Chapter 8 🌹🌷

83 24 36
                                    

Happy Reading 🥰💕

Gue saranin kalian pake mode gelap yah supaya fotonya jelas😉

Btw ini gue double up loh😭
Benar-benar keajaiban😂

Cuma 2000an words.. Chapter terpendek sejauh ini yang gue buat😁








•🌷•

•🌹•

•🌹•

•🌷•








Setelah selesai bersih-bersih Taman, Farhan akhirnya bisa pulang. Seperti yang dia bilang tadi pagi sama Agung, dia pulangnya nebeng ke Daffin. Mau gak mau Daffin nungguin kawannya bersih-bersih bahkan dipaksa bantuin juga supaya cepet kata Farhan.

Keduanya berjalan menuju parkiran sambil minum pop es sama makan cilok.

"Gue sekarang ilfeel banget tau gak sama si Catherine. Bisa-bisanya gue suka sama dia. Eh nggak juga sih. Gue nerima dia cuma buat main-main doang."

"Ya udahlah gak usah di pikirin. Yang penting lo udah putus sama dia." ucap Daffin sambil ngunyah ciloknya.

Entah kebetulan atau gimana, Farhan gak sengaja ngeliat Andini yang lagi duduk di Taman sambil baca buku. Yang menarik perhatiannya, ada cowok yang memperhatikan gadis itu dengan buket bunga mawar ditangannya. Kemudian cowok itu yang adalah Mark berjalan menghampiri Andini.

Mark sudah membuat keputusan. Sebelum pergi, dia akan menyatakan cintanya pada gadis yang ia sukai. Mark sama sekali tidak berharap perasaannya akan terbalaskan, tapi setidaknya Andini tahu mengenai perasaannya. Itu sudah cukup baginya.

"Fin, lo duluan aja cabut ke parkiran. Gue mau ke Toilet dulu." ucap Farhan dan langsung mau pergi niatnya.

"Han," tangannya Farhan di tahan sama Daffin pas mau pergi. "Lo jangan ada niatan bundir di Toilet ya, bangs*t. Gue nanti takut kalo ke Toilet ada arwah lo yang gentayangan. Lagian gue orang terakhir yang sama lo. Nanti gue yang dicurigain sama Polisi!"

Langsung aja kepala Daffin kena geplakan keras. Sembarangan aja emang kalo punya mulut.

"Emang temen bajing*n lo ya! Kalo pun gue mati, gue bakalan ngajak lo!"

"Sinting lo, bangs*t! Mati ngajak-ngajak gue! Gue belom nikah sama Mbak IU!"

"Udah sono lo pergi duluan sana!"

"Kagak usah nendang-nendang gua juga ya, bangs*t!" Daffin kesel karna betis sama pantatnya ditendang-tendang, terus dia pergi duluan ke parkiran.

Kalian gak usah heran yah, Farhan emang bar-bar kalo sama Daffin.

"Punya temen kok stress begitu. Nanti gue pecat deh jadi temen gue. Bikin rusak image gue aja."

Setelah itu Farhan buru-buru lari ke arah Taman. Karena tingkat penasarannya yang sangat tinggi dengan apa yang akan terjadi pada Andini dan cowok itu.

Farhan ngintip dibalik pohon.

"Hai, Andini."

Suara sapaan itu membuat Andini menoleh ke sumber suara. Ada seorang siswa laki-laki yang menghampirinya sambil tersenyum. Keningnya sedikit mengkerut melihatnya lalu ia menaruh bukunya dan berdiri.

Eternal Love🌹🌷 | Hyunjin ♡ KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang