14. Hati Appa Mertua

399 59 37
                                    

"Yoboseo... Jeongyeon-ah."

"A-appa, maaf mengganggu tidurmu."

"Tidak masalah. Ada apa, nak?"

"Appa, apa appa mau datang ke Korea?"

"Hm? Wae?"

"Ah... Hm... Aku... A-aky mau mengenalkanmu pada calon istriku."

"HAH? Calon istri? Mendadak sekali. Kau baru beberapa bulan di sana tapi sudah dapat calon istri. Wah... Yoo Jeongyeon. Daebak..."

"Hehehe... Kalau mau appa dan Dowoon kesini aku akan belikan tiketnya. Minggu depan bagaimana?"

"Baiklah besok pagi appa akan bilang Dowoon."

"N-ne... Appa tidurlah lagi."

"Ne."

Jeongyeon menghembus kasar napasnya. Bagaimana dia menghadapi appanya jika appany tahu calon istrinya bukan 1, tapi 3.

Jeongyeon melirik ke arah tangga dan kembali mengambil HP-nya untuk menghubungi Youngjae

---------

"Yow Yoo my brother. Haish butuh berapa bulan untuk menghubungiku. Pasti kau sibuk dengan noona-noona janda itu ya." Jeongyeon mengajak Youngjae bertemu di cafe bar.

"Yak sialan kau."

"Coba... Ada apa? Kacau sekali kau. Jangan-jangan kau menghamili mereka. Hahaha..." Ledek Youngjae sambil tertawa terbahak-bahak.

Raut wajah Jeongyeon berubah semakin serius menarik perhatian Youngjae.

"Oi Jeong! Jangan bilang candaanku benar?!" Yaoungjae mulai merasa canggung dan terkekeh pelan.

"Ka-kau benar. Mereka hamil. Tepatnya 2 dari mereka."

"JINJJA?!" Youngjae terkejut bukan main. Baru beberapa bulan bertemu, sahabatnya sudah berubah jadi fakboy.

"Sstt... Diamlah!" Jeongyeon menjitak Youngjae.

"Daebak... Lalu bagaimana huh?"

"Mereka minta aku menikahi mereka bertiga."

"WHAT?!" Youngjae berteriak membuat pelanggan lain menoleh ke arah mereka.

"Pelankan suaramu aishh..." Jeongyeon kembali meminum es teh manisnya. Dia trauma minum minuman keras.

"Wah... Tapi setidaknya kau menikahi 3 janda kaya raya, Jeong... Wah, kau kaya berapa turunan ya?" Ucap Youngjae sambil mencoba menghitung dengan jarinya. Jeongyeon sendirinjuga penasaran dengan kelanjutan Youngjae.

"21 Jeong!! 21 turunan... HAHAHA aw!" Jeongyeon kembali memukul kepala Youngjae.

"Haish... Bukan waktunya bercanda. Aduh bagaimana aku..." Jeongyeon mengacak rambutnya sendiri.

Tak berapa lama sekumpulan orang berjas hitam memasuki cafe. Semua oengunjung melihat ngeri kearah mereka termasuk Youngjae dan Jeongyeon.

Rasa takut semakin mencekam kala orang-orang itu mendekat ke adah Jeongyeon.

"Yoo Jeongyeon."

"N-ne."

Ketua grup itu memberi tanda pada anak buahnya. Dan seketika Jeongyeon di gotong mereka membuat Youngjae serta para lengunjung cafe terkejut dan takut.

"Yak!! Lepaskan!! Jae tolong Jae!!"

Belum sempat Youngjae dan orang-orang menelpon polisi, salah satu dari mereka bersuara.

Janda Kembang || 2Yeon JeongHyo JeongMi || Jeongyeon X NaJiMi Twice || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang