12

875 136 8
                                    

Tanpa basa-basi lagi, Taegyeong langsung meninju Dogyu. Dogyu sendiri tidak menghindar dia justru juga meninju Taegyeong. Kedua pukulan tersebut akhir terhubung, Tinju Taegyeong berhasi mengarah kearah ulu hari Dogyu. Sedangkan tinju Dogyu berhasil mengenai Wajah Taegyeong.

Taegyeong sendiri mundur beberapa langkah setelah terkena tinju Dogyu, Sambil menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pusing yang dia rasakan. Begitu juga Dogyu yang memegangi tempat dimana Taegyeong memukulnya. Sambil meringis kesakitan mereka berdua sendiri masih bisa tertawa.

Seo Seonggun, Wonseok, Dan Park Hyungseok hanya bisa tertegun. Dari suara yang dihasilkan kedua tinju tersebut dia bisa paham sakit yang ditimbulkannya. Tapi mereka berdua hanya tertawa seakan rasa sakit tersebut tidak terasa. Akhirnya mereka berdua kembali adu pukul, Tidak ada yang menghindar sama sekali Baik Taegyeong atau Dogyu mereka berdua tidak berniat untuk mundur. Mereka saling menerima pukulan satu sama lain.

5 Menit sudah berlalu, Tapi Dogyu dan Taegyeong sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan justru mereka berdua malah tersenyum melihat satu sama lain. Mereka yang melihatnya hanya bisa beradaptasi dengan intensitas dari pertarungan tersebut, Entah sudah berapa kali 3 orang tersebut terkejut hanya dengan melihat pertarungan didepan mereka. Pertarungan ini sendiri juga membuat mereka sadar, Bahwa perbedaan antara Generasi 2 dengan Generasi 0 sebesar ini.

Karena pertarungan itu juga, Garis takdir kembali berubah. 3 Orang yang melihatnya pun bertanya-tanya, Apakah mereka bisa sekuat Dua orang tersebut?. Mulai saat ini juga, Garis takdir 3 orang tersebut akan berubah ke arah yang tidak diketahui. Park Hyungseok sendiri memikirkan kekuatannya sendiri, Apakah dirinya dalam mode setengah sadar (BE) mungkin bisa mengimbangi Dogyu, Tapi mengimbangi Taegyeong? Itu hanyalah mimpi.

Pertarungan saat ini benar-benar sudah hampir mencapai klimaksnya, Luka di wajah Dogyu benar-benar sudah tidak bisa dihitung. Wajahnya saat ini benar-benar sudah banyak berlumuran darah, Tapi berbeda dengan Dogyu. Taegyeong sendiri tidak menerima banyak luka, Jika ada mungkin itu hanyalah luka kecil. Saat ini Dogyu benar-benar sudah kehabisan tenaga, Entah sudah keberapa kalinya dia menghela nafas hari ini. Hari ini Dogyu paham, Taegyeong sekali lagi kembali menembus batasan tubuhnya.

"Kau benar-benar gila bukan Taegyeong?."

Taegyeong hanya diam mendengar pertanyaan Dogyu, Dia sendiri tidak paham apa maksud Dogyu. Jadi dia hanya mengernyitkan dahi mendengar hal itu. Dogyu yang melihat reaksi Taegyeong paham, Dirinya sendiri tidak tau apa yang dimaksud.

"Batasan, Kau kembali menembus batasanmu lagi bukan brengsek"

Sambil meludahkan darah dari mulutnya Dogyu menjawab, Taegyeong yang mendengarnya hanya terkekeh.

"Siapa yang tau Dogyu, Lagipula. Aku tidak peduli dengan batasan atau apapun itu."

Dogyu hanya tertawa mendengar jawaban Taegyeong, Dari jawaban Taegyeong sekarang Dogyu benar-benar yakin tentang satu hal.

"Kau benar-benar cocok menyandang gelar, 'Monster Gen 0' dan 'Seseoran yang menanggung beban Generasi 0'. Itu memang tidak berlebihan kurasa. Hahaha"

Setelah tawa mereda, Dogyu langsung kembali fokus. Saat ini dia hanya bisa melancarkan serangan terakhir. Taegyeong sendiri juga paham ini adalah penentuannya. Dia sendiri langsung masuk ke kuda-kuda yang dimilikinya. Dogyu yang melihat kuda-kuda yang digunakan Taegyeong, Dia langsung menunjukkan hormat kepada Taegyeong.

"Kurasa sebuah kehormatan bukan untuk dikalahkan olehmu dengan kuda-kuda tersebut. Sudah lama juga aku tidak melihat kuda-kuda itu"

"Entahlah, Kau memang benar-benar sudah berubah ya Dogyu. Majulah dengan semua yang kau punya"

Dogyu yang mendengarnya, Tanpa basa-basi lagi langsung bergerak dengan cepat ke arah Taegyeong, Yang dengan santai berdiri seakan menunggunya. Tapi Dogyu tidak terlalu peduli, Sebuah tinju langsung dengan kuat diarahkan ke arah wajah Taegyeong. Taegyeong juga melihat gerakan Dogyu, Bagi kebanyakan orang gerakan Dogyu terlihat sangat cepat. Tapi dimata Taegyeong dimatanya gerakan Dogyu terlihat sangat lambat.

Hanya berjarak 4 Cm tinju Dogyu mengenai Wajah Taegyeong, Tapi dihadapan Dogyu dan 3 orang yang melihatnya, Hanya bisa melihat bayangan Taegyeong saja. Setelah itu, Dogyu langsung merasakan kesakitan di badannya. Sebuah ingatan langsung menghantamnya, Dia paham teknik siapa ini. Tapi walau begitu Dogyu masih memaksakan tubuhnya, Langsung membalikan badannya untuk mencoba meninju Taegyeong. Tapi sayangnya, Sebuah tendangan langsung mengarah ke wajahnya. Tendangan itu sendiri sangat keras hingga menyebabkan Dogyu terpental sampai membuat tembok jebol. Mereka yang melihatnya hanya bisa terkejut, Termasuk Pak Kim yang baru saja tiba setelah pingsan lumayan lama. Dia hanya bisa terkejut, Karena teknik yang digunakan olehnya adalah teknik yang baru saja dia gunakan.

Taegyeong sendiri tidak peduli dengan 6 Orang yang melihatnya, Dia hanya melihat Dogyu yang perlahan-lahan mencoba untuk bangkit. Taegyeong yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya, Sifat Dogyu memang tidak terlalu berubah dibandingkan dengan Dogyu yang dulu.

"Menyerah saja Dogyu, Kau benar-benar sudah kelelahan. Lebih baik menyerah saja"

Dogyu yang mendengarnya hanya bisa terkekeh kecil.

"Tidak Taegyeong, Ini masih jauh dari batasan diriku"

Sambil mencoba untuk berdiri Dogyu berbicara, Sayangnya sebuah tangan langsung memegang kepalanya. Tanpa rasa kasihan sedikitpun, Taegyeong langsung mendorong kepala Dogyu dengan keras kebawah. Dorongan itu begitu kuat hingga menyebabkan Lantai tersebut retak di beberapa tempat. Akhirnya dengan satu bantingan itu Dogyu pingsan, Sebelum pingsan Dogyu berbicara untuk terakhir kalinya.

"Taegyeong, Kau benar-benar mengerikan. Apakah menurutmu ada orang yang bisa mengalahkan dirimu?"

"Ketika kau sedang bermimpi, Mungkin saja kau bisa mewujudkan impian tersebut"

Mendengar jawaban Taegyeong Dogyu hanya terkekeh, Lalu dia pingsan. Setelah itu Taegyeong sendiri langsung meninggalkan ruang Manager, Menghampiri lift melewati Pak Kim yang tertegun. Tepukan di pundaknya berhasil membuyarkan lamunan Pak Kim. Pak Kim yang tersadar langsung menghampiri bosnya. Sebelum Taegyeong pergi. Dia melihat Seonggun, Seonggun yang ditatap hanya bisa tegang.

"Kau, Lebih baik merahasiakan kejadian ini nak. Jika kau mencoba untuk memberi tahu atasanmu. Yakinlah, Kau benar-benar akan menyesali keputusan yang kau buat"

Seonggun hanya mengangguk patuh, Taegyeong yang melihatnya ingin melanjutkan langkahnya. Tapi Park Hyungseok langsung bertanya kepada Taegyeong. Hyungseok Sendiri paham, Pertanyaannya mungkin hanya akan diabaikan. Tapi dia masih tetap nekat bertanya.

"Hyung, Tolong beritahu caranya untuk menjadi kuat?."

Sambil menundukkan kepalanya Hyungseok bertanya, Taegyeong yang melihatnya hanya terkekeh sebelum menjawab pertanyaan Hyungseok.

"Bertarung seakan kau ingin mati, Lampaui mereka yang menyandang gelar Monster. Bertarung dengan orang yang lebih kuat walau kau tau dirimu akan kalah, Dan yang terakhir. Temukanlah alasan yang jelas dari keinginanmu itu? Jika kau bisa melakukan itu semua, Kau benar-benar sudah menjadi orang kuat."

Dengan jawaban itu, Taegyeong langsung pergi dari Ruang Manager menggunakan Lift. Meninggalkan 7 orang di Ruang Manager. Dengan itu, Wonseok juga langsung pergi dari perusahaan ke-4 ditemani oleh 'Gitu Deh' dan 'Lucu Banget'. Diikuti oleh Park Hyungseok yang langsung pergi mencari badan satunya. Lalu Pak Kim dan Dogyu yang setengah sadar juga pergi membawa direktur dari perusahaan ke-4. Meninggalkan Seonggun sendiri.

Entah apa yang dipikirkan oleh para Generasi 2 yang melihat pertarungan tersebut, Satu yang pasti Garis Takdir dari mereka bertiga benar-benar akan berubah ke arah yang tidak diketahui.

Sama seperti alur ceritanya, Perusahaan ke-4 sendiri berhasil dihancurkan. Selanjutnya yang harus dihancurkan oleh Hyungseok adalah perusahaan ke-3.

Taegyeong sendiri tidak peduli apa yang akan terjadi selanjutnya, Dia hanya ingin tidak mengikuti perkembangan selanjutnya. Itu dikarenakan dirinya mempunyai masa lalu yang tidak mengenakkan dengan ViVi di masa lalu.

Pengalaman apa? Entahlah. Lagipula itu hanyalah cerita masa lalu yang benar-benar tidak ingin diingat oleh Taegyeong.

JANGAN LUPA VOTE, KRITIK DAN SARANNYA. SEE YA
~CIAO

Reincarnation in LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang