Komen banyak banyak ya meski vote nya dikit yang penting komen hehe
Win duduk di depan rumah dengan termenung. Untuk saat ini dirinya belum bisa menerima suami nya. Jujur saja dirinya ingin bebas seperti dulu.
"Aku kangen teman teman ku"
Rasanya ingin sekali win bertemu dengan teman teman sekolah nya dulu. Bercerita dan bercanda gurau seperti dulu. Tapi, Dirinya tak bisa melakukan nya lagi seperti dulu membuat nya benci dengan keadaan saat ini.
Tanpa win sadari, Suara mesin motor bright terdengar "ck" decakan win menyadari suami nya sudah pulang. Terlalu malas menyambut bright win segera masuk meninggalkan bright yang sedang memasukan motor tua nya di teras rumah.
"Permisi"
Bright menoleh melihat siapa yang bertamu sore hari ini. Dan dahi nya mengerut merasa asing dengan 2 orang di depannya.
"Halo halo" sapa salah satunya membuat bright tersenyum canggung.
"Cari siapa?" Bright akhirnya bersuara, "apa cari alamat?" tanya bright kembali
Orang yang menyapanya dengan 'hallo' tertawa kecil melihat pertanyaan bright "mencari win untuk menagih hutang 15 juta"
Bright melototkan kedua mata nya mendengar ucapan orang asing di depan nya ini. Meneguk ludah nya dengan susah payah. 15 juta bahkan dirinya belum pernah memegang uang sebanyak itu.
"Baiklah duduk dulu biar saya panggilkan suami saya" bright masuk ke dalam rumah dan mencari win yang tengah skincare yang entah buat apa bright tak peduli.
Win menaikan satu alisnya melihat bright yang disampingnya. "Apa?" jenggah win yang melihat bright diam saja tanpa membuka suaranya
"Anu, Ada tamu" gugup bright, Dirinya binggung harus bagaimana menyampaikan kepada suaminya siapa yang datang.
Lentenir, Bright sama sekali tak pernah menghadapi nya. Dirinya hanya berani mengambil barang dengan dicicil. Terakhir kali, Bright mengambil kipas angin dan itupun sudah lunas karena bright tak mau dihantui oleh cicilannya.
Win, Suaminya mempunyai hutang kepada orang asing tersebut membuat dirinya ngeri sendiri gimana jika win belum membayar sedikit pun.
"Terus kenapa malah masuk?, Ck itu siapa si" ketus win dan memoleskan lipbalm di bibir nya.
"Nagih hutang"
Suara bright membuat win terbatuk air liur nya sendiri. Hutang?.
"Apa?, Kamu yang hutang kenapa harus kasih tau ke aku bayar lah"
Bright menggaruk pipinya yang tak gatal mencoba mencari jawaban yang pas agar suami nya ini bisa mencerna ucapannya. Hutang dirinya kata nya, Bright saja tak berani hutang sebanyak itu paling paling dirinya hanya berani hutang kepada kakak nya yang tanpa bunga sepeserpun.
"Bukan hutang saya. Tapi hutang kamu, Kamu beli apa aja si sampai berani hutang 15 juta ha?. Kamu tau kan saya cuman kerja serabutan yang tak mengahasilkan uang jutaan hanya ratusan itupun paling besar 500 ribu dan jutaan tak sampai 15 juta" bright menarik nafasnya lelah, Nafasnya memburu mencoba memendam kemarahan yang siap kapan saja keluar dan membentak suami manis nya ini " dan, Hutang mu lebih besar dari gaji yang diberikan Nani kepada saya. Saya gak habis pikir uang tersebut buat apa si?. Skincare kamu? Atau kamu membeli baju baju?. Win saya sudah bilang dari awal pernikahan jika saya itu miskin tak seperti ayah mu yang mampu membelikan apa saja"
Win menatap mata bright tajam, Air mata nya sudah berada di pelupuk matanya jika win berkedip satu kali pun air mata nya bisa berlomba-lomba untuk keluar dengan sendirinya.
"Kamu bilang ke ayah kalau kamu bisa memenuhi kebutuhan aku kan?, Dan perawatan aku kenapa sekarang malah ngeluh?. Aku cape tau gak harus pura pura cinta sama kamu menjalin rumah tangga layaknya orang orang memaksa hati aku buat cinta sama orang yang belum aku cintai sekalipun. Kamu pernah mikirin aku?, Perasaan aku dan jika aku minta ini itu pun sudah tanggung jawab kamu kan?. Bicara kamu gak kaya pas perjodohan itu ucapan mu manis layaknya gula" win meledakan emosi nya gitu saja, Mengeluarkan emosi nya yang dirinya pendam dihadapan bright.
Bright terkekeh melihat win, Telinga nya mendengar dengan jelas ucapan yang win lontarkan kepada nya "kamu pikir saya bisa menerima kamu?, Gak win saya juga belum cinta sama kamu. Jika saja saya bisa memilih untuk tak menerima kamu saya tak akan repot-repot kasih makan kamu. Beban, Kamu cuman cowo manja yang bisa bisanya saya hidup dirumah saya sebegitu menja nya kamu ke ayah kamu ya? Pantas saja ayah kamu didik kamu salah jadi lahir modelan kamu kaya gini"
Air mata nya tak bisa lagi ia bendung, Tetesan air mata mengalir begitu saja. Sesak menerima fakta baru dari suami nya. Dirinya benci akan bentakan seseorang. Ayah nya memang salah mendidik dirinya yang tak bisa mandiri selalu dimanjakan oleh ayah nya.
"JANGAN SEBUT AYAH KU TAK BISA MENDIDIK KU BRIGHT!!, DIA AYAH KU MEMANG PANTAS MEMANJAKAN KU LAYAKNYA ANAK KECIL DI RUMAH ITU. AKU EMANG GAK BECUS JADI SUAMI BUAT KAMU. CUMAN BEBAN, MANJA, GAK BISA DI ANDELIN BUAT KAMU. Jadi, Ayo cerai" win berucap begitu lirih diujung kalimatnya.
Dirinya merasa bersalah menjadi benalu di rumah bright, Dirinya lelah. Ingin hidup seperti dulu lagi hidup tanpa adanya beban yang begitu berat ia pikul. Terlalu labil menjalin hubungan rumah tangga bersama orang yang belum dicintai nya.
Win, Cowo yang selalu ingin di mengerti orang lain tanpa dirinya mau mengerti disekitarnya. Egois, Kata yang pantas dicetuskan untuk win dirinya tau jika dirinya hanya cowo manja. Win tak tau jika ayah nya begitu menyayangi win. Sudah tak ada harapan untuk dirinya menjalin rumah tangga bersama bright. Jika, Bercerai adalah jalan yang terbaik untuk dirinya jalanin win siap.
"Ayo cerai, Dan aku tak punya hutang sebesar itu. Aku bukan orang bodoh yang sesuka hati pinjam uang sebesar itu sedangkan keuangan kamu tak sampai sebesar itu" win menghapus air matanya kasar di pipinya dan berjalan mengambil koper lalu memasukkan pakaian nya.
"Aku mau ke rumah orang tua ku, Ayo cerai jika aku beban bagi kamu. Kamu belum siap menjadi kepala rumah tangga. Makasih, udah mau kerja keras banting tulang buat aku agar tak kelaparan kamu bisa bebas jika cerai sama aku tak memikirkan aku lagi hanya satu perut yang kamu punya diri kamu sendiri. Tanpa aku jadi jangan pura pura lagi kita layaknya suami layaknya mencintai meski kita tau kalau masa lalu dari diri kita saja belum selesai."
Win mengucapkan semua kepada bright tanpa menghentikan kemasan nya pada baju baju nya. "Biar aku sendirian dulu ya, Jangan jemput aku. Biar nanti takdir aja yang putusin"
"Aku udah siap cerai sama kamu, Biar nanti pengacara ayah yang bantu perceraian kita ya." Setelah mengucapkan tersebut win pergi dari rumah kecil yang dirinya tempati.
Bright tak bisa menahan win, Ego telah menguasai pikirannya. Mengacak-acak rambutnya frustasi dan beranjak keluar mencoba menegosiasikan kepada 2 orang lentenir.
Dan dirinya membanting pintu keras ketika tak menemukan 2 orang asing tersebut di terasnya.
Perceraian sudah didepan matanya. Terlalu sulit menerima semuanya ucapan yang ia keluarkan membuat hati siapa saja sakit termasuk win.
.
.
.Kapal mg benar-benar karam ya kita tak bisa berenang. Kita menyelam begitu dalam menemukan fakta menyakitkan buat STAN mg . Saya cukup terkejut tapi ya gitu.
Tak bisa memaksa gitu aja, Saya dari dulu berfikir jika skinsip kapal lainnya itu buatan agensi..atau tak cuman saya yang mikir itu?
Pada sekul ya?, Maaf ya saya bisa up nya sekarang bukan malam ya karena saya gak sekul keracunan makanan sialan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Arti cinta | Brightwin
General FictionFOLLOW SEBELUM BACA! Win yang manja dengan kehidupan mewah tapi di jodohkan dengan pria miskin dengan kerja kasar. Kebahagiaan win adalah kewajiban bright yang harus di penuhi dengan keterbatasan ekonomi. gonjang-ganjing rumah tangga karena keduanya...