Bab 20

811 30 1
                                    



Phayu Pov

“Ugh.. ah.. Phi Phayu.. Rain sudah tidak tahan lagi dan merasa lelah..”

“Siapa yang tadi memulainya? Aku tidak memulainya kali ini..”

Setelah balapan selesai, aku segera memberikan perintah kepada anak buahku di bengkel untuk mengurus pengembalian mobil balap ke bengkel yang aku gunakan untuk lomba balap.

Sedangkan aku dan Rain segera pulang ke rumahku dengan berpelukan dan berciuman di dalam mobil. Kami berdua telanjang saat dalam perjalaan dari pintu depan rumahki sampai ke lantai dua dimana kamarku berada karena kami berdua tidak ingin membuang-buang waktu kami sampai berakhir di atas tempat tidur.

Aku tidak ingin mengatakan apapun karena kami berdua sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. 😏

Saat ini, aku tidak tahu apakah aku duluan yang menyerang Rain atau Rain yang telah berhasil merayuku sehingga saat ini tempat tidurku benar-benar terlihat sangat berantakan. 😅

---

Rain Pov

Saat kami berdua memulai aktivitas panas, aku melihat langit masih cerah dan sekarang langit sudah gelap. 😄

Aku hanya bisa berkata kepada P'Phayu dengan pelan karena aku sudah tidak akan bisa melakukannya lagi. 😣

Saat ini tubuhku masih memerah dan napasku juga masih terengah-engah karena kami baru saja menyelesaikan aktivitas kami itu.

P’Phayu menatapku dengan sorot mata penuh kasih sayang dan membelai kulitku yang basah karena keringat. ☺️

“Aku dari tadi sudah ingin berhenti, tetapi Phi Phayu terus saja melanjutkannya..”

Aku mengerucutkan bibirku sambil membuat alasan. Aku sekarang benar-benar merasa lelah fisik, tetapi mulutku masih memiliki tenaga untuk berkata-kata padanya. 😁

Yeah.. aku memang yang ingin menyeret P'Phayu ke tempat tidur, tetapi P'Phayu memelukku, menciumku dan menyeretku sampai kami berdua berakhir di kasurnya yang empuk di kamar tidur. 😅

Ah.. Tetapi aku yang melepaskan baju Phi Phayu.

“Phi.. Tadi aku harus berhati-hati saat melepaskan baju balapmu itu agar kamu masih bisa memakainya lagi..”

Saat aku melepaskan baju balap itu satu per satu dari tubuh P'Phayu, dia benar-benar terlihat sangat seksi. 😣

“Apakah Rain suka saat aku memakainya?”

“Yeah.. Rain sangat suka.. Pada awalanya, saat aku melihat pakaian balap itu menempel di tubuh P'Phayu, aku berpikir Phi terlihat sangat sempurna. Tetapi.. ketika aku melepaskannya kamu jauh lebih baik..”

Saat aku menjawab seperti itu, P'Phayu segera tertawa terbahak-bahak.

“Hahaha.. 🤣🤣”

“…”

“Jadi kalau seperti itu apakah aku harus menyiapkan seragam dokter, polisi, tentara dan pilot untuk aku pakai?”

“Dasar gila! Rain bukan seorang psikopat!”

Aku segera berteriak dengan keras sambil memukul bahu P'Phayu yang sedang bercanda denganku saat ini. 😞

Tetapi ketika aku melihat matanya, lalu melihat bahunya yang lebar, lengannya yang kuat. Aku jadi membayangkan dia memakai pakaian yang tadi dia katakan padaku. 😅

Aku berpikir saat P'Phayu memakai jas lab pasti tidak akan cocok, tetapi dia pasti akan cocok saat memakai seragam polisi, tentara atau pilot. 🤔

“Tetapi aku berpikir hal itu pasti menyenangkan..”

“Hahaha.. Dasar gila!”

Saat mendengar perkataanku itu, P’Phayu segera menarik tubuhku yang telanjang untuk dia peluk dengan erat. Hal ini membuat pipiku menjadi memerah dan aku berusaha untuk menutupinya. ☺️

Tetapi bagaimana aku bisa melawan P’Phayu yang memiliki tenaga lebih kuat dariku? 🤔

Aku benar-benar merasa sangat lelah sekarang dan sudah seperti ubur-ubur. 😅

Meskipun aku sebenarnya merasa senang saat melihat P'Phayu tertawa sekarang.

Karena selama beberapa hari terakhir ini, aku melihat P'Phayu tidak bersikap dengan normal. Tetapi aku tahu bahwa dia hanya memikirkan soal balapan ini saja. ☺️

Sekarang saat semuanya sudah berakhir, P’Phayu kembali tersenyum lagi dan hal itu membuat aku merasa lebih baik.

Apakah ini disebut dengan cinta? Aku akan tersenyum saat melihat dia tersenyum juga.

“Kalau seperti itu aku juga akan menyiapkan pakaian perawat untuk Rain, terus baju sekolah Jepang dengan telinga kucing serta baju pramugari..” 😄

Hei! Bukankah itu hanya di lakukan oleh seorang psikopat? 🙄

Aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak memukul bahu P’Phayu tetapi dia sama sekali tidak bergerak. Dia masih tertawa terbahak-bahak dengan satu tangannya memeluk pinggangku dan tangannya yang lain ada di atas bahuku untuk bermain-main diatas kulitku. 🙄

“Phi.. Pacarmu ini adalah seorang pria. Apakah kamu mau melihat hal yang menjijikan seperti itu?”

“Menjijikan atau tidak itu semua aku yang menilainya. Jadi Rain harus memakainya dulu agar aku bisa melihat dan menilainya..”

Aku hanya bisa memegang bahu P'Phayu dan tahu bahwa P'Phayu sama sekali tidak mempedulikan akan hal itu semua. ☺️

“Kamu benar-benar sangat lucu Phi!”

“Kalau seperti itu maka kamu harus mencium bibirku..”

P’Phayu mengatakan hal itu sambil menggosokkan ujung hidungnya ke hidungku. 😄

“Phi.. Apakah kamu ingin ikut balapan lagi?”

Aku merasa penasaran makanya aku bertanya padanya. Aku melihat P’Phayu terlihat sangat senang saat di area balapan tadi. Tetapi aku melihat P’Phayu segera menggelengkan kepalanya dan membaringkan tubuhnya di sebelahku.

“Tidak! Aku lebih suka bekerja di belakang layar..”

“Kenapa?”

“Aku hanya suka mobil balap tetapi tidak untuk mengikuti balapannya..”

“Benarkah?”

“Untuk apa aku berbohong padamu?”

Aku mendengar P'Phayu mengatakan hal itu untuk menggodaku, tetapi saat dia melihat mataku yang menatapnya dengan penuh harapan, dia kemudian melanjukan berbicara lagi.

“Aku memang suka dengan suara mesin mobil balap, tetapi aku tidak harus menjadi pembalap untuk mendengarkan hal itu. Aku hanya ingin memperbaikinya tetapi tidak ingin mengendarinya..”

Ketika aku mendengar P'Phayu mengatakan hal seperti itu, aku tiba-tiba berpikir bahwa apa yang dia katakan memang benar. ☺️

Apakah P’Phayu belajar di Jurusan Arsitektur karena dia suka membangun sesuatu? 🤔

“Phi.. Apakah itu sebabnya kamu belajar Arsitektur?”

“Hm.. Aku belajar Arsitektur karena ibuku suka memarahi ayahku dan mengatakan bahwa ayah tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa memperbaiki mobil saja. Ibuku mengatakan andaikan ayahku bisa membagunkan rumah yang indah seperti penduduk asli di Khao Chao pasti akan sangat menyenangkan. Saat aku mendengar hal itu, aku berpikir aku pasti bisa melakukan keduanya, aku bisa membagun rumah yang indah dan juga memperbaiki mobil bukankah itu hal yang luar biasa. Jadi aku masuk Jurusan Arsitektur. Aku sudah bisa merenovasi rumahku sendiri di akhir tahun ke tiga aku berkuliah dan membuat apa yang ibuku inginkan. Jadi aku menggambarkan sketsa seperti yang ibuku inginkan, tetapi saat itu aku benar-benar masih sangat muda. Jika aku melakukannya sekarang, pasti akan lebih baik lagi. Aku akan mengajak Rain pergi untuk melihat rumahku di Korat karena aku yang mendesignnya sendiri. Aku merasa bangga akan pekerjaanku itu..” ☺️

P'Phayu menceritakan semuanya sambil memainkan hidungku.

“Lalu bagaimana dengan Rain? Kenapa kamu mau belajar di Jurusan Arsitektur?”

“Tetapi.. Phi jangan tertawa saat mendengarnya..”

“Aku akan berusaha untuk tidak melakukannya..”

Saat mendengar perkataan P'Phayu aku hanya bisa menghela napas tetapi tetap menjawab pertanyaannya itu.

“Saudaraku mengatakan bahwa aku tidak akan bisa lulus ujian di jurusan Arsitektur. Jadi aku bekerja keras agar bisa lulus ujian di Fakultas ini..”

P'Phayu menatapku sambil mengerutkan keningnya lalu kemudian dia tertawa terbahak-bahak.

“Hahahahah.. 🤣🤣”

“Phi.. Ini sama sekali tidak lucu. Ketika aku mendengar perkataan saudaraku itu, aku segera meminta kedua orang tuaku untuk memasukkan aku ke dalam kelas khusus yang tidak ada waktu untuk beristrahat. Aku melakukannya untuk menunjukkan kepada saudaraku dan juga bibiku bahwa aku bisa lulus masuk ke Universitas dan masuk jurusan Arsitektur..”

“…”

“Tetapi ketika aku sudah masuk ke dalam jurusan Arsitektur dan lulus ujian, bibiku hanya mengangkat bahunya dan mengatakan bahwa saudaraku akan mengikuti ujian masuk kedokteran. Saat aku mendengar hal itu, aku rasanya ingin menangis..” 🥺

Aku menirukan perkaatan bibiku dan P’Phayu yang mendengarkan ceritaku sudah terlihat menangis karena kebayakan tertawa. 😑

“Hal ini benar-benar tidak lucu menurutku Phi. Bibiku saat itu mengatakan bahwa aku tidak akan bisa bertahan di Jurusan Arsitektur ini. Dia mengatakan bahwa Jurusan Arsitektur sangat berat, tetapi Jurusan Kedokteran lebih berat lagi. Dia juga mengatakan bahwa anaknya jauh lebih baik. Aku selalu bersaing dengan saudara sepupuku itu setiap hari. Jadi aku tidak bisa berhenti belajar. Sial!!”

Aku hanya bisa berteriak kesal saat mengingat hal itu, tetapi P’Phayu sama sekali tidak bisa berhenti tertawa. 😞

---

Phayu Pov

Aku bukan mentertawakan Rain yang saat ini sedang merasa marah kepada saudaranya itu. 😄

Tetapi hal ini karena alasan Rain berkuliah di Fakultas Arsitektur sama sekali tidak jauh berbeda dengan apa yang aku pikirkan saat itu. 🤣🤣

Rain tidak akan menyerah ketika dia merasa dirinya di tantang. 😂

Apakah dia tidak sadar bahwa kita berdua bisa bersama-sama seperti saat ini karena Rain terpaksa menerima tantangan dariku?

“Sudah cukup! Aku tidak ingin membicarakan hal ini lagi karena Phi terus saja tertawa..”

Setelah mengatakan hal itu, Rain segera membalik tubuhnya untuk membelakangiku. Tetapi aku segera menghentikannya.

“Oh.. Aku sama sekali tidak tertawa. Aku hanya sedang merasa kagum karena pacarku adalah orang yang suka bekerja keras..” 😊

Saat aku mengatakan hal itu, Rain segera menatap wajahku dan berpikir bahwa aku sedang menggodanya. Jadi aku hanya bisa mencubit hidungnya dan menggoyangkannya dengan lembut. Meskipun aku tahu Rain tidak bisa bernapas. 😄

“Apakah kamu masih marah padaku?”

“Iya.. Lepaskan aku!”

---

Rain Pov

Aku berteriak dengan keras lalu mendendangnya, tetapi pada akhirnya aku tetap tersenyum lebar. 😄

Aku tahu bahwa pembicaraan kami ini terdengar tidak masuk akal sama sekali, tetapi saat kami berdua menghabiskan waktu bersama-sama dengan orang yang kita cintai maka ada saja pembicaraan yang tidak masuk akal. Aku sangat suka saat-saat seperti ini.. 😊

Aku bisa menghabiskan waktuku bersama-sama dengan P'Phayu tanpa harus terburu-buru.

“Oh ya Phi.. Jika bajingan itu kembali datang dan mengajakmu untuk bertanding lagi, apa yang akan kamu lakukan?”

Aku menanyakan hal itu kepada P'Phayu sambil berpikir. 🤔

“Dia tidak akan berani melakukannya lagi. P'Phakin tadi mampir untuk melihat pertandingan tadi sore..”

“Apa?”

Aku terlihat bingung sampai P’Phayu menjelaskannya lagi.

“Aku tidak tahu apakah orang itu tahu atau tidak, tetapi P'Phakin tadi datang untuk melihat pertandingan kami. Mungkin saja orang itu tidak tahu, kalau tidak dia tidak akan bertindak dengan bodoh seperti dia mengenal P’Phakin..”

“Lalu apa yang akan terjadi padanya?”

“Mungkin dia akan di larang masuk ke acara yang akan diadakan oleh P'Phakin. Itu adalah konsekuensi dari apa yang sudah di tetapkan oleh P'Phakin. Dia datang untuk menyelesaikan masalah ini sendiri. Mungkin saja setelah ini orang itu tidak ingin bermain-main denganku, tetapi jika dia masih ingin bermain-main denganku maka aku tidak merasa takut..”

Saat mendengar P’Phayu mengatakan hal itu, aku merasa sedikit lega. Tetapi aku sangat ingin melihat bagaimana P’Phakin menangain orang seperti itu. 😊

---

Phayu Pov

Aku merasa takut dan khawatir Top akan bermain-main dengan Rain. 🤨

“Ayo kita berhenti membicarakan orang lain. Apakah kamu bebas saat pertengahan bulan ini?”

Aku tidak ingin memperlihatkan rasa khawatirku kepada Rain sehingga aku segera mengubah topik pembicaraan kami.

“Phi benar-benar bodoh! Aku benar-benar bebas sampai semester baru akan dimulai..”

“Oh ya.. Apakah kamu tahu? Ketika semester baru sudah dimulai, maka kamu tidak akan bisa makan bersama-sama denganku lagi. Lebih baik kamu menggunakan waktumu untuk tidur..”

“Jangan mengatakan hal seperti itu padaku Phi. Oh! Kamu benar-benar membuat aku merasa takut saat memikirkannya..” 😣

Rain segera berteriak dan memutar matanya sehingga aku hanya bisa tertawa. 😂

Aku mengatakan hal ini bukan untuk menakutinya atau sedang bercanda padanya. Meskipun aku benar-benar tidak bercanda saat mengatakan hal ini.

Yeah.. Rain sekarang masih memiliki banyak waktu luang, tetapi saat di awal semester saja di sudah menangis.. karena memikirkan hal itu maka..

“Ayo kita jalan-jalan..”

“Apa?!”

Rain mengedipkan matanya sebelum melebarkannya. 😂

“Kamu mengajak aku pergi jalan-jalan Phi?! Kapan dan kemana? Apakah hanya kita berdua saja?”

Rain berteriak kegirangan sambil menggoyangkan lenganku. 😅

“Hmm.. Tepat di pertengahan bulan depan aku memiliki waktu untuk bisa mengambil cuti beberapa hari sebelum semestermu dimulai. Yeah hanya kita berdua saja. Jika kamu tidak ingin ada orang ke tiga yang ikut maka kamu tidak boleh memberitahukan kepada siapapun kemana kita akan pergi. Kamu bisa memutuskan apakah kamu ingin pergi ke luar kota atau ke luar negeri..”

---

Rain Pov

Aku merasa tubuhku gemetaran karena merasa sangat gembira. Aku hanya bisa mengangguk canggung saat mendengar perkaatan P’Phayu. 😊

Sebenarnya di dalam hatiku sangat ingin kami pergi ke luar negeri, tetapi jika aku pergi maka kedua orang tuaku pasti akan mengatakan bahwa aku sudah menyalah gunakan ajakan P'Phayu dan tidak akan membiarkan aku pergi. 😞

Jadi kita harus pergi kemana bila ke luar kota? 🤔

“Kamu bisa memikirkan hal ini pelan-pelan karena kita masih memiliki cukup banyak waktu. Sekarang apakah kamu merasa lapar?”

P'Phayu bertanya dan mengusap kepalaku dengan penuh kasih sayang dan aku segera menjawabnya.

“Aku merasa haus Phi. Rasanya tenggorokanku saat ini sangat kering tetapi aku tidak memiliki tenaga untuk bangun dan mengambil minum sendiri..” 🥺

{✓} Love Strom - PhayuRain ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang