langsung keringat dingin mendengar hal itu, Dirinya langsung berjalan perlahan ke arah pintu keluar, Tapi sayangnya sebuah Schmitar berhasil menghalangi dirinya untuk pergi.
"Jadi, Bisa kau jelaskan alasan yang masuk Akal sebelum mengucapkan selamat tinggal kepada matahari."
Gimyung langsung mati kutu, Vivi sendiri hanya melihat mereka. Dirinya tidak peduli, Saat ini dia ingin pulang kembali ke Rumah untuk bermain dengan Ethan. Semuanya berjalan semestinya, Akhirnya Gimyung dan Seong Yohan sama-sama diterima untuk menjadi penjaga di Club Vivi.
Dilain Tempat terlihat di sebuah gedung sekolah yang sudah ditinggalkan, Terlihat Taegyeong yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah tersebut. Dia langsung memanjat pager sekolah tersebut, Dan sebuah tulisan Hanyang Highschool menyambut dirinya. Dia langsung berjalan mengelilingi sekolah tersebut, Hingga akhirnya dia sampai di tempat loker tempat siswa menyimpan barang-barangnya. Dia membuka sebuah loker yang terdapat tulisan Gabryong. Saat membukanya debu-debu yang sudah lama tidak dibersihkan menyambut dirinya, Tapi Taegyeong tidak peduli. Saat debu tersebut mereda dia melihat sebuah foto yang menampilkan para siswa Hanyang. Setelah mengambil beberapa barang di dalamnya Taegyeong langsung meninggalkan sekolah yang sudah bisa ambruk kapan saja.
JANGAN LUPA VOTE KRITIK DAN SARANNYA GUYS. SEE YA
~CIAO...
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation in LOOKISM
FanfictionSeorang Pemuda terdampar Di Tempat yang tidak diketahui, Pemuda tersebut tau bahwa Dia seharusnya sudah mati, Tapi mengapa di hadapannya saat ini terdapat 3 Roda besar dengan berbagai nama terdapat di Roda tersebut, Apa yang akan dilakukannya? NOTE:...