Janda Kembang || 2Yeon JeongHyo JeongMi || Jeongyeon X NaJiMi Twice || END

17. Fitting Baju

Jeongyeon sedang sibuk dengan urusan kantor sementara 3 janda kesal karena harusnya Jeongyeon sudah datang ke butik untuk fitting baju pernikahan mereka.

"Dimana dia!?" Gerutu Nayeon sambil terus menghubungi Jeongyeon sementara Mina dan Jihyo bersama eomma mereka sedang memeriksan model gaun mereka apakah sesuai dengan model yang mereka mau atau tidak.

"Kau dimana!?" Bentak Nayeon membuat semua orang disana menoleh kearahnya.

"Mwo? Kalau 10 menit kau tidak ada. Awas saja!!" Nayeon memutuskan sepihak telponnya.

"Wae eonni?" Tanya Mina.

"Bisanya dia lupa!!"

"Sabar eonni dia sibuk dengan kantornya." Ucap Jihyo.

"Sudah nanti dia juga datang, Nayeon." Ucap Nyonya Im.

Sementara disisi lain, Jeongyeon kalang kabut karena lupa untuk fitting.

"Wendy kau handle semua dulu ne? Aku ada urusan penting."

"Ne, boss." Ucap Wendy santai.

Jeongyeon segera mengendarai mobilnya. Alias mobil Jihyo. Ingat bukan Jihyo punya belasan mobil? Akhirnya Jeongyeon dipaksa menggunakan 1.

Setelah 15 menit berkendara, ia pun sampai. Tentu didalam sana sudah ada pinguin, kelinci, dan burung hantu yang menatap marah pada Jeongyeon. Sementara para ibu mertua tersenyum hangat.

"E-eomma, mama, okasan. Mianhae terlambat, tadi ada---"

"Tidak udah beralasan, lebih baik kau coba bajumu sekarang!" Omel Jihyo.

Jeongyeon langsung pergi ke ruang ganti.

"Jangan galak-galak sayang nanti dia pergi loh." Goda nyonya Park.

"Ish... Bela saja terus menantumu itu." Sindir Jihyo. Sejak eomma mereka ada, Jeongyeon sering di bela jika 3 janda emosi.

Tirai terbuka menampilkan Jeongyeon dengan suit Hijaunya. Ya, mereka telah setuju agar Jeongyeon mengenakan suit hijau, warna kesukaan Jeongyeon.

"Oh my..." Jihyo tak bisa
berkata-kata.

"OMO anak Yeonseok oppa memang tampan seperti oppa." Ucap Nyonya
Im.

"Sangat pas ditubuhnya. Bagus..." Mina mengigit bibir bawahnya melihat Jeongyeon sangat tampan.

"Hm... Coba yang lainnya." Ucap Nayeon dan yang lainnya pun nyengir ke arah Nayeon. Mereka tahu maksud dan tujuannya. Hanya akal-akalan saja.

Dalam hati mereka, ia ingin melihat Jeongyeon dengan semua pakaian yang telah dipilih.

"Ini cukup bagus. Yang ini saj-" Jeongyeon tak berani melanjutkan kalimatnya melihat tatapan membunuh dari 3 calon istrinya.