21

504 82 6
                                    

Di restoran mewah. Di Ruangan VIP, Terlihat Ethan dan Hyungseok kecil yang sedang berbicara.

"Jadi, Apa yang ingin kau bicarakan nak?. Aku harap itu adalah hal penting." Kata Ethan kepada Hyungseok.

Hyungseok yang mendengarnya terlihat bingung ingin memulai darimana.

"Katakan saja apa yang ingin kau bicarakan, Jangan bingung dengan apa yang ingin kau katakan." Lanjut Taegyeong yang sekilas melihat kebingungan Hyungseok.

Hyungseok yang mendengarnya langsung mengatakan yang sesungguhnya.

"Anu, Tuan. Sebelumnya, Apa kau tidak marah karena, Perlakuan saya terhadap Vivi. Aku rasa kau harusnya marah."

Taegyeong yang mendengarnya hanya terkekeh kecil, Sambil menenggak segelas minuman.

"Mengapa aku harus marah?, Dia memang ibu dari putraku. Tapi yang kau lakukan jelas benar, Apa kau ingin aku menjadi musuhmu?." Tanya Taegyeong.

Hyungseok yang mendengarnya langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak-tidak, Saya jelas tidak ingin menjadi musuh tuan." Jawab Hyungseok canggung.

Taegyeong yang mendengar jawaban Hyungseok juga mengangguk kecil.

"Itu benar, Menjadikan aku musuh jelas tidak ada untungnya untuk dirimu." Ujar Taegyeong.

"Seperti yang dikatakan tuan, Membuat tuan menjadi musuh tidak ada untungnya sama sekali." Timpal Hyungseok sambil mengangguk.

Akhirnya mereka berdua langsung tertawa bersama, Di ruangan tersebut hanya terdengar suara tawa saja.

Berangsur-angsur suara tawa tersebut mereda, Dan suasana di ruangan tersebut perlahan menjadi intens.

"Hentikan basa-basi yang tidak berguna, Sekarang coba kau katakan apa yang sebenarnya kau inginkan, Sampai-sampai menghubungi aku." Ucap Taegyeong dengan suara lirih.

Hyungseok sendiri juga langsung serius, Dan tidak lagi mencoba basa-basi dengan Taegyeong.

"Tuan, Maukah anda membantu saya menghancurkan Ilhae." Jelas Hyungseok.

"Tidak." Taegyeong sendiri langsung memberi jawaban tanpa berpikir.

"Aku jelas tidak akan membantu dirimu, Urusan Gen 2 jelas harus diserahkan kepada Gen 2." Lanjut Taegyeong sambil minum.

Hyungseok sendiri tidak terlihat panik, Karena dia sudah menduga bahwa orang dihadapannya tidak akan setuju.

"Kalau begitu, Apa tuan bisa memberi saya informasi tentang Lee Jihon dan Generasi 1?." Ujar Hyungseok kepada Taegyeong.

Taegyeong sendiri mengangkat salah satu alisnya setelah mendengar ucapan Hyungseok. Terlihat Taegyeong sama sekali tidak mengharapkan Hyungseok bertanya hal tersebut.

"Mengapa kau ingin tahu hal tersebut?, Juga, Andai aku memberi tahu informasi tersebut. Apa imbalan yang akan kau berikan?." Ucap Taegyeong sambil menatap Hyungseok.

Hyungseok yang ditatap juga kembali menatap Taegyeong dengan tekad yang terlihat.

"Jika anda membutuhkan bantuan, Aku akan langsung membantu tuan. Jika anda membutuhkan uang, Aku akan memberikannya kepada tuan secara bertahap." Jelas Hyungseok dengan yakin.

Taegyeong yang melihat Hyungseok tidak ragu sama sekali, Terkekeh kecil dan kembali menenggak habis minuman alcohol.

"Seberapa jauh kau mengetahui Lee Jihon dan Generasi 1?." Tanya Taegyeong.

"Tidak banyak, Saya hanya mengetahui bahwa Generasi 1 adalah senior kami. Sedangkan Lee Jihon adalah legenda di Gen 1." Jawab Hyungseok.

Taegyeong sendiri langsung manggut-manggut setelah mendengar jawaban Hyungseok.

"Itu benar, Generasi 1 adalah senior kalian. Begitu juga dengan Lee Jihon, Tidak seperti kalian Generasi 2. Di Generasi 1, Pertarungan adalah hal biasa. Maka sering disebut Generasi perang."

"Lee Jihon adalah orang yang paling mencolok di Generasi 1, Alasan mengapa dia disebut Legenda. Hal itu dikarenakan dia adalah seseorang yang mengakhiri Generasi 1. Maka dari itu dia disebut Legenda."

Hyungseok yang mendengar bahwa Generasi 1 diakhiri oleh Lee Jihon merasa kaget dan tidak percaya sama sekali. Taegyeong yang melihat, Hanya membiarkannya dan melanjutkan perkataannya.

"Mereka yang menguasai satu wilayah mendapat panggilan Raja, Dan kebanyakan Raja di Generasi 1 sendiri memiliki ciri khas. Yaitu melatih salah satu anggota tubuh hingga puncaknya."

"Beberapa orang yang aku tau adalah, Ma Taesoo dari Ansan, Wang Seokdu dari Suwon, Dan Ji Gongseob dari Daegu. Mereka adalah beberapa Raja Gen 1 yang mengolah anggota tubuh hingga sangat ekstrim. Dan masih banyak lagi Raja Gen 1 yang tidak akan aku sebutkan." Jelas Taegyeong.

Hyungseok sendiri kembali berpikir dan memilah segala Informasi yang disebutkan oleh Taegyeong. Belum sempat Hyungseok bertanya, Taegyeong langsung memberi pernyataan yang membuatnya mengurungkan niatnya.

"Jangan mencoba bertanya lebih lanjut, Saat ini informasi yang kuberikan itu lebih dari cukup untuk dirimu. Jika kau masih penasaran dengan Gen 1, Silahkan kau cari tau sendiri."

Hyungseok yang mengerti langsung mengangguk dan mengucapkan terimakasih kepada Taegyeong.

"Terimakasih sudah mau bertemu dengan saya tuan, Dan mau memberikan informasi tentang Gen 1 dan Lee Jihon." Ucap Hyungseok sembari menunduk dengan tulus.

Taegyeong yang melihatnya hanya melambaikan tangannya acuh tak acuh. Dan tidak menghiraukan informasi kecil tersebut.

"Jangan dipikirkan jangan dipikirkan, Lagipula temanmu kembali membuat aku merasakan perasaan yang telah lama hilang. Dan juga, Itu hanyalah informasi kecil. Ditambah kau akan membantu aku jika disuruh, Itu adalah pertukaran yang imbang." Ungkap Taegyeong.

Hyungseok yang mengerti perlahan merilekskan tubuhnya, Dan mulai memikirkan seluruh perkataan Taegyeong. Khususnya nama para Raja Gen 1.

"Jika tidak ada lagi yang ingin kau katakan, Aku akan pergi dahulu. Juga, Seharusnya dua temanmu sudah lama menunggu dirimu." Ucap Taegyeong yang sudah berdiri dan lalu meninggalkan ruangan tersebut.

Hyungseok yang mendengarnya juga ikut berdiri lalu keluar dari ruangan tersebut, Dan membayar seluruh pesanan yang dipesan Taegyeong. Dan keluar dari restoran.

Di Luar restoran sudah ada 2 orang yang menunggu Hyungseok, Vasco dan Zin.

"Bagaimana dengan pembicaraannya, Apa sudah selesai?." Tanya Zin.

"Sudah, Informasi yang didapat sudah cukup. Ayo kita juga pergi." Jawab Hyungseok yang langsung meninggalkan restoran tersebut. Zin dan Vasco juga langsung mengikutinya.

Dilain sisi, Taegyeong yang sedang berjalan santai tidak sengaja berpapasan dengan Public Ansan.

"Apakah sudah dimulai, Benar-benar menarik." Bisik Taegyeong sambil melihat kebelakang sebentar.

Lalu langsung pergi dari tempat tersebut.

"Jaehee, Bukankah orang yang tadi papasan terlihat familiar. Entah mengapa aku pernah melihatnya kurasa." Tanya Hyunseong kepada Jaehee.

"Mungkin saja itu hanya sugesti kakak, Abaikan saja." Jawab Jaehee.

Hyunseong yang mendengarnya juga langsung melupakannya, Dan menganggap itu hanyalah sugesti.


JANGAN LUPA VOTE DAN SARANNYA BRO, SEKALIAN BACA CERITA SAYA YANG LAIN. SUPAYA SAYA SEMANGAT UPLOAD FF INI.

CIAO~~~

Reincarnation in LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang