06. Boy On The Plane

62 6 188
                                    

06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

06. Boy On The Plane

Sudah tiba waktu penerbangan Bellatrix dan kawan-kawan ke Switzerland. Mereka sangat kegirangan untuk segera tiba di negara impian mereka bersama. Dian bersedih sebab ia akan ditinggal begitu lama oleh putri nya.

Untung saja penerbangan nya malam hari, jadi sedari pagi hingga siang Bellatrix memanfaatkan waktunya untuk tidur agar tidak kelelahan di pesawat nantinya.

Dian menghampiri Bellatrix yang tengah sibuk dengan koper nya. Sang puan membawa dua koper sekaligus karena terbilang cukup lama ia akan tinggal di Switzerland.

"Kakak..." panggil Ibu.

Yang dipanggil menoleh, "Ya, Ibu?"

"Jangan tinggalin Ibu ih. Nanti Ibu disini sendirian nggak ada temen," sendu yang tertua.

Bellatrix menghembuskan nafas panjang sebab sedari kemarin malam dan siang sang Ibu berucap demikian terus, "Bu, Bella ke sana itu buat liburan nggak bakalan menetap. Cuman sampe awal Januari tahun depan."

"Itu lama blo'on." Dian mencoel jidat sang putri.

Mereka tertawa dan akhirnya kembali musam lagi. Bellatrix tak tega harus meninggalkan sang Ibu sendirian tapi apa boleh buat. Kini sudah pukul setengah sembilan, sang puan dan sang Ibu pergi menuju bandara karena mereka harus mengurus koper-koper yang akan masuk bagasi terlebih dahulu juga.

Tiba di bandara, ia mendapati Lily dan Seraphine yang sudah tiba di bandara juga. Alhasil mereka mengobrol sebentar sebelum benar-benar masuk ke dalam bandara dan ke bagasi.

Karena tak ingin menghabiskan waktu banyak, mereka mulai berpamitan dengan orang tua masing-masing dan terus masuk ke dalam ruangan bandara dimana pengantar tak boleh ikut masuk.

"Ibu, aku berangkat dulu.." pamit Bellatrix dengan netra yang berkaca.

Sang Ibu mendekap, "Iya, Nak. Hati-hati ya," mata Dian juga ikut berkaca.

Begitu juga dengan orang tua Lily dan Seraphine, mereka sama-sama ingin menangis. Setelahnya mereka bertiga melambaikan tangan kepada para orang tua lalu menghilang ditelan oleh bangunan bandara.

Jika dilihat dari ticket seat duduk nya mereka terpencar. Bellatrix ada di bagian dekat jendela, sedangkan Lily berapa di urutan depan, jika Seraphine berada tak jauh dari Bellatrix juga.

"Bel, pegang tiket lo." Lily mengasih tiket milik Bellatrix.

"Demi Tuhan ini kenapa bisa kepencar gini sih?" bingung Seraphine karena takut.

"Nggak tau juga sih gue, Phine. Tapi kemarin waktu gue pesen, kita duduk di seat yang sama berjajar gitu." ujar Lily menjelaskan.

Bellatrix melerai agar tak panjang lebar, "Udah, terima aja. Toh Seraphine ga jauh dari gue nanti kalo ada apa-apa chat."

A Something Beautiful Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang