Part 8

53 4 0
                                    

"Cieeee akhirnya... Penganten baru dateng juga" sambut Bintang saat melihat Lian dan Lisa tiba di restoran yang mereka jadikan tempat nongkrong malam ini. Dirinya bersama Neil, Kingston, dan Jacob sudah datang dari tadi dan menunggu keduanya karena Lian bilang mereka akan bergabung untuk makan malam bersama seperti sebelum Lisa dan Lian menikah.

"Kemana aja Kak Lisa ampe jarang gabung? Dikurung suaminya apa gimana?" tanya Neil si bontot yang sejak tadi sibuk menyedot milky orange miliknya.

"Sembarangan kalo ngomong" sanggah Lian yang duduk disamping Neil dan Lisa duduk diantara dirinya dan Jacob.

"Lagi pengen istirahat aja sih. Agak capek kemaren- kemaren" ucap Lisa mencomot kentang goreng dari piring di depannya. Makanan mereka sudah dipesankan oleh teman- temannya sebelum mereka datang.

"Kingston, gimana kerjaan? Lancar?" tanya Lian yang tempo hari bertemu Kingston sedang pemotretan.

"Lancar kok. Loe juga lancar kan?" tanya Kingston balik.

"Lancar jaya. Eh Yang mau itu donk" tunjuk Lian pada kentang goreng milik Lisa.

Lisa mengangsurkan piringnya ke dekat Lian dan menyuapi suaminya itu membuat semua sahabat mereka memperhatikan interaksi keduanya dengan tampang kaget kecuali Jacob yang memang sudah tahu jika Lian dan Lisa memang lebih mesra setelah menikah.

"Demi apa? Yang gue liat beneran kan?" tanya Bintang pada keempat sahabatnya yang lain.

"Iya deh Bin. Mata gue juga liatnya sama" jawab Neil yang juga tampak belum percaya dengan apa yang dilihatnya.

Melihat teman- temannya keheranan Lian pun berdecak.

"Elah kayak orang kagak pernah liat orang pacaran aja. Norak loe pada" ucap Lian yang kemudian kembali makan dengan cuek.

Lisa sendiri hanya terkekeh melihat reaksi sahabat mereka itu.

"Masalahnya ini yang ngelakuin Lian sama Lisa loh. Dua orang yang kerjaannya adu bacot pas lagi barengan sekarang tiba- tiba mesra- mesraan. Gue merasa melihat ilusi di depan gue" ucap Bintang mendramatisir.

"Dulu kan sahabat. Enak aja gitu gue jahil sama dia. Sekarang gue musti jaga martabat donk sebagai suami" ucap Lian asal membuat Lisa menggeplak pundaknya.

"Aduh sakit Yang"

"Duh si paling punya Ayang" ledek Neil membuat mereka semua tertawa kecuali Lian yang berdecih karena diolok- olok.

"Eh, eh tapi keknya bukan cuma Lian aja sih yang sekarang paling punya Ayang" celetuk Kingston membuat perhatian semua sahabatnya tertuju padanya.

Kingston menatap Jacob yang mendadak merasa mendapat firasat buruk lewat tatapan sahabatnya itu.

"Apa?" tanyanya sedikit pelan. Was- was juga dia ditatap begitu oleh Kingston sementara yang lainnya gantian menatap Kingston dan Jacob. Penasaran dengan apa yang di maksud Kingston tadi.

"Bang Jac loe gak merasa mesti jelasin sesuatu ke kita- kita?" tanya Kingston membuat Jacob bingung hingga mengerutkan keningnya.

"Jelasin apaan?" tanya Jacob yang masih bingung dengan sikap Kingston yang tiba- tiba aneh padanya.

"Sejak kapan loe pacaran sama Mbak Tania?" tembak Kingston membuat Jacob dan yang lainnya terbelalak karena kaget.

"Jadi loe beneran jadian sama dia Jac?" tanya Lian tiba- tiba merepet membuat Jacob memelototinya. Sahabatnya yang satu ini memang punya suara bak lumba- lumba yang suka tiba- tiba keluar saat terkejut atau pun sedang kelewat senang.

"Oops sorry" Lian menutup mulutnya merasa malu sendiri dengan tingkahnya yang berlebihan barusan sementara Lisa kini menatap suaminya.

"Kamu tahu soal ini?" tanyanya.

For RealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang