Setelah mengakhiri sesi mengambeknya Jacob akhirnya sudah pasrah saja dengan keberadaan Tania. Toh teman- temannya juga tampak senang dengan keberadaannya disana apalagi Lisa yang merasa mendapat teman baru untuk mengobrol hal- hal tentang wanita.
"Eh Gaes gimana kalo akhir pekan ini kita liburan di puncak?" tanya Neil pada kelima sahabatnya juga pada Tania yang baru bergabung hari ini bersama mereka.
"Akhir minggu ini gue ada ngisi acara jadi MC nikahan temen gue di Bandung. Lisa juga ikut sama gue nemenin" jawab Lian.
"Loe ngeMC hari apa?" tanya Neil.
"Hari Sabtu pagi sampe sore" jawab Lian sambil mencomot kentang goreng dari piring Lisa.
"Gue sama Bintang juga Sabtunya ada pemotretan di Bandung. Pas tuh Minggu kita bisa liburan sehari di puncak. Gimana?" tanya Neil lagi yang diangguki Bintang.
"Gue mah hayo aja. Sabtu sama Minggu gue off" ucap Kingston.
"Ok deh. Jadi sekalian bawa bebekelan dari hari Jum'at soalnya gue sama Lisa berangkat Jum'at sore"
"Loe gimana Bang?" tanya Neil pada Jacob yang sejak tadi asyik memakan spagetinya. Dia kalau sudah bertemu spageti suka lupa dunia.
"Hah?" Jacob terlihat bengong. Tuh kan sudah dibilang.
"Si Arjuna nih dari tadi gue ngomong ampe mulut mau berbuih kayaknya dia gak denger. Kalah gue mah ama cintanya ke spageti" ucap Neil menyindir membuat Jacob menyengir lucu sementara Tania menatap gemas pria itu. Baru kali ini dirinya melihat sisi Jacob yang begini.
"Pantes dit..."
PLAK
"Aw" Bintang mengelus pahanya yang baru saja di geplak oleh Neil dan seketika dia bungkam saat mata Neil memberinya isyarat. Dia menatap Jacob tak enak hati sementara Jacob menatapnya bingung.
"Pantes diapain?" tanya Jacob.
"A... Ah... Pantes ditimpuk maksud gue" jawab Bintang bersyukur dalam hati tak sampai keceplosan mengucapkan kalimat jahanamnya tadi.
Yang lain juga ikut lega karena sepertinya Jacob tak sadar dengan ucapan Bintang lain hal dengan Tania yang tampak bingung disini.
"Apa emang apa? Sorry... Gue lagi laper" ucap Jacob masih sambil mengaduk spagetinya bersiap untuk makan lagi.
"Gue nanya gimana kalo kita liburan di puncak hari Minggu nanti? Gitu loh Pak guru. Yang lain udah setuju. Loe gimana?" tanya Neil lagi menjelaskan dari awal.
"Gue sih ok. Kalo kalian semua pergi gak ada alasan gue buat ngedekem di dalem kastil Pak Tua itu" ucap Jacob mengingat sosok sang ayah yang sering dia sebut Pak Tua itu.
"Anak durhaka emang" ucap Lisa jadi teringat ayah Jacob yang sebenarnya tidak galak hanya saja terlalu disiplin dan kelewat tegas terutama pada Jacob.
Jacob sih cuek saja disebut begitu oleh sahabat- sahabatnya. Sudah biasa.
"Tania mau ikut?" tawar Lisa pada Tania yang sejak tadi tidak nimbrung obrolan mereka karena mungkin canggung. Sebagai teman yang baik meski Tania baru bergabung Lisa tetap menawarkan dirinya untuk bergabung.
"Emang boleh?" tanya Tania senang namun mendadak ekspresinya hilang saat melihat tatapan tajam Jacob.
"Loe apa sih Jac? Pake ngegalakin dia mulu?" omel Lisa saat matanya melihat mata Jacob yang seolah melarang Tania.
"Tania kalo mau ikut ya ikut aja biar nemenin aku. Si Jacob mah biarin aja" ucap Lisa kembali ceria saat menatap Tania.
"Apa sih? Emang siapa yang ngegalakin dia? Kalo mau ikut ya terserah dia. Gak urusan gue" ucap Jacob begitu acuh membuat Tania cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Real
FanfictionLian menikahi Lisa yang ditinggal kabur oleh sang calon suami dihari pernikahan mereka. Kehidupan setelah menikah yang seperti apa yang akan mereka jalani tanpa perasaan cinta diawal pernikahan mereka? Mampukah mereka menjalankan rumah tangga merek...