Di sebuah apartemen yang mewah di tengah kota Bangkok terdengar suara musik yang sangat keras menggema di seluruh ruangan itu.
Terlihat banyak anak-anak muda yang suka bersenang-senang menggerakkan tubuh mereka dengan gembira. Di tangan mereka memegang minuman keras dan semakin lama suasana terasa semakin panas.
Di salah satu sudut ruangan apartemen itu ada beberapa pasangan muda yang saling membelai, menyentuh dan berciuman tanpa mempedulikan keadaan di sekitar mereka.
Orang yang suka berpesta tidak akan melewatkan hal ini. 😏
---
Top Pov
Pada saat yang sama di dalam kamar tidur pemilik apartemen ini, terlihat seorang pemuda yang sedang melakukan hubungan badan dengan seorang wanita yang cantik.
Pria itu terlihat sedang meremas payudara wanita itu dengan kedua tangannya sampai wanita itu mengerang dengan suara yang manis, memeluk lehernya dan memohon kepadanya.
“Ah.. ah.. P'Top lebih cepat lagi..”
“Kenapa kamu berteriak? Kamu sangat menyebalkan..” 😑
Aku segera mengangkat kepalaku dan merasa frustasi karena merasa tergangu dengan suara erangan wanita itu di dekat telingaku. 😑
Aku melihat wanita itu berpindah sedikit dan menggerakan payudaranya yang lembut untuk menyenangkan diriku lagi.
“Ada apa P'Top? Apakah susana hatimu sedang buruk?”
“Iya!”
Aku berkata dengan keras dan segera berdiri lalu mengambil sebatang rokok dan segera menyalakannya. Aku merasa bahwa wanita itu segera mengikutiku dan memeluk tubuhku dari belakang.
“Memang apa yang sudah terjadi? Kamu bisa menceritakannya padaku..”
“Kamu mengatakan bahwa kamu bisa membantuku melakukan sesuatu kan? Lebih baik kamu tutup mulutmu dan diam!!”
Aku melihat gadis itu ingin membuka mulutnya lagi, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa, meskipun gadis itu masih mengulurkan tangannya untuk membelai dadaku dengan harapan aku akan melanjukan permainan kami lagi. 😑
“Sial!!”
“Kyaaa!!”
Saat aku mendengar wanita itu berteriak, aku melihat bahwa pintu kamarku sudah terbuka lebar sehingga membuat wanita itu segera mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya sambil berteriak karena merasa kaget. 😅
Tetapi aku melihat orang yang masuk ke dalam kamarku sama sekali tidak mempedulikan akan hal ini dan hanya berjalan lalu berhenti di depanku.
“Apakah kamu tahu bahwa mereka sudah membohongimu?”
“Membohongi apa??!”
Aku segera memandang temanku ini dengan perasaan kesal, sementara temanku menatap gadis yang ada di sini bersama dengan kami dan gadis itu menolak untuk pergi dari kamarku.
“Kamu! Keluar dulu..”
Aku segera memerintah gadis itu untuk keluar dari dalam kamarku.
“Tetapi..”
“Aku bilang keluar!! Kamu tuli atau apa?!!”
Ketika aku berteriak kepada gadis itu, aku melihat gadis itu segera menggigit bibirnya dan meraih pakaiannya sambil tetap memakai selimut lalu segera berjalan keluar dari kamarku. Aku tahu bahwa gadis itu sangat marah. 😞
Tetapi.. aku sama sekali tidak peduli padanya. Aku bisa menemukan gadis seperti itu kapanpun dan dimanapun aku mau. Sekarang lebih penting teman yang ada di depanku saat ini.
Setelah aku kalah dari Oat dalam perlombaan di area balapan yang hampir saja bisa membunuhku, aku merasa sangat marah sehingga tidak ingin melihat wajah mereka semua. 😠
“Sekarang kamu bisa mengatakan apa yang ingin kamu katakan padaku..”
Aku berkata kepada temanku sambil menghisap rokokku sehingga asap rokok masuk ke dalam paru-paruku.
“Ini tentang balapan yang kamu di kalahkan saat itu..”
“Brengsek! Aku tidak kalah dan mereka yang sudah menipuku!!”
Aku berteriak kepada temanku dengan suara lantang. Temanku segera mengangkat kedua tangannya untuk menenangkan aku.
“Itu sebabnya aku ingin menceritakan hal ini padamu. Apakah kamu ingat orang yang bernama Saifah? Orang yang mengajak kamu untuk balapan dengan temannya itu? Aku mencari informasi tentang mereka dan tahu bahwa mereka memiliki bengkel mobil balap yang sangat di kenal oleh para pembalap disana. Orang yang bertanggung jawab di dalam bengkel itu adalah saudara kembar yang bernama Saifah dan Phayu. Bukankah nama mereka terdengar akrab di telingamu?”
“Lalu kenapa?”
Aku bertanya dengan nada frustasi. Meskipun aku ingin menyelesaikan masalah ini, tetapi semua orang melihat bahwa aku sendiri yang menerima tantangan darinya saat itu. 🙄
“Orang yang memarahi kamu yang bernama Phayu. Orang itu adalah Phi dari Saifah..”
“Sebenarnya apa yang ingin kamu bicarakan??!!”
Aku berbalik untuk menatap wajah temanku yang matanya terlihat berbinar-binar seolah-olah mengingatkan aku dengan mekanik sialan itu! 😑
“Oh! Apakah kamu mendengar perkataanku dengan baik? Saifah dan Phayu adalah orang yang meneriaki kamu di acara itu. Apakah kamu berpikir itu tidak aneh?”
“…” 🤔
“Saifah adalah orang yang datang mendekatimu serta menantangmu untuk ikut balapan dan mekanik yang bertanggung jawab akan mobil itu adalah Phayu. Bukankah kedua saudara itu bekerja sama untuk mempermalukan dirimu?”
Saat aku mendengar perkataan temanku, aku merasa marah dan melemparkan asbak ke dinding. Aku benar-benar sangat ingin menginjak-injak wajah mekanik itu. 😠
“Yeah.. Mereka yang sengaja membuat aku kalah!!”
Aku ingat pada hari itu orang yang bernama Phayu menyarankan aku memakai mobil yang mana untuk aku bertanding. Ketika aku bertanya kepadanya mobil mana yang memiliki kekuatan yang paling baik, dia mungkin saja memilihkan aku mobil yang paling jelek agar temannya itu menang. 😠
Semakin aku berpikir, aku merasa semakin marah padanya.
Sementara itu..
Temanku mungkin merasa lega karena dia berpikir sudah membantu aku untuk menyelamatkan wajahku sehingga aku akan berhenti memikirkan hal itu, tetapi..
“Apa nama bengkel mereka?”
“Untuk apa kamu menanyakannya tentang hal itu?”
Temanku mungkin berpikir kalau aku tahu tentang hal ini, maka aku akan merasa lebih baik. Karena temanku mengatakan bahwa aku kalah bukan karena aku payah tetapi karena aku sudah ditipu.
Tetapi saat temanku menatap mataku yang saat ini menatapnya dengan tajam dan mendengar suaraku yang berat. Dia pasti memiliki firasat yang buruk.. 🙄
“Apakah kamu berpikir aku akan membiarkan hal ini berakhir dengan mudah? Aku sudah kehilangan mukaku dan hampir mati. Lalu orang yang bernama Chai itu pasti sudah memberitahukan hal ini kepada Phakin..”
“…”
“Menurutmu bagaimana reputasiku di mata Phakin? Brengsek! Aku akan membersihkan kembali wajahku!!”
Aku yang merasa marah saat sudah mengetahu informasi itu segera meninggalkan kamarku tanpa mau mendengarkan lagi suara larangan dari temanku itu. 😑
Aku akan membuat malu mereka dan aku pasti akan melakukannya.😠
---
Phayu Pov
“Jadi tadi orang itu menelepon kesini untuk menantang aku?”
“Yeah.. Dasar anjing pecundang!”
Di dalam kantor bengkel kaca aku hanya menatap saudara kembarku yang berkata serta mengangguk dengan ekspersi wajah yang kesal.
Hal ini karena Saifah lah yang menerima panggilan itu, maka dia yang harus berbicara dengan pemuda yang terlihat seperti sangat dimanjakan oleh kedua orang tuanya itu. 😑
Sebenarnya setiap hari aku sudah bertemu dengan banyak orang yang sangat sombong atau suka menyombongkan dirinya sendiri karena merasa lebih tahu tentang segalanya. Aku juga selalu berdebat dengan mereka untuk mengatakan yang mana yang baik dan tidak begitu juga dengan urusan mobil.
Namun aku sangat jarang melihat Saifah yang biasanya selalu bersikap tenang dan humoris berbicara dengan nada yang sinis seperti ini. 🤔
---
Saifah Pov
Aku sering melihat orang-orang yang kalah bertanding dengan Oat selalu ingin mengingimidasi kami dan hal itu sudah tidak bisa di hitung hanya dengan menggunakan dua tangan saja. 😅
Namun semua itu hanya berakhir pada saat kami berada di lapangan dan tidak ada yang berani untuk mempermasalahkan hal ini sampai kepemilik acara.
Tetapi orang yang kalah kali ini malah menuduh kami berbuat curang sehingga dia kalah. 😠
Hal ini yang membuat aku merasa sangat marah padanya sehingga ingin sekali aku melempar teleponku itu.
“Dia menyalahkanmu karena katanya kamu memilihkan dia mobil yang jelek sehingga dia kalah dari Oat. Aku benar-benar merasa kesal dan frustasi menghadapinya. Sebenarnya seberapa dekat dia dengan P'Phakin? Dia bahkan tidak tahu Oat adalah pembalap favorit P'Phakin. Semua orang yang menantang Oat pasti akan selalu kalah dan ketika aku mengatakan hal itu, dia malah mengatakan akan datang kesini dan ingin balapan denganmu. Dia bilang dia sangat ingin mengalahkan kamu!”
Saat aku selesai mengatakan hal itu, Phayu terlihat hanya memutar matanya saja. Dia pasti tidak percaya dan menganggap cerita ini sangat lucu. 😞
Aku merasa sedikit bersalah karena menyebabkan Phayu mendapatkan masalah seperti ini. 😣
“Kalau kamu tidak mau bertanding dengannya, maka tidak usah di dengarkan. Biarkan saja orang itu terus menggonggong, orang itu hanya seperti anjing yang sedang tersesat dijalan..”
---
Rain Pov
Saat aku mendengar perkataan P'Phayu dan P'Saifah aku hanya bisa menelan ludah. Aku melihat P'Saifah terlihat sangat tertekan dan frustasi menghadapi orang itu.
Aku lalu berbalik untuk menatap orang yang saat ini berdiri di sebelahku. 🙄
Aku melihat P'Phayu jauh lebih tenang daripada saat dia pertama kali mendengar perkataan P'Saifah. Tetapi aku sangat takut karena aku saat ini benar-benar tidak bisa membaca ekspersi wajah P'Phayu saat ini. 😣
Ekspersi wajah P'Phayu saat ini bukan ekspersi wajah yang terlihat baik saat mengaku bahwa dia adalah pacarku di depan anak-anak di Universitas. Dia juga tidak memperlihatkan eskpresi wajah yang terlihat nakal atau jahat yang suka membuat aku menangis. Dia juga tidak menampilkan ekspersi wajah manis yang bisa membuat aku malu. 🙄
Tetapi saat ini ekspersi wajah P'Phayu membuat aku bersumpah bahwa aku tidak ingin main-main dengannya. 😣
Jika P'Phayu menampilkan wajah seperti ini saat kami berdua bertemu untuk ke dua kalinya, maka aku mungkin tidak akan berani menantangnya. 😅
Aku tahu bahwa saat itu P'Phayu tidak pernah menganggap tantangan yang aku katakan padanya dengan serius. ☺️
“Apakah dia memberitahukan kepadamu apa aturannya?” Kata P'Phayu.
“Dia mengatakan bahwa dia ingin kita melakukan balapan di stadion besar milik P'Phakin. Aturannya katanya sama dengan balapan yang sesungguhnya. Tetapi dia hanya ingin melakukan satu putaran saja untuk menentukan hasilnya..”
“…”
“Oh ya.. Dia juga mengatakan bahwa kamu tidak perlu menasehatinya mobil mana yang menurutmu yang paling baik karena dia akan membawa mobilnya sendiri agar kita tidak bisa membohongi dia lagi seperti dulu..”
Aku melihat P'Saifah mengatakan hal itu dengan nada yang terlihat frustasi sebelum melanjutkan lagi.
“Hah.. Apakah dia tahu peraturan balapan di dalam stadion tidak boleh menggunakan mobil yang Super Charge atau mobil Turbo? Aku berpikir dia mungkin saja akan berbuat curang dengan menggunakan mobil apapun yang dia punya. Tetapi jangan memanggapinya karena dia hanya menggonggong saja seperti anjing..”
Saat mendengar perkataan P'Saifah aku menjadi cemas karena melihat P'Phayu terlihat tersenyum dan berbalik untuk melihat ke arah luar.
“Kenapa aku tidak bisa bersaing dengan anjing seperti dia?”
P'Phayu mengatakan hal itu sambil menatap P'Saifah.
“Apakah kamu mau bertanding melawan dia?!”
“Yeah.. aku akan bertanding melawan dia..”
P’Phayu mengatakan hal itu dan menunjuk ke arah mobil sport yang terlihat cantik yang baru saja di cat ulang beberapa hari yang lalu.
Mobil itu adalah mobil yang sama yang digunakan oleh Top beberapa hari yang lalu.
“Phi Phayu..”
Aku sekarang mengerti perasaan ibuku yang tidak ingin ayahku naik super bike saat ini. 😞
Saat mendengar perkaatan P'Phayu, aku dengan cepat segera meraih lengannya dan menatap matanya dengan perasaan cemas. 🥺
Aku memang sering melihat P’Phayu mengemudikan mobilnya di jalanan. Saat mengemudi P’Phayu adalah orang yang sangat tenang dan tidak suka mengebut. Dia terlihat sangat keren saat mengemudikan mobilnya.
Tetapi.. Saat aku membayangkan dia melakukan balapan di area balapan yang besar, aku merasa tidak senang. 😣
---
Phayu Pov
Saat aku menatap mata Rain yang terlihat sangat menghawatirkan diriku, aku segera mengangkat tanganku dan meletakkannya di atas kepalanya untuk menepuk kepalanya dengan lembut. ☺️
“Kamu pernah mengatakan bahwa kamu cemburu kepadaku bukan?”
“Aku tidak ingin kamu ikut bermain-main dengan orang itu, P'Phayu..”
Rain segera mengerutkan keningnya karena saat ini aku masih berusaha untuk menggodanya. Tetapi aku segera menggelengkan kepalaku.
“Aku tidak sedang bermain-main dengannya karena aku ingin menunjukkan hal ini padamu Rain..”
Aku segera mendundukkan kepalaku untuk menatap mata Rain dan mengatakannya dengan nada yang serius. ☺️
“Orang-orang akan semakin cemburu pada Rain karena mempunyai pacar seperti diriku. Tunggu dan lihat saja!”
Setelah mengatakan hal seperti itu, aku segera keluar dari kantor untuk mencari P'Aon yang sedang memperbaiki mobil. Aku meninggalkan Rain dengan Saifah.
---
Rain Pov
Saat P'Phayu keluar dari kantor ini, aku segera berbalik dan menatap P'Saifah. Aku tidak malu karena wajahku yang memerah saat ini karena aku ingin mendengarkan pendapat P'Saifah.
Aku menatap mata P'Saifah dan berharap akan mendapatkan penjelasan dengan lebih baik apa yang akan di lakukan oleh P'Phayu. 🥺
“P’Saifah.. Aku benar-benar serius bertanya padamu. Apakah P'Phayu mempunyai peluang untuk menang dari anak itu?”
Selama aku mengenal P’Phayu, aku tahu bahwa dia adalah pencinta mobil sport dan hobinya adalah menjadi mekanik super bike.
Tetapi.. bila P'Phayu adalah seorang pembalap, aku tidak pernah mendengar hal itu dan P'Saifah hanya menatapku dengan ekspersi wajah yang tenang.
“Jika kamu bertanya padaku, aku berpikir Phayu akan menang..”
Jawaban P'Saifah membuat aku sedikit kaget dan tercengang. 😮
---
Sirkuit Balap Phakin
Hari ini di salah satu sirkuit balapan milik Khun Phakin yang di mana tidak terhitung lagi sudah banyak pertandingan yang di laksanakan di tempat ini.
Khun Phakin sudah memberikan izin khusus kepada kami untuk menggunakan tempat ini sebagai penentuan pemenang balapan mobil antara P'Phayu dan Top.
---
Rain Pov
Aku adalah kekasih P'Phayu yang saat ini akan menjadi pembalap sednay menatap kagum saat melihat area balapan yang sangat besar ini. 😮
Apakah P'Phayu harus bertanding di area yang besar seperti ini?
Aku sekarang benar-benar lebih merasa takut sekarang karena saat lintasan di tengah jalan raya kota Bangkok saja sudah terlihat menakutkan bagiku, padahal jalanan itu hanya lurus dan jaraknya juga tidak jauh. 😞
Tetapi.. Area balapan ini terlihat jauh lebih besar dari jalanan itu. Sampai kedua tanganku terkepal erat saat menatap lintasan di depan mataku tanpa bisa mengalihkannya ke tempat lain. 😣
---
Saifah Pov
“Rain.. kamu tidak perlu merasa khawatir dengan Phayu. Hei! Mengapa kamu datang ke sini?”
Kalimat pertama aku katakan untuk Rain dan kalimat kedua aku mengatakannya saat aku melihat Phai sedang berjalan untuk menghampiri kami berdua.
“Oh! Aku juga sangat ingin tahu seperti apa montir yang biasanya selalu melakukan pekerjaannya dengan baik saat di lapangan..”
Phai mengatakan hal itu dengan nada bercanda. 😁
Aku tahu bahwa dia masih merasa sedikit menyesal karena tidak bisa datang pada saat acara waktu itu. Kalau tidak, maka dia mungkin akan melihat kejadian yang lucu itu. 😅
Tetapi setelah aku berpikir-pikir lagi, mungkin lebih baik dia tidak ada disana. Saat ini dia hanya bisa mendengar bahwa orang yang menantang kami adalah orang yang sombong. Makanya dia tidak bisa menahan dirinya untuk datang dan melihat orang yang bersaing dengan Oat saat itu. 😅
Phai seharusnya sadar bahwa dia lebih baik menantang Phayu daripada Oat. Jika tidak, tidak peduli berapa kali orang itu bertanding maka dia tidak akan bisa mendapatakan namanya menjadi baik lagi. 😅
“Jadi bagaimana menurut pendapatmu siapa yang akan menang kali ini?”
Aku bertanya kepada Phai karena ingin tahu pendapatnya.
---
Phai Pov
Saat mendengar perkataan Saifah, aku berpikir sejenak sebelum menjawabnya.
“Sejujurnya aku tidak tahu akan seperti apa hasilnya. Makanya aku datang kesini untuk melihatnya sendiri. Tetapi sejak aku mengenal kalian berdua selama lebih dari dua tahun belakang ini, aku tahu satu hal..”
Saat mengatakan hal itu, aku menatap wajah pacar temanku yang saat ini terlihat jelas-jelas sangat menghawatirkan temanku itu. 😅
Aku sebenarnya sangat ingin bertanya kepada Rain tentang temannya itu, tetapi aku tahu bahwa ini bukan waktu yang tepat. Jadi aku kembali melanjukan perkataanku dengan nada tegas.
“Phayu tidak akan pernah melakukan apa yang dia pikir tidak bisa dia lakukan..”
“Phi Phai.. Apakah menurutmu seperti itu?”
Rain bertanya dengan nada yang sangat berhati-hati sehingga membuat Saifah kembali bertanya pada Rain sebelum menjawab pertanyaannya itu.
“Rain, izinkan aku bertanya padamu. Apakah kamu berpikir Phayu akan menang atau kalah?”
Aku merasa sedikit aneh karena pertanyaan dari Saifah itu membuat Rain tersenyum dan aku yakin akan satu hal. ☺️
“Phi Phayu tidak akan pernah bisa dikalahkan oleh siapapun..”
Bukankah Phayu sudah dikalahkan oleh Rain. 😅
Aku dan Saifah hanya bisa menertawakan jawaban dari Rain itu. 🤣
Aku segera menujuk ke arah orang yang sedang kami bicarakan saat ini yang telihat sudah mengenakan pakaian balap di tubuhnya dan memegang helm di tangannya.
Hal ini membuat Rain segera berlari kearahnya. 😅
“Phai.. Aku pernah melihat Phayu kalah sekali..”
Aku mendengar Saifah berbisik padaku.
“Iya.. Aku tahu hal itu..”
Aku hanya bisa menjawab seperti itu karena hal ini terlihat sangat jelas sekarang. ☺️
Phayu seorang montir yang sangat terampil dan selalu memiliki ekspersi wajah yang terlihat serius, tetapi ketika dia melihat Rain yang terlihat imut sedang berlari kearahnya. Aku bisa melihat sudut bibirnya terangkat dan tatapan matanya berubah menjadi lembut. Dia juga segera melingkarkan lengannya di atas bahu Rain dan tidak mempedulikan sekelilingnya.
Yeah.. Phayu sudah kalahkan oleh seorang bocah laki-laki bernama Rain. 😄
---
Rain Pov
“Phi.. Pakaianmu benar-benar sangat keren..”
“Hanya pakaian aku saja yang keren?”
“Iya..”
Aku tidak ingin P'Phayu melihat rasa khawatir yang aku rasakan saat ini. Aku berpikir pasti P'Phayu lebih merasakan stress daripada yang lain sehingga aku hanya bisa tersenyum lebar dan berbicara dengan nada yang terdengar ceria. ☺️
Sampai P'Phayu memiringkan kepalanya untuk di letakkan diatas bahuku.
“Oh P'Phayu! Kamu jangan bermain-main denganku karena memang bajumu terlihat sangat keren..”
“Kalau seperti itu.. Apakah kamu perah berpikir akan melepaskan baju balapku ini?”😏
Aku yang mendengar perkaatannya langsung menatap P'Phayu dengan mata yang terbelak. 😮
Aku berpikir dia hanya bercanda, tetapi di dalam sorot matanya dia terlihat tidak sedang bercanda saat ini. Sampai aku rasanya sangat ingin membalas perkataanya mengapa dia ingin aku melepaskan baju itu dari tubuhnya? 🤔
P'Phayu adalah orang yang keren dan dia selalu tampak keren saat melakukan apapun. ☺️
“Bukankah kamu memang mau melakukannya? Kalau seperti itu, maka kamu harus menunggu dan melihatnya..”
P'Phayu berbisik di dekat telingaku. Setelah mengatakan hal itu, dia segera berbalik saat melihat orang yang menantangnya datang dengan menggunakan mobil sport yang besar dan terlihat keren. 😑
Jika kamu tidak melihat wajah orang yang mengendarinya pasti mobil itu terlihat sangat keren. Tetapi saat melihat orang yang mengendarinya pikiran itu langsung hilang. 😅
---
Top Pov
Aku sudah sampai ke area balapan untuk menatang Phayu. Aku segera berjalan mendekati Phayu dan mengalihkan pandanganku kepada pria yang saat ini berada di dalam pelukkannya.
Saat melihat itu, aku hanya bisa mencibir karena aku sangat membenci hubungan yang lebih dari Phi-Nong diantara mereka berdua. 🤨
Setelah sampai di depan mereka, aku segera berbicara.
“Untung saja kamu tidak berlari saat aku menantangmu dengan ekor yang tersembunyi di antara kedua kakimu untuk bersembunyi di bawah mobil..” 😏
“Brengsek..”
Aku melihat bocah yang ada di dalam pelukkan Phayu terlihat marah saat mendengar perkataanku dan sangat ingin berjalan mengampiriku, tetapi dia tidak bisa karena aku melihat Phayu meraih lengannya. 😅
“Apakah kamu tahu mengapa kamu kalah dari temanku sebelumnya?”
Phayu mengatakan hal itu dengan nada yang lembut, tetapi sorot matanya terlihat tajam saat menatapku dan tanpa menunggu jawaban dariku.. dia lalu tersenyum. 🙄
“Hal itu karena kamu hanya bisa menggonggong saja…”
“Kamu!!”
“Top! Tenanglah.. Jika kamu seperti ini maka kita akan terkena masalah dan kamu tidak akan bisa bertanding disini dengannya!!”
Aku mendengar temanku mengatakan hal itu untuk menenangkan aku. 😞
Aku memang sudah menghabiskan banyak uangku untuk membeli mobil balap ini agar terlihat seolah-olah aku adalah benar-benar seorang pembalap. Yeah.. mobil yang aku bawa saat ini adalah mobil baru yang baru aku beli untuk melawannya. ☺️
Aku meyakinkan diriku bahwa bagaimanapun, aku tidak akan kalah dengan mobilku yang sudah di modifikasi di bengkel lain. 😏
“Baiklah.. Kita akan segera tahu siapa yang anjing sebenarnya disini..”
Aku mengatakan hal itu kepadanya dan segera berbalik untuk berjalan ke arah lain dengan cara yang sama. 😑
---
Rain Pov
Saat melihat Top berbalik dan berjalan kearah yang lain, aku segera mengangkat tanganku sangat ingin meninju tubuhnya dari belakang. 😠
“Phi.. Kamu pasti bisa mengalahkannya. Biarkan dia datang sebagai manusia sekarang dan dia akan pulang dengan menyeret kakinya sendiri..” 😑
---
Phayu Pov
Saat aku melihat ekspersi wajah Rain yang terlihat marah saat ini, sama sekali tidak mengangguku sama sekali. 😄
Aku tidak merasa marah atau frustasi karena mendengar perkaatan dari Top itu, karena memang beberapa hal harus di perlihatkan secara langsung dan di uji di dalam lapangan.
Tetapi..
Ketika aku melihat ekspersi Rain yang seperti ini yang sudah lama tidak aku lihat, aku jadi tidak bisa menahan senyumanku. ☺️
Aku melihat orang yang aku cintai saat ini sedang mengancungkan tinjunya ke udara karena dia merasa marah untukku terasa sangat menyenangkan.
“Jika kamu ingin aku menang darinya, maka kamu harus memberikan aku ciuman agar aku bersemangat..”
Aku mengatakan hal itu sambil menatap Rain dan tersenyum. ☺️
“Phi.. Tetapi kita ada di tengah-tengah lapangan sekarang..”
Aku mendengar Rain memperingatkan aku dengan menujuk kearah Saifah dan Phai. Aku juga melihat ada beberapa staf di dalam lapangan ini serta ada beberapa orang yang datang untuk melihat acara ini.
Tetapi.. aku hanya mengangkat alisku seolah-olah berkata..
“Jika kamu tidak mau menyemangati aku maka aku akan kalah karena Rain..” 😞
![](https://img.wattpad.com/cover/327683573-288-k404799.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
{✓} Love Strom - PhayuRain ( End )
FantasíaCerita ini bukan milikku.. Author: Khun Mame Orawan Title book: Love Strom Translator Indonesia Original by: Risicy ❤️ Tolong support pengarangnya ya..