08. Sweet & Sick

40 5 32
                                    

08

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

08. Sweet & Sick

Mahendra terbangun dengan keadaan lusuh, dari sprei, baju, dan rambutnya semua lusuh seperti orang yang habis melakukan sesuatu semalam.

Sang tuan duduk di tepian kasur lalu tiba-tiba ia merasa mual datang di dalam perut nya pagi-pagi sekali. Sesegera mungkin ia beranjak menuju kamar mandi untuk memuntahkan rasa mual yang ada di perut.

Huekkk.

Suara itu memenuhi ruangan kamar mandi. Setelah memuntahkan semuanya, Mahendra mencuci mulut dan muka lalu menatap wajah tampan nya dari pantulan kaca di depannya.

Ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi semalam, ia hanya ingat dibawa oleh Bellatrix menuju mobil lalu dihempaskan di kursi mobil miliknya. Setelahnya samar-samar saja yang ada di ingatan Mahendra.

Lalu sang tuan pergi berniat untuk membersihkan badannya. Ia mulai menyalakan shower dengan mode air hangat karena pagi ini udara terasa lumayan dingin.

Dan seolah-olah setelah di guyur oleh air hangat, ingatannya terputar kembali ke dalam otak Mahendra. Ia merasa terkejut dan merasa tidak enak hati kepada Bellatrix.

Kondisinya yang di luar kontrolnya itu membuat ulah dengan Bellatrix. Mahendra kini hanya bersender pada kaca tempat ia mandi dengan air hangat yang terus mengucur deras ke tubuhnya.

Ia merasa bodoh, bisa-bisanya Mahendra mengecup bibir peach milik Bellatrix. Sang tuan menjadi kurang enak kepada Bellatrix.

"Gue kudu apa, ya Tuhan." pasrah Mahendra.

Setelah mandi dan memakai baju hangat, Mahendra pergi untuk mencari sarapan dan mencari sesuatu untuk permintaan maaf kepada Bellatrix. Ia bersungguh-sungguh karena Mahendra merasa bersalah kepada sang puan yang telah membantunya untuk pulang ke dalam hotel.

Mahendra berjalan kaki saja untuk mencari sarapan dan gift untuk Bellatrix. Di jalan tak sengaja ia menemukan sebuah toko buku tua yang tak jauh dari Mahendra berada. Cepat-cepat sang tuan berlari menuju toko itu.

Lonceng toko berbunyi bersamaan dengan Mahendra yang masuk ke dalam toko buku tua ini. Ia melongo melihat buku-buku tua yang di tata rapi di rak-rak buku.

"Wow, so beautiful...... like her." gumam Mahendra.

Seorang wanita paruh baya menghampiri Mahendra, "Hi, anything I can help you?" ujar wanita paruh baya berambut pirang itu.

Lelaki bertopi hitam menengok ke sumber suara, "Can you help me to find a beautiful novel for a special girl?" pinta sopan sang lelaki.

"Yes! Follow me."

Mahendra mengikuti langkah wanita berambut pirang itu. Tak lama, mereka berdua sampai di sudut dimana cerita-cerita terbaik di sepanjang dunia ada disitu.

A Something Beautiful Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang