"Ma... Kan udah Tania bilang. Tania udah punya cowok jadi stop jodoh- jodohin Tania sama anak temen- temen Mama itu ya Ma. Please..." Tania memelas di depan sang Mama agar tak lagi di jodoh- jodohkan dengan anak dari teman- teman ibunya yang menurutnya tak ada satu pun yang cocok dengannya. Mereka semua terlalu rumit sementara Tania adalah gadis tomboy yang suka hal- hal yang simpel.
"Terus mana pacar kamu itu kalo emang kamu udah punya pacar? Jangan bohong kamu sama Mama" balas Nyonya Zhang pada putri semata wayangnya itu.
"Nggak bohong Ma. Tania beneran ada pacar" ucap Tania keukeuh meski sebenarnya boro- boro pacar. Teman laki- laki pun hanya Tony yang dia punya. Bocah menyebalkan itu tidak bisa dia jadikan tumbal karena sang Mama kenal dekat.
"Lalu man..."
"Sayang" panggil seseorang membuat keduanya menoleh dan Tania terkejut saat melihat Jacob berjalan ke arahnya dan sang Mama setelah barusan keluar dari dalam mobil pria itu.
Jacob tersenyum sambil mendekat ke arahnya.
"Aku telponin kok gak diangkat?" tanya Jacob membuat Tania menatapnya bingung namun seketika berubah panik saat melihat kode mata dari pria itu.
"A... Ah maaf tadi hapenya aku silent" jawab Tania sambil berusaha membuka tas selempangnya untuk pura- pura mencari ponselnya.
"Pantesan"
"Ini siapa?" tanya Mama Tania menunjuk Jacob.
Jacob menatap Nyonya Zhang dan segera memasang senyumannya.
"Oh halo Tante. Tante Mamanya Tania kan?" tanya Jacob ramah.
"Benar. Kamu siapa?" tanya Nyonya Zhang balik.
"Saya Jacob Tante. Teman dekatnya Tania" jawab Jacob sambil mengulurkan tangannya pada Nyonya Zhang dan Nyonya Zhang pun memberikan tangannya yang kemudian di salim oleh Jacob membuatnya cukup terkesan dengan pria di hadapannya ini.
"Kamu teman dekatnya Tania maksdunya...?"
"Saya pacarnya Tania Tante" Jacob menjawab pertanyaan Nyonya Zhang membuat baik Nyonya Zhang maupun Tania terkejut.
Nyonya Zhang sekali lagi menatap putrinya dan kali ini tampaknya Tania harus ikut bersandiwara dengan Jacob. Nasib baik kan pria ini tiba- tiba muncul dalam kondisi gawat seperti ini.
Tania segera menggandeng tangan Jacob dan tersenyum di hadapan sang Mama.
"Tuh kan Ma. Udah Tania bilang kan kalo Tania udah punya pacar. Mama sih gak percayaan" ucapnya berlagak bangga di depan sang Mama.
Nyonya Zhang berdecak.
"Kamu... Kita bicara di dalam" ucap Nyonya Zhang menunjuk Jacob yang langsung menghela napas berat.
Sepertinya dia salah membantu gadis tomboy ini.
***
Lisa menoleh ke arah pintu kamar mandi dimana Lian baru saja keluar usai menyelesaikan ritual mandinya sepulang dari acara reuni sekolah Lisa tadi. Dia tersenyum saat suaminya itu berjalan ke arahnya dan duduk disampingnya diatas ranjang mereka. Mereka sudah pindah ke apartemen Lian 2 hari lalu. Lebih cepat 2 hari dari rencana karena pekerjaan Lian yang mengharuskannya banyak berangkat tengah malam demi menyelesaikan sebuah proyek besar."Kok kuenya gak dimakan?" tanya Lian melihat kue yang tadi dia belikan masih utuh di dalam kotak yang kini ada di pangkuan Lisa.
"Bentuknya gemes. Gak tega makannya" jawab Lisa dengan ekspresi menggemaskan membuat Lian tak sanggup untuk tak merasa gemas.
"Terus kalo gemes mau diliatin aja gitu kuenya? Apa mau aku awetin biar bisa di pajang buat diliatin?" seloroh Lian membuat Lisa tertawa malu.
Perlahan diambilnya sepotong kue tersebut dan menyuapkannya ke dalam mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Real
FanfictionLian menikahi Lisa yang ditinggal kabur oleh sang calon suami dihari pernikahan mereka. Kehidupan setelah menikah yang seperti apa yang akan mereka jalani tanpa perasaan cinta diawal pernikahan mereka? Mampukah mereka menjalankan rumah tangga merek...