Intro

2.4K 77 3
                                    


Rain Pov

Bang!

“Sial ada apa dengan mobilku ini..” Kataku.

Saat ini aku sedang mengendarai mobilku di jalan raya kota Bangkok. Aku sedang mengikuti kendaraan yang ada di depanku yang sedang merayap karena lalu lintas saat ini sangat macet di malam hari.

Tiba-tiba aku mendengar ada ledakkan dari roda depan bagian kanan mobilku dan di ikuti dengan suara aneh saat pelek roda mobilku ini menggores jalanan. Mobilku terasa sedikit bergetar dan menyebabkan aku hanya bisa memegang setirku dengan keras. Aku saat ini benar-benar tidak berani untuk menjulurkan kepalaku ke luar jendela.

Saat ini aku merasa diriku sedang benar-benar sial! 😑

Yeah.. saat ini aku masih berusia depan belas tahun dan baru saja mendapatkan SIM-ku tiga bulan yang lalu. Aku sekarang sedang membawa mobil ayahku kurang lebih baru dua bulan ini dan sekarang aku mendengar ledakkan dari ban mobil ini, sungguh suatu bencana untukku.

Jangan panik.. jangan panik.. Tetapi apa yang harus aku lakukan sekarang?

Aku benar-benar merasa tidak berdaya sama sekali saat ini. Tetapi aku mengingat bahwa ayahku pernah mengatakan padaku bila aku sedang dalam keadaan darurat di dalam mobil maka aku harus menyalakan lampu emergency dulu.

(NB: Lampu emergency di dalam mobil biasanya selalu berbentuk segitiga berwarna merah. Setelah lampu itu di tekan makan lampu sen akan menyala dua-duanya. )

Aku lalu segera menekan tombol lampu emergency dan mobil yang ada di bagian belakang sepertinya mengerti artinya. Aku menjadi sedikit lebih santai karena lampu ini sudah menyala.

Tetapi saat ini mobilku sedang berada di tengah-tengah karena masih macet. Aku tidak bisa berhenti begitu saja disini, aku harus mencoba menepikan mobilku ke pinggir jalan, tetapi…

Aku melihat ada asap yang mengepul dari belakang mobilku.

“Sial!”

Aku hanya bisa berseru seperti itu di dalam mobil dan saat mendengar ada suara gemuruh dari langit juga. Saat ini dari langit mulai ada tetesan air yang jatuh di depan kaca depan mobilku. Rasanya aku sangat ingin mengangkat kepalan tanganku ke langit dan berteriak sambil berkata. Apakah ini semua masih tidak cukup?

Meskipun sekarang mobil di belakang mobilku sudah tahu bahwa ada yang tidak beres dengan mobilku, tetapi..

“Apa yang harus aku lakukan selanjutnya dengan mobil ini?”

Di saat seperti ini hanya satu yang bisa aku lakukan yaitu.. aku harus menelepon ayahku.

Tok.. Tok.. Tok..

Sebelum aku bisa menghubungi ayahku tercinta, aku mendengar suara ketukan dari kaca jendela mobilku dan membuat aku sedikit terkejut.

Aku melihat ada orang yang memakai jaket kulit yang benar-benar hitam dengan helm berwarna hitam juga yang ada gambar pola api merah. Dia mengendarai super bike dan matanya menatapku seperti tatapan mengancam sampai aku kembali berbicara sendiri lagi..

Sial.. Apakah aku tidak sengaja sudah melakukan hal yang buruk kepadanya?

Jika saat ini dalam keadaan yang biasa saja, pasti aku akan mempercepat laju mobilku dan segera melarikan diri dari sini. Tetapi sekarang roda mobilku sedang bocor. Aku hanya bisa bergetar dan meneteskan air mataku saja.

Tok.. Tok.. Tok..

Orang itu mengetuk kaca jendela mobilku dengan lebih keras dan mengarahkan tangannya ke arah roda mobilku.

“…?...”

“Hah?”

Aku hanya bisa berseru dari dalam mobilku saat aku melihat dia terus berbicara.

Akhirnya aku harus menurunkan kaca jendela mobilku dan berteriak kepadanya agar suaraku terdengar saat hujan seperti ini.

“Apa yang baru saja kamu katakan?”

Ketika aku bertanya lagi padanya, orang itu segera membuka kaca helmnya dan hanya memperlihatkan matanya yang terlihat tajam seperti mata elang.

“Kamu bisa menepikan mobilmu pelan-pelan dan memarkirnya di tepi jalan, biarkan aku memeriksa mobilmu..”

“Benarkah? Aku masih bisa menjalankan mobilku?”

Aku bahkan saat ini sedang menginjak rem dan kedua tanganku menempel di kaca jendela mobilku saat mendengar perkataannya. Aku terlihat gembira saat mendengar perkataan orang itu. Orang itu hanya mengangguk dua kali sebelum berkata lagi.

“Aku akan membantumu..”

Pemilik super bike yang terlihat tampan itu hanya mengatakan hal itu kepadaku dan membiarkan aku mulai menjalankan mobilku ke arah tepi dengan perlahan. Dia berdiri di belakang mobilku dan membantuku mengarahkan mobil lain agar mobilku bisa ke tepi jalan. Aku hanya bisa tersenyum kecil.

Tetapi tiba-tiba aku mengingat sesuatu.

Tunggu.. Bagaimana kalau dia ingin aku parkir dan menculikku?” 🤔

Aku segera mengingat berita yang sering aku baca secara online di ponselku tentang penculikkan dan meminta tebusan kepada orang tuanya. Tetapi saat ini aku hanya bisa meyakinkan diriku sendiri bahwa orang itu tidak akan menculikku dan aku bukan korban penculikkan seperti mereka.

Lagipula disini masih banyak mobil dan ada banyak taksi juga. Jadi jika aku menelepon ayahku sekarang maka ayahku pasti tidak akan datang juga karena saat ini sudah tengah malam. Jadi mau tidak mau aku harus mengambil resiko ini.

Saat aku memikirkan orang yang saat ini aku masih bisa lihat dari kaca spion mobilku. Dia sedang menuntun super bikenya untuk menghalangi belakang mobilku. Hal ini memudahkan aku untuk membelokkan setirku ke arah kiri sampai mobilku bisa menepi dan sekarang sudah aman. Meskipun saat aku menepikan mobilku, aku mendengar suara yang sangat memekakan telingaku karena pelek roda mobilku bergesekan dengan jalanan beraspal ini.

Tetapi saat ini bagaimana aku bisa lari dari pengendara super bike itu?

Aku kembali diam-diam melihat ke arah kaca spionku lagi dan saat ini aku melihat orang yang memakai jaket kulit itu sedang menuntun supe bikenya untuk di parkirkan di belakang mobilku yang masih menyalakan lampu emergency untuk memberitahukan kepada mobil lain bahwa ada mobil yang rusak.

Tidak lama aku melihat bahwa dia berjalan kembali ke arahku, kemudian membungkukkan badannya dan kembali mengetuk kaca mobilku. Hal ini menyebabkan aku sedikit melompat karena merasa terkejut.

“Ada apa Phi?”

“Ban mobilmu bocor. Apakah kamu memiliki ban cadangan?”

Ah.. ternyata orang itu tidak terlalu menyeramkan seperti yang terlihat. Terlepas dari sikapnya yang terlihat buruk, tetapi saat ini dia mau membantuku memperbaiki mobil ini. ☺️

Bahkan jika saat ini aku masih belum terlalu mempercayai orang itu, aku merasa dia orang yang baik. Meskipun saat ini aku masih mengingat berita utama tentang penculikkan dan ibuku selalu mengingatkan aku tentang kejahatan yang ada di jalan raya setiap harinya. Aku memutuskan untuk tetap keluar dari mobilku dan segera membuka bagasi belakang mobilku lalu menunjukkan kepada orang itu ban cadangan mobilku dan peralatan lengkapnya juga.

Tetapi sejujurnya aku benar-benar tidak bisa mengganti ban mobilku sendiri karena biasanya ayahku yang melakukan hal itu dan ini juga sudah ayahku persiapkan untukku jika ada keadaan darurat seperti saat ini.

“Apakah ini sudah cukup?”

“Apakah kamu pernah mengganti ban mobil sebelum ini?”

“Belum pernah..”

“Hmm.. Jadi itu masalahnya..”

Aku melihat orang itu bergumam dan menatap ke arah langit.

“Kamu masuklah ke dalam mobil dan tunggu saja. Hujan sepertinya akan lebih deras lagi dari sekarang. Biarkan aku yang mengganti ban mobilmu ini dan membantumu..”

“Tetapi…”

“Bukankah kamu berkata kamu tidak bisa melakukannya? Jadi biarkan aku yang melakukannya..”

“Tetapi aku..”

Aku sangat ingin melawan perkataannya, tetapi aku melihat tatapan matanya yang tajam dan hujan yang aku rasa semakin turun dengan deras sehingga aku tidak bisa membantahnya. 😞

Aku kemudian kembali masuk ke dalam mobilku dan membiarkan Phi itu membantuku. Aku melihat Phi segera mengambil dongkrak untuk mengangkat mobil bagian depanku dan percaya atau tidak aku melihat mobil ini sangat mudah diangkat olehnya dan aku bisa mengatakan bahwa dia adalah pria yang terlihat sangat professional tentang hal ini..

Aku merasa mulai canggung sampai aku mulai merasa khawatir padanya. Jika Phi saat ini tidak memakai jaket kulit yang tahan air dan helm yang terlihat keren, mungkin dia sudah basah karena terkena air hujan sekarang. Tetapi hal itu bukan berarti pakaiannya tidak basah bukan?

Jadi saat memikirkan semua itu, aku memutuskan untuk melihat ke arah kursi belakang mobilku dan mengambil payung. Aku kemudian membuka payung itu dan segera keluar dari mobilku lagi.

“Saat ini aku memang tidak bisa membantumu untuk mengganti ban, tetapi aku bisa memegangi payung untukmu agar kamu tidak kehujanan. Apakah ada lagi yang bisa aku bantu?”

Aku bertanya dan memayungi pria itu agar tidak terkena air hujan karena aku merasa khawatir padanya. Aku sedikit mendunduk dan bertanya saat dia sudah melepaskan ban mobilku itu dan sekarang dengan cekatan dia sedang mengganti ban itu dengan ban serep mobilku.

Orang itu mendongak untuk menatap mataku. Aku merasa bahwa pria ini sedang tersenyum padaku karena aku melihat tatapan matanya terlihat lebih lembut, lalu dia segera membungkuk lagi dan melepaskan helmnya.

“Kamu bisa memegangi helmku ini..”

Aku segera mengambil helm yang ada di tangan orang itu dan diam-diam aku memperhatikannya yang sedang menundukkan kepalanya untuk memasang scrup ban itu di tempatnya lagi. Aku tidak bisa melihat wajahnya, tetapi aku dapat melihat dia adalah pria yang cukup besar dariku dan bahunya terlihat sangat lebar ketika dia menggerakkan kunci yang berbentuk seperti tanda silang untuk mengencangkan scrup ban, aku dapat melihat otot-otot bahunya bergerak dengan jelas meskipun saat ini dia sedang memakai jaket kulit. Rambutnya hitam dan cukup panjang, aku melihat dia mengikat rambutnya di atas tengkuknya.

Saat ini cerita tentang penculikkan di dalam pikiranku sama sekali sudah menghilang dan hanya ada satu hal dalam kepalaku. Aku sangat berterima kasih kepadanya dan terlebih lagi dia terlihat.. sangat keren!

Dia adalah seorang pria yang sudah dewasa dan mengendari super bike, tetapi bisa mengganti ban mobil dengan terampil seperti ini. Dia benar-benar sangat keren!

Aku segera berbalik untuk memandang super bike yang terlihat keren itu dan kemudian berbalik lagi menatap orang yang dengan suka rela mengganti ban mobilku. Meskipun mata orang itu terlihat sedikit galak dan sangat berbicara sedikit denganku, tetapi ini pertama kalinya dalam hidupku menemukan orang yang baik seperti dia yang mau membantuku. Bibirku tanpa sadar mulai tersenyum dengan lebar.

“Terima kasih banyak. Jika kamu tidak membantuku, aku benar-benar tidak tahu bagaimana cara mengganti ban mobilku ini..”

“Jika kamu bisa mengemudi mobil, maka kamu juga harus belajar cara merawat mobilmu ini. Jangan hanya bisa mengemudi mobil saja. Jadi jika lain kali kamu memiliki masalah dengan mobilmu ini maka kamu bisa melakukannya sendiri..”

Aku merasa bahwa saat ini dia seperti sedang memarahi diriku. 🙄

Tetapi saat aku memikirkan mobilku lagi, aku hanya bisa mendengarkan kata-katanya yang masuk ke dalam telingaku dan satu-satunya yang biasa membuat aku merasa gembira adalah aku bisa segera pulang, mandi lalu tidur. Aku hanya bisa mengangguk canggung dan mendengarkan sarannya karena dia memiliki niat yang baik.

Saat pria itu sudah selesai mengganti ban mobilku, dia segera berdiri dan dia benar-benar sangat tinggi. Hal ini membuat aku merasa diriku benar-benar terasa kecil bila di bandingkan dengannya. Tetapi saat ini hal itu tidak penting bagiku, yang menarik perhatianku saat ini adalah matanya yang tajam sedang menatap mataku.

“…”

“Kamu segera pulanglah Nong. Roda mobilmu sudah selesai di perbaiki..”

Aku hanya bisa mundur selangkah sambil tetap menatap pria itu. Sedangkan pria itu mengangkat ban mobilku yang bocor itu dan memasukkannya ke dalam bagasi mobilku lagi, lalu dia mengulurkan tangannya ke depanku.

“Helmku..”

Tetapi aku justru mengatakan..

“Kamu sangat tampan..”

Aku merasa yakin bahwa pria yang ada di depanku bukanlah salah satu Moon dari Universitasku. Aku hanya bisa memandanginya dan berpikir bahwa dia benar-benar tampan.

Pria ini mengendari super bike dan memiliki rambut panjang yang dia ikat dan badannya cukup tinggi. Saat dia melepaskan helmnya, matanya terlihat tajam seperti elang, bibirnya tipis sesuai dengan wajahnya yang terlihat runcing dan dia memiliki sedikit kumis tipis. Tetapi terlihat sangat tampan sehingga aku sangat ingin berteriak padanya berapa biaya yang harus aku keluarkan hanya untuk mendapatkan perhatiannya seperti ini. Dimanapun pria ini berada pasti banyak gadis-gadis yang ingin menggodanya.

“Terima kasih..”

Aku segera keluar dari khayalanku saat aku mendengar suaranya. Aku segera menampar bibirku sendiri dengan keras dan mataku segera terbuka lebar saat menyadari aku masih bersama dengan orang asing yang baru pertama kali aku temui dan aku sudah memikirkan hal seperti itu. Saat aku melihat wajah orang itu tersenyum dengan lembut.. jantungku segera berdebar dengan kencang.

“Terima kasih atas pujianmu itu, tetapi aku mohon kembalikan helmku..”

Tiba-tiba..

Aku hanya bisa membeku saat menyadari wajah tampan pria itu hampir mendekati pipiku dan karena aku merasa terkejut maka aku hampir mendorong dadanya menjauh. Kalau saat ini aku tidak menyadari bahwa tangan besar dari pria itu sedang meluncur ke depanku untuk mengambil helmnya yang ada di tanganku.

Sementara aku merasakan angin bertiup bersamaan dengan hujan yang masih turun. Aku mencium aroma parfumnya sampai aku menyadari bahwa aku tidak sengaja mengalihkan pandangan mataku dari matanya.

Mengapa aku menghindari tatapan matanya? Tetapi aku juga tidak tahu mengapa saat ini jantungku berdetak dengan kencang.

Tetapi saat aku tidak memandangnya aku merasa bahwa aku lebih bisa bernapas dengan lebih baik lagi.

Phi yang terlihat tampan itu kembali memakai helmnya lagi dan membuat aku merasa lebih aman.

“Kamu lebih baik jangan menyetir mobilmu lagi jika kamu hanya bisa meledakkan ban mobimu di jalan lagi..”

Aku hanya bisa buru-buru mengangguk, tetapi aku masih bertanya-tanya apakah aku harus menunggu Phi ini pergi dulu atau tidak?

“Ya.. Terima kasih..”

Aku akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam mobilku seperti yang Phi itu katakan. Aku kemudian meletakan payungku yang basah di samping kursi pengemudi dan kembali melihat ke kaca spion lagi. Aku bisa melihat Phi sudah kembali menaiki super bikenya lagi tetapi masih belum pergi.

Aku merasakan mata elangnya yang tajam sedang menatap ke arah mobilku. Saat ini hujan semakin deras dan aku menyadari bahwa jika aku tidak pergi lebih dulu dari sini maka Phi juga tidak akan pergi.

Jadi aku buru-buru menyalakan mobilku dan memaksakan diriku untuk terus mengemudi. Saat ini mataku terlihat berbinar-binar dan mulutku tidak bisa berhenti tersenyum.

Aku melihat ke kaca spion mobilku lagi dan melihat bahwa Phi sedang mengangkat tangannya untuk mengucapkan selamat tinggal padaku. Tidak lama Phi mempercepat laju super bikenya dan menghilang di tikungan dan pergi.

Saat ini aku hanya bisa berteriak di dalam mobilku..

“Dia benar-benar sangat keren!”

Aku saat ini hanya bisa bergerak-gerak di dalam mobilku dengan penuh semangat. Aku merasa seperti baru saja melihat pahlawan yang menunggang kuda putih secara langsung. Tetapi pria itu terlihat lebih keren lagi karena pahlawan kali ini mengendari super bike Ducati dengan keren!

Dia benar-benar pria yang keren!

TBC

Vote and comment yuk 😁🙏

{✓} Love Strom - PhayuRain ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang