Tak...
"ah.." Jisoo menatap perih jarinya yang teriris pisau
Apa ya...
Dari tadi perasaan nya tidak enak begini.
Ia menoleh ke arah jam. Sebentar lagi jam makan malam... Tapi kenapa Jin belum datangDi sisi lain
Jin menghentak kan kaki nya. Ia tidak tahu jika akan ada jam pelajaran tambahan hari ini. Pria itu menggigit kukunya, merasa gelisah dan tak sabar, matanya terus menatap lurus kearah jam dinding di tambah lagi ponsel Jin mati jadi ia tidak bisa menghubungi Jisoo
Irene yang menyadari tingkah Jin, melirik pria itu
"hei, kau kenapa?" bisik Irene yang duduk di sisi belakang Jin"tidak apa apa" jawab Jin tanpa menoleh ke arah Irene. Irene memiringkan kepalanya bingung
Di dalam kepalanya Jin terus bertanya pada dirinya sendiri, kenapa ia merasa gelisah begini hanya karena janji makan malam. Apa benar perasaan tidak nyamannya ini hanya karena takut terlambat datang?
Rasanya ada yang aneh di tubuhnya. Jantung Jin berdetak lebih cepat dan terasa panas hingga membuat nya merasa mual secara perlahan. Apa benar ini perasaan gelisah yang biasanya ia rasakan sebelumnya?
"kau benar-benar tidak apa-apa?" tanya Irene lagi dengan nada khawatir, pasalnya Jin terlihat aneh dari tadi
Namun kali ini Jin bergeming, ia tidak membalas pertanyaan Irene
"apa kau sakit?"
"kau bisa izin jika tidak enak badan" ujar Irene. Namun Jin masih diam pada posisinya
"apa ka-"Tringg! Tringg! Tringg!
Belum sempat Irene menyelesaikan ucapannya, bel pulang pun berbunyi. Tanpa mempedulikan ucapan Irene, Jin langsung bangkit dan berjalan ke arah pintu kelas
"hey! Kim Seokjin! Kau mau kemana?!" seru guru yang masih ada di kelas. Jin tidak menjawabnya lagi, ia hanya berjalan cepat dengan tasnya lalu keluar dari kelas
"ck, anak itu" pak Han hanya bisa berdecak melihat kelakuan Jin, padahal sudah di tahun akhir tapi anak itu tidak berubah sama sekali
••••
Jin mengendarai motornya dengan cepat masih dengan sensasi tubuh yang aneh. Di tengah kecepatan nya itu, ia harus berhenti mendadak karena lampu merah
Jin berdecak kesal, jika memutar arah akan memakan waktu lebih lama pikir nya. Dengan perasan kacau Jin menunggu beberapa saat hingga lampu menjadi hijau. Namun sepertinya halangan tidak berhenti sampai di situ, tepat saat Jin ingin menjalankan motornya seseorang dari tikungan dengan sengaja menabrak motor Jin hingga mmebuat pria itu terjatuh bersama dengan motornya
Bruk!
"ah sial..."
"hey bocah gila?! Kenapa kau muncul tiba² dari sana!" Muncul tiba²? Padahal jelas sekali pria ini yang menerobos lampu merah...
Ah... Suasana hati Jin sedang tidak bagus dari tadi, tapi kenapa hal buruk terus menganggunya. Yang ingin ia lakukan hanya makan malam dengan Jisoo, tapi kenapa sesusah ini
Saat itu Jin kembali merasakan... Perasaan yang mengebu gebu, terasa menjengkelkan sampai membuat nya mual. Rasanya seperti saat melihat Jisoo membawa pria lain ke apartemen nya waktu itu
"apa sekarang kau mengabaikan aku?! Anak jaman sekarang benar² tidak tahu sopan santun! Lihat!, Motorku rusak karena mu bodoh!" pria tua itu terus berteriak membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian
"Ck, ck, ck, sebenarnya apa sih yang dilakukan orang tuamu, bagaimana bisa mereka tidak becus mengurus bocah seperti ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Nightmare (Jinsoo)
FantasíaBeberapa ratus tahun yang lalu portal dunia peri dan manusia terbuka karena kesalahan para penyihir. Portal itu menyenghisap ribuan peri dan membuang nya ke dunia manusia yang asing. Para peri pun bertahan hidup di sana dengan menyamar sebagai manus...