Tahap Awal
Rumah Phayu
Rain Pov
“Biarkan aku pergi! Lepaskan aku! Aku bilang lepaskan aku!!”
Saat tadi di dalam mobil P'Phayu aku masih merasa sangat shock sehingga aku tidak berkata apa-apa atau membuat keributan. Aku masih merasa shock karena aku harus berlari dari kejaran para pengawas di area balapan itu. 😣
Saat aku sudah berada di dalam sebuah rumah yang telihat besar dan sunyi ini, aku baru sadar dan membuka mataku.
Bahkan ketika mobil P'Phayu berhenti di dalam rumah ini, aku masih merasa linglung sampai pintu mobil tempat aku duduk di buka, lalu P'Phayu kembali merentangkan kedua tangannya selebar bahu dan kembali mengangkat tubuhku ke atas bahunya lagi. 🙄
Saat itulah aku mulai sadar dan berteriak padanya!
Aku menyadarinya karena aku merasa bahwa darah yang ada di dalam kepalaku sudah turun sehingga aku menjadi sadar lagi. 😅
“Lepaskan aku! Biarkan aku pergi!”
Plak!
“Aghh..”
Aku berteriak kesakitan saat P'Phayu yang sedang menggendongku tidak menjawab dengan kata-kata tetapi menampar pantatku yang bundar sampai aku mengerang kesakitan. Hal itu membuat aku yang dari tadi berjuang di atas bahu lebar P'Phayu menjadi terdiam. 😔
Sejak aku lahir.. Bahkan kedua orang tuaku tidak pernah memukul pantatku.
“Lepaskan aku! Berani sekali kamu memukulku..”
Plak!
“Argh..”
Saat aku kembali berteriak, tangan besar P’Phayu kembali memukul pantat bundarku lagi sampai aku mengerang dengan keras dan air mata mulai memenuhi mataku karena aku merasakan pantatku sakit. 🥺
“Phi Phayu!”
Ketika aku sudah kehilangan kesabaranku dan mulai berteriak padanya karena merasa marah, tetapi..
“Apakah kamu ingin aku memukulmu lagi?”
“Hiks..Hiks..”
Aku yang saat ini merasa terluka memilih menangis daripada menjawab pertanyaannya. Aku tidak berani menangis dengan keras, aku juga tidak berani berteriak lagi dan tidak berani menggerakkan tubuhku karena aku merasa bahwa sekarang pantatku benar-benar terasa mati rasa. 😣
Aku hanya bisa memegang baju yang ada di punggung P'Phayu dengan kuat. Aku menangis karena darah mengalir dari kepalaku yang saat ini dalam posisi terbalik sehingga air mataku keluar dan bukan karena aku menderita di hukum seperti ini. 🥺
Yeah.. Aku tahu bahwa P'Phayu sangat marah padaku.
Kali ini tidak peduli seberapa bodohnya diriku, aku tahu bahwa P'Phayu sangat menakutkan jika marah.
---
Phayu Pov
Ketika aku menyadari bahwa Rain sudah berhenti menggeliat, aku buru-buru mengeluarkan kunci rumahku untuk membuka pintu dan segera melangkah masuk ke dalam rumahku ini. Aku segera menendang pintu rumahku hingga tertutup dan tidak ingin membuang-buang waktu.
Aku menyadari bahwa orang yang sedang aku gendong terasa bergetar karena ketakutan. Aku bahkan tidak merasa kasihan padanya karena hal yang sudah terjadi tadi.
Aku harus mengajarinya bahwa dia harus selalu berhati-hati jika dia ingin pergi dan tidak terlalu mengekspos dirinya lagi.
Aku melangkah pelan untuk naik ke lantai dua dan tidak membuang-buang waktuku untuk menyalakan lampu rumahku. Aku segera membuka pintu salah satu kamar tidur yang bisa aku tempati dan segera melempar Rain ke tempat tidur itu.
---
Kamar Tidur Phayu
Rain Pov
“Agrhh!”
Aku segera berteriak, meskipun aku sudah di lempar ke atas tempat tidur yang empuk ini. Tetapi saat tubuhku jatuh dari ketinggian, hal ini cukup membuatku berteriak lagi dan tanganku hanya bisa mengelus pantatku yang terasa sakit karena aku di lempar dengan kekuatan penuh..
“Ah..”
Saat lampu di kamar ini menyala dengan terang, aku yang belum terbiasa hanya bisa mengangkat tanganku untuk menutupi mataku dari cahaya lampu untuk beberapa saat sambil menyipitkan mataku menahan rasa sakit sekaligus malu. 😣
Saat ini aku juga merasa marah kepada P'Phayu!
Aku mengatakan hal itu dalam hati dan menggigit bibirku sampai terasa sakit, tetapi hal itu membuat aku merasa jauh lebih baik. Aku kemudian mengangkat kepalaku untuk menatap orang yang sudah menyakitiku.
“Bagaimana kamu bisa melakukan hal ini kepadaku…”
Tetapi perkataan itu aku harus kembali menelannya lagi di dalam tenggorokanku. 😥
Meskipun P'Phayu biasanya memberikan aku senyuman mengejek atau senyuman geli, tetapi aku belum pernah melihat P'Phayu terlihat menakutkan seperti ini sebelumnya. 😣
Sekarang seperti ada apa yang siap menyala di dalam dirinya dan dia hanya berdiri dengan tangan yang tersilang serta menatapku dengan tatapan mengintimidasi. Dengan tinggi badan P'Phayu yang setinggi enam kaki membuat aku merasa sangat kecil di hadapannya. 😥
Sehingga saat aku mengingat bahwa P'Phayu dengan mudah melemparkan diriku ke atas tempat tidur seperti tadi sudah membuat tubuhku gemetar.
P'Phayu saat ini tidak mengatakan sepatah katapun, tetapi aku yang menatapnya menjadi ketakutan dan merinding.
“…”
P'Phayu masih tetap diam dan aku yang merasa terluka saat ini tidak bisa berbicara lagi. 😔
Seolah-olah ini adalah menit terpanjang dalam kehidupanku. P'Phayu benar-benar bisa membuat aku merasa bersalah dengan apa yang sudah aku lakukan.
Sekarang apa yang harus aku lakukan?
Rasa marah yang sebelumnya aku rasakan sekarang sudah berubah menjadi penyesalan saat aku menyadari bahwa aku sudah menyebabkan P'Phayu mendapatkan masalah. 😣
Tidak Rain! Kamu tidak salah, P'Phayu hanya sedang menggodamu saja!
“Phi…”
“Apakah kamu tahu apa yang sudah kamu lakukan tadi?”
P'Phayu mengatakan hal itu dengan rawut wajah yang menakutkan dan nada suaranya terdengar lebih rendah dari biasanya, seolah-olah dia sedang menahan amarahnya dan dia benar-benar sangat menakutkan. 🥺
“Aku.. Aku..”
“Jika saja disana aku tidak ada untuk menolongmu, Apakah kamu tahu apa yang akan terjadi padamu?”
“Maafkan aku..”
“Aku bertanya padamu apakah kamu tahu akibatnya!! Aku tidak ingin mendengar permintaan maaf darimu!!”
Aku yang mendengar perkataan P'Phayu merasa terkejut dan menatapnya karena suara P'Phayu menggema di dalam ruangan kamar ini dengan keras sehingga aku hanya bisa bergidik.
Aku sadar bahwa hal ini bukan hanya karena nasibku sedang buruk tetapi mungkin lebih dari itu. 😔
Aku segera menjauhi P'Phayu dan mendekatkan diriku ke arah sandaran tempat tidur.
“Aku.. Aku..”
“Apakah kamu ingin kehilangan masa depanmu?”
“Huh?!”
Aku kembali merasa terkejut saat mendengar perkaatan P'Phayu dan menatap mata P'Phayu dengan marah, tetapi aku segera membuang mukaku untuk melihat kearah yang lain.
“Aku tidak tahu dari mana kamu bisa mendapatkan kabar bahwa akan ada balapan hari ini. Tetapi kamu harus menggunakan otakmu untuk berpikir seberapa kuat orang yang mengadakan acara ini sehingga bisa menyelenggarakan acara ini di tengah jalan besar kota Bangkok dan bisa menyuruh orang-orang untuk memblokir jalan untuk acara ini bahkan polisi juga tidak berani ikut terlibat dalam acara ini! Kamu tahu bahwa orang itu sangat menakutkan dan dengan mudah bisa menghilangkan seorang bocah yang menganggu acaranya ini. Apakah kamu tahu apa yang akan kamu alami jika aku tidak ada disana??!!”
P'Phayu mengatakan hal itu dengan nada yang dingin dan itu membuat aku merasa semakin takut.
Polisi.. bahkan tidak berani ikut campur? 😮
“Untuk menghilangkan bocah bodoh sepertimu dari Universitas bukanlah hal yang sulit untuk dia lakukan!”
“Aku…”
Aku hanya bisa menunduk untuk menatap telapak tanganku dan suara dari P'Phayu kembali membuat mataku bergetar.
Aku sekarang tidak tahu apa yang aku rasakan. Apakah aku merasa terluka atau apa?
“Mengapa kamu sama sekali tidak bisa bersikap dewasa? Apakah kamu berpikir jika kamu menangis dan meminta bantuan kepada kedua orang tuamu, maka hal ini akan selesai? Apakah kamu berpikir jika dengan meminta maaf semuanya bisa kembali seperti semula? Biarkan aku memberitahukan kepadamu tentang hal ini!! Bahkan jika kamu berlutut dan memohon apun sekalipun, semua hal itu tidak akan membuat orang itu bisa meredakan kemarahannya! Kamu harus berpikir secara dewasa sebelum bertidak!!”
Aku sebenarnya tidak ingin menangis, tetapi ketika P'Phayu selesai berbicara dan suaranya menggema di dalam ruangan ini dengan keras, air mataku mulai jatuh ke atas telapak tanganku. 😭
Aku menyadari bahwa aku adalah orang yang sudah mengekspos diriku sendiri dan menempatkan diriku di dalam situasi yang tidak memungkinkan aku melawannya. Tetapi apakah harus seperti ini? 🥺
“Hiks.. Hiks..”
“Jangan menangis..”
Aku mencoba untuk menyeka air mataku dari pipiku, tetapi air mataku benar-benar tidak mau berhenti mengalir. 😭
Aku benar-benar tidak ingin menangis tetapi aku tidak bisa menghentikannya.
Aku benar-benar tidak tahu apa yang menyebabkan air mataku mengalir. Entah karena aku di hina atau karena mendengar nada kecewa dari P'Phayu. 🥺
“Aku.. aku hanya ingin berniat membalas dendam kepadamu karena kamu sangat suka menggodaku. Aku.. hanya..”
Aku mengakuinya dengan suara yang rendah. 😣
“Bodoh!”
“Hiks.. hiks..”
Aku mungkin anak yang sedikit nakal, tetapi aku tidak pernah melakukan hal yang buruk. Jadi aku tidak pernah mendengar ada seseorang yang berulang kali memarahiku seperti ini dan mengatakan bahwa aku bodoh sebelum ini. Aku berusaha untuk memerintahkan air mataku untuk berhenti mengalir ke pipiku. 🥺
Aku tidak ingin membuat diriku di sayangi oleh P'Phayu, tetapi.. tidak bisakah dia mengatakan hal yang baik kepadaku?
Jadi aku hanya bisa menundukkan kepalaku dan menyeka air mataku dengan ekspersi yang menyedihkan. Tetapi aku mendengar P'Phayu menghela napas dan berkata dengan suara berat.
“Lain kali jika kamu mau bertindak, gunakan otakmu dan pikirkan dengan baik-baik..”
Saat mendengar perkataan P'Phayu aku hanya bisa mencengkaram selimut dengan erat-erat.
“Jika kamu memiliki otak dan bisa lulus ujian masuk di Universitas maka kamu juga harus memakai otakmu untuk memikirkan apa yang harus dan tidak boleh kamu lakukan..”
--
Phayu Pov
Setelah mengatakan hal itu, aku segera berbalik dan berjalan ke arah pintu kamar ini lalu mulai memutar kenop pintu untuk keluar untuk menenangkan diriku dulu. 😔
Rain benar-benar tidak tahu situasi seperti apa yang dia hadapi tadi.
Di dalam sebuah acara seperti ini, jika ada orang yang mengambilnya sebagai jaminan, maka dia akan selamat. Tetapi jika tidak.. Para pengawal itu akan melakukan apapun yang mereka inginkan sebelum mereka menyerahkan ke tangan Bos mereka. 😑
“Bodoh!”
Aku yang sudah berdiri di depan pintu kamar ini segera berbalik saat mendengar perkataan orang yang saat ini sedang menangis di atas tempat tidur.
Wajah Rain terlihat memerah dan matanya yang besar juga terlihat memerah karena menangis dan menyala saat dia perlahan mendongak dengan bibirnya yang terlihat bergetar beberapa kali.
“Bodoh! Bodoh! Bodoh!”
Aku yang mendengar perkataannya segera mengerutkan keningku. 🤨
Aku tidak pernah berpikir bahwa Rain akan berani menjawabku sampai aku kembali berjalan ke samping tempat tidur lagi tanpa mengalihkan pandanganku darinya walaupun hanya sesaat.
Meskipun saat ini Rain masih belum berhenti menangis, tetapi sorot matanya sudah lebih cerah seperti dia sudah membuat suatu keputusan dan membuat aku bertanya-tanya apa itu? 🤔
Kemudian suara Rain terdengar semakin keras.
“Kamu selalu memarahiku dan mengatakan aku bodoh! Ya, aku memang orang bodoh yang tidak bisa melakukan sesuatu dengan benar dan baik. Aku juga orang bodoh yang melakukan sesuatu tanpa berpikir. Orang bodoh karena selalu merasa menderita dan orang bodoh yang selalu cepat marah. Aku memang tidak memiliki otak untuk memikirkan mana yang benar dan salah. Aku adalah orang bodoh yang selalu kamu hina!!”
Rain mengatakan hal itu dengan suara yang sangat kecang kemudian dia menyeka air matanya dari pipinya sehingga pipinya memerah. Lalu dia segera berdiri di atas tempat tidur.
Kemudian.. Dia melakukan sesuatu yang tidak pernah aku harapkan sama sekali. 😮
Rain segera meraih leherku dan menempelkan bibirnya ke bawah bibirku dengan keras.
Kiss 😘
“Kamu tunggu saja, orang yang sering kamu katakan bodoh ini akan membuatmu jatuh cinta sampai kamu tidak akan berani mengatai aku seperti itu lagi!”
--
Rain Pov
Aku tidak tahu apakah ini karena rasa benci atau karena perasan sedih yang belum pernah aku rasakan dalam hidupku. Tetapi aku memutuskan jika P'Phayu berpikir aku bodoh, maka aku akan membuat orang pintar seperti P'Phayu.. mencintai orang bodoh seperti aku!!
Aku memutuskan untuk mencondongkan tubuhku ke depan dan memeluk leher P'Phayu dan menempelkan bibirku ke bibir P'Phayu yang terus saja mengatai aku bodoh sampai aku merasakan kehangatan, kelembutan dan darah dari bibir P'Phayu. 😅
Aku menggigit bibirnya dengan keras sampai aku merasa puas bahwa aku juga bisa membuat P'Phayu merasa terkejut.
Anak bodoh seperti diriku juga bisa membuat kamu malu!
Grab!
“Ah..”
Sebelum aku bisa melakukan perlawanan, tangan besar P'Phayu segera meraih bagian belakang leherku dan meremasnya dengan keras. P'Phayu kembali menciumku dengan lebih berapi-api.
Kiss 😘
Aku merasakan P'Phayu menghisap bibirku dengan lembut sampai aku merasa sedikit tesentak, tetapi hal ini tidak sampai disitu saja karena aku merasakan lidah panas P'Phayu mulai masuk ke dalam mulutku.
“Uhm.. huh.. umm..”
Aku yang tadi menarik leher P'Phayu untuk menciumnya sekarang hanya bisa memukul dada P'Phayu agar dia mau melepaskan pelukkannya yang terasa begitu kuat.
Tetapi P'Phayu tidak mau menyerah dan semakin menekan bagian belakang leherku sehingga aku tidak bisa menarik diriku dari ciuman yang dia berikan padaku. Aku mengerang dengan keras dan memberikan kesempatan lidah panas P'Phayu untuk menyapu manisnya dalam mulutku sampai aku merasakan ada air liur yang mengalir dari tepi mulut kami berdua.
Saat P'Phayu sudah merasa puas menciumku, dia baru melepaskan bibirnya.. ☺️
“Kalau seperti itu aku akan menunggu dan melihat kamu melakukannya..”
Begitu tangan besar P'Phayu terlepas dari belakang leherku, aku hanya bisa jatuh terduduk ke atas kasur yang empuk sekali lagi. 😅
Mataku saat ini terbelalak karena merasa kaget dan air mataku sudah berhenti mengalir. Saat ini pipiku terasa begitu panas sehingga sudah tidak terlihat lagi warna asli kulitku karena P'Phayu mencium bibirku sampai dia merasa puas. 😣
Ujung ibu jari P'Phayu menjangkau bibirku untuk menyeka mulutku hingga bersih saat aku memandangnya dengan mata yang memerah.
“Kamu bisa melakukan apa yang kamu katakan padaku tadi..”
Setelah mengatakan hal itu, P'Phayu menjilat air liurku yang ada di ujung jarinya dan menatap mataku dengan tatapan menantang yang tajam lalu segera pergi meninggalkan kamar ini.
Aku mendengar pintu kamar ini tertutup, tetapi aku masih duduk diam karena merasa terkejut.
Aku bisa merasakan rasa panas yang naik dari jari-jari kakiku dan mengubah kulitku yang putih menjadi berwarna merah muda pucat sampai wajahku juga ikut memerah, untung saja asap tidak terlihat keluar dari kepalaku saat ini. 🤣
Aku hanya bisa menutupi wajahku dengan tanganku dan menyeka mulutku dengan tanganku yang lain.
“Arrrgghhh…”
Aku segera membanting diriku ke atas ranjang yang empuk dengan kedua tanganku yang menutupi wajahku. Aku berguling-guling karena aku tidak tahu apakah aku harus merasa terluka atau malu saat ini? 🙄
Tetapi.. Yang pasti saat ini jantungku berdetak dengan sangat kencang seperti akan melompat keluar dari dalam dadaku. 🥺
Ini benar-benar gila!!
Sepertinya P'Phayu sudah menang sejak di ronde pertama dengan cara yang sangat luar biasa karena Rain sudah menutupnya.
---
Phayu Pov
Pada saat yang sama..
Aku berdiri diam di depan pintu kamar dan tidak bisa menahan tawaku. 🤣
Aku pada awalanya hanya bermasud untuk memberikan pelajaran kepada Rain tentang apa yang sudah dia lakukan sehingga dia tidak akan berani untuk mengambil resiko seperti tadi lagi. Tetapi.. siapa yang menyangka bahwa Rain melakukan apa yang aku ingin lakukan padanya? 😅
“Benarkah kamu ingin membuat aku jatuh cinta padamu?”
Aku hanya bisa tertawa dan mengusap leherku sambil mengingat wajah memerah Rain yang baru saja aku cium. ☺️
Rain benar-benar sangat lucu.
Aku baru mencium dia sekali dan dia terlihat ingin pingsan. Jadi apa yang akan dia lakukan untuk membuat aku jatuh cinta padanya?
“Aku tidak boleh menggunakan kebiasaan burukku untuk menghadapinya..” 😏
Aku memang memiliki kebiasaan buruk yang sudah ada sejak aku masih muda, tetapi anehnya saat aku bertemu dengan Rain kebiasaan buruk yang aku kira sudah hilang tiba-tiba muncul lagi. 😅
Semakin aku menatap mata Rain yang keras kepala berubah menjadi merah dan sembab hal itu semakin menyenangkan bagaiku. Meskipun hal itu terlihat menyakitkan untuknya, tetapi aku tidak bisa melakukan apa-apa dan semakin aku tidak bisa menghentikan kebiasaanku itu. 😊
( Kebiasaan buruk menindas orang yang di sukai. 😅 )
Aku saat ini hanya bisa menatap telapak tanganku yang terlihat sedikit gemetar.
Hal ini bukan karena aku merasa bersalah karena sudah membuat Rain menangis, tetapi karena aku ingin membuat dia meratap lagi tetapi dalam bahasa yang berbeda. 😏
Sepertinya tidak sekarang! Aku tidak boleh terburu-buru.
Aku hanya bisa mengepalkan tanganku menjadi tinju menyuruh diriku untuk tetap tenang karena hal ini tidak boleh di lakukan dengan terlalu terburu-buru. Terutama ketika Rain sudah mengatakan kepadaku bahwa dia akan membuat aku jatuh cinta padanya. 😏
Yeah.. cerita ini baru saja di mulai..
Memikirkan hal itu, membuat aku tertawa lemah dan berjalan menjahui pintu kamar tidur itu untuk tidur di kamar yang lain.
Malam ini aku akan menyerah dan akan menunggu kapan Rain akan mulai melakukan perkataannya.
Semakin aku memikirkan hal ini, aku semakin tersenyum lebar. 😊
![](https://img.wattpad.com/cover/327683573-288-k404799.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
{✓} Love Strom - PhayuRain ( End )
FantasiCerita ini bukan milikku.. Author: Khun Mame Orawan Title book: Love Strom Translator Indonesia Original by: Risicy ❤️ Tolong support pengarangnya ya..