07.

828 73 8
                                    

Win menata kembali bekal yang sudah dihabiskan suami nya itu. Bright tersenyum melihat nya.

"Loh win!" Pekik seseorang membuat win dan bright mendongak

Iris mata win membulat sempurna kala melihat orang yang di depan nya ini. "Nani" gumam win pelan

Win serta bright berdiri di depan nani. Hening, Suasana nya menjadi begitu mencekam gitu saja atmosfer berada di sekitar mereka bertiga yang tengah terdiam.

"Kamu ngapain ke sini?" Nani bertanya memecahkan keheningan yang sempat mereka rasakan itu. Win meneguk ludah nya susah payah.

Dari hati nya, Rasa rindu begitu menggebu dalam dirinya ingin menceritakan apa yang dirinya rasakan saat ini menerima takdir yang mengharuskan hidup dengan orang yang belum dicintai nya.

Nani, Cowo yang selalu win cintai. Hubungan mereka terhalang restu orang tua mereka. Ayah nani begitu benci terhadap orang tua nya akibat pesat nya bisnis yang di raih mew. Ancaman berapa kali untuk hubungan mereka begitu banyak hulu hara menerjang hubungan mereka buna nya yang benci sekali dengan sang kekasih membuat win muak.

Pupus Sudah, Harapan untuk menikah dalam benak win bersama nani hilang begitu saja akibat perjodohan gila orang tua nya membuat win frustasi. Rasanya benci diri sendiri akibat tak bisa memperjuangkan hubungan mereka.

"Nani" Isak win terdengar, Tetesan air mata jatuh dari kedua pipinya tetesan air mata rindu dengan kekasih nya ini.

Nani mendekap erat win dalam pelukannya. Tangisan win terdengar begitu menyakitkan. Tangisan yang ia tahan untuk tak pecah, Menuangkan kesedihan selama ini dirinya pendam di dada bidang nani.

Bright diam bak patung menyaksikan suami nya berpelukan dengan kekasih nya. Ada rasa terisis dalam hati bright yang entah apa tak tau. "Win"

Panggilan Nani terdengar lagi, Win melepaskan pelukan keduanya dan menatap nani dalam "kamu kenal sama bright?" tanya nani membuat win mengangguk.

"Ah pak, Maaf win teman saya" akhirnya bright mengeluarkan suara yang sedari tadi terdiam seperti orang bisu.

Nani tersenyum dan menangkup kedua pipi win kedua ibu jarinya mengusap jejak air mata  dari kedua pipi win. Tak mampu menahan senyuman itu keluar dari bibir win. "Maaf, Saya permisi pak." Bright pergi begitu saja dari hadapan mereka berdua.

Win diam melihat suami nya pergi, Entahlah win binggung terhadap dirinya ada rasa tak rela jika jujur kepada nani. "Win, kita makan dulu ya aku mau ngomongin sesuatu sama kamu"

Di lain tempat bright masih memikirkan dua sejoli tadi. Suami nya sendiri terlihat begitu dalam menatap bos nya. Mengetahui fakta menyakitkan kekasih suami nya kembali dan sial nya dirinya bekerja di sini.

"Woy, kenapa?" tepukan pundak bright rasakan. Bright kaget melihat andre teman nya menghampiri.

Gelengan bright berikan membuat Andre terkekeh seraya belum puas mendapatkan jawaban dari teman nya ini "cerita aja kaya sama siapa aja"

"Win ketemu mantan nya" jawab bright akhirnya, "woh, Udah kuduga" kekeh Andre

Bright menatap lurus, Dan meninggalkan adukan semen nya untuk duduk di batu batu besar yang tak jauh dari tempat nya berdiri tadi diikuti oleh Andre yang masih di buat tanda tanya dalam pikirannya.

"Dia bos kita ndre, Orang kaya kemeja dan sepatu serta celana nya dari nama brand terkenal sedangkan saya apa?. Cuman kaos polos dan celana pendek bahan jika pakaian bagus pun dapat di kasih tetangga atau kakak saya."

"Mobil nya keluaran terbaru ndre. Saya?, Hanya punya motor tua saja pasti rumah bos juga bagus kan? Sedangkan rumah saya apa?. Genteng masih bocor tembok pun banyak sekali tambalan" kekeh bright akhirnya.

Tertawa sekali meratapi nasibnya, Bersaing bersama masa lalu suami nya membuat bright tertunduk. Mengingat hubungan bersama Elina dulu cewe kaya yang menerima dirinya membuat bright merasa tak pantas.

Andre menepuk pundak bright seakan mengasih semangat dengan tepukan yang di berikan andre "bukan soal harta bright, Tapi ketulusan. Bright nani emang punya segalanya untuk win tapi bisa saja win tak mendapatkan kehangatan dari diri Nani sudahlah aku tak ingin menyebut embel embel bos lagian tak ada disini." Dengus Andre akhirnya membuat bright menggelengkan kepalanya melihat kelakuan teman nya ini.

"Ndre, Mau saya tulus pun kalah sama masa lalu nya. Dinding saya sama dia tinggi buat menjatuhkan kenangan nya"

Andre terkekeh mendengar nya "emang tapi gak mau usaha?, Buat kisah kalian dan buat dia melupakan masa lalu nya. Sulit si, Yakin banget gak mau coba?." Tawar Andre akhirnya.

"Saya bisa bersaing sama orang yang suka sama dia tapi tidak dengan orang yang di suaki bahkan di cintai begitu tulus. Mau saya usaha kalau dia masih stuck di situ gak akan bisa ndre" hembusan nafas lelah terdengar. Ternyata sesulit itu menjalin hubungan dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalu nya.

Yang namanya terjebak dalam masa lalu itu emang sulit, Mencoba melupakan tapi bayangan kenangan begitu melekat dalam benak pikiran. Ah rasanya bright ingin menyerah dengan keadaan nya saat ini.

Bright melihat andre yang menatap nya datar "dia suami kamu, Dan Nani?. Hanya masa lalu nya yang harus di kubur dalam dalam. Bright masa depan win dan win masa depan kamu bright. Tak masalah dengan masa lalu buat win berpaling dari nani ke kamu bright. Aku yakin kamu bisa" balas andre begitu menyakinkan bright dan meninggalkan bright yang termenung mendengar ucapan teman nya.

****

"Ayo putus win"

Win diam begitu lama mendengar ucapan nani yang sangat menyakitkan hati nya "gak Nani, maaf" gelengan kuat win berikan.

Nani menggenggam kedua tangan win dan menatap iris mata yang sudah berair itu begitu dalam "gak win ayo putus, Kita harusnya selesai biar gak nyakitin pihak lain lagi hubungan kita gak bakal dapat restu sampau kapanpun win. Ayo buat masa depan masing-masing"

"Nani, Aku tau tapi ayo kita berjuang lagi buat nikah" ajak win dengan tersenyum miris.

Nani menggeleng "win, Jangan gila kamu udah nikah kan?"

Win diam tak mampu menjawab pertanyaan nani di depan nya ini "kamu??"

"Kamu lupa di jari kamu itu apa?, Cincin kan dan sama dengan bright. Kalian bukan teman? Tapi teman hidup kan hahah"

Win tertunduk "tapi aku gak cinta sama bright, Aku benci sama suami aku nani dia udah buat semua nya jadi rumit"

"No win no, Bukan salah bright dia takdir kamu. Dan yang membuat rumit itu diri kamu win. Ayo putus, Kita selesai win dan maaf buat semuanya" Nani menghapus air mata win "aku gak mau Nani!, Kita jalanin hubungan gak cuman 1 bulan 2 bulan tapi ini lama nani sulit"

Nani berjalan mendekati win dan memeluk nya begitu erat seakan tak ada hari esok "aku tau win, Tapi aku gak mau merusak rumah tangga kamu sama bright. Win, Orang tua kamu sayang sama kamu dan menikahkan kamu dengan bright pasti itu yang terbaik."

"Win, Coba cintai bright dia jauh lebih baik dari aku. Kamu gak ingat kalau aku maniak dalam hal seks?. Aku brengsek win yang gak akan pantas sama kamu"

Win menggeleng dalam pelukannya "aku tau!, Aku tau nani tapi kamu gak merusak aku. Aku gak bisa kasih cinta ini buat bright sulit Nani sulit"

Nani melepaskan pelukan win dan menaruh jari telunjuk di bibir win seakan menyuruh diam"sttttt, Gak akan sulit cintai dia dengan cara kamu cintai aku lihat dia win lama kelamaan cinta bakal tumbuh dalam diri kalian masing-masing. Ayo pulang aku antar udah sore"

Win diam saja tak merespon ucapan nani, Begitu menyakitkan atas keputusan kekasih nya ini. Rasa rindu yang masih win ingin sampaikan pudar begitu saja.

Semua nya runtuh dalam sekejap oleh ucapan putus dari nani

[✓] Arti cinta | BrightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang