05.

973 93 5
                                    

Bright pulang dengan badan yang capek, Berkeliling kesana kemari untuk mencari pekerjaan tambahan akibat tidak ada nya panggilan tukang untuk nya. Rasa lelah di badan nya harus bright lawan ketika mengingat win di rumah.

Mata nya menatap win dengan tak berkedip, Hampir dirinya jatuh atas bisikan setan yang akan mengusiknya untuk berselingkuh. Hampir, Melanggar sumpahan pernikahan di hadapan tuhan dan dirinya hampir menodai kepercayaan mertuanya.

"Mas di minum, Aku udah bisa bedain garam dan gula tenang aja." win berucap dengan cengirannya, Mengingat betapa kesal nya bright mencoba gula yang berasa asin.

Kopi hitam bright minum dengan pelan pelan dan menyesap dengan begitu tenang. "Rasa nya pas, Terima kasih kamu sudah 70% beres." puji bright membuat sang empu tersenyum lebar mendengarnya.

"Mas aku tadi masak tau."

"Masak apa hm?."

Win berjalan mengambil makanan di meja makan dan kembali dengan sepiring sayur asem dan orek orek tempe serta nasi hangat yang menggugah selera. "Cobain."

Bright dengan semangat menyendok kan sendok dan mencicipi nya. Diam, Bright terdiam setelah mengunyah nya membuat hati win sangat ragu dan heran dengan masakan nya.

Dengan penasaran win mencoba nya dan langsung lari untuk membuang nya ke wc membuat bright dengan cepat menghampiri win dan bertanya "kenapa harus di coba win?."

Win menggeleng, "Mas, maaf sayur asem nya itu terlalu asem dan orek nya terlalu pedes mas itu ga bisa di makan. Aku kira aku udah bisa masak ternyata ekspektasi aku aja yang terlalu tinggi buat mencapai keberhasilan itu."

Bright tersenyum mendengar penuturan win yang membuat dirinya bangga untuk kerja keras yang win lakukan dalam tugas rumah tangga. Di usapnya air mata dengan ibu jari nya dan menarik dagu win agar menatap nya.

"Apa ubin lebih menarik di lihat dari pada saya win?. Gak win kamu sudah berhasil kan saya sudah bilang 70% win. Sayur asem itu emang asem win dan orek orek itu pedes sesuai yang saya sukai. Belajar itu tidak ada yang langsung berhasil bukan?, Semua orang justru mati-matian untuk belajar agar bisa mencapai nya dan ada juga yang lelah untuk berjuang karena menurut dia tidak bisa di capai. Kamu suami saya yang sudah sangat berjuang untuk menjadi lebih baik dalam hal yang kamu lakukan untuk saya . You are great, I like whatever you do win."

Win menetas kan air mata nya lagi mendengar ucapan suami nya yang sangat menyentuh hati kecil nya. "Mas gak marah?, Mas marah aja kalau aku salah aku mau mas marah."

Bright terkekeh, "jadi kamu mau saya marah?." tanya bright, Win mengangguk membuat bright tersenyum.

Chup

Di kecup nya kening win,  Kecupan itu baru win rasakan lagi sekarang setelah menikah. Mulut hangat suami nya menempel di kening nya membuat ada rasa yang nyaman dan enggan untuk di lepas.

"Saya marah win, karena suami saya ini sudah hebat dalam masak dan menyapu rumah." Pujian yang win dengar bukan marahan atau makian yang dirinya inginkan.

"Ko malah di puji?, Udah ah mas aku ngantuk mau tidur." Keluh win, "ayo kita tidur, win."

*****

Suara kicauan burung serta sinar matahari yang masuk melalui gorden nya mengenai wajah tampan bright yang masih tertidur. Mata nya membuka dan meraba di samping nya yang tak menemukan win.

Hidung nya mencium aroma yang membuat bright langsung keluar kamar dan berjalan untuk ke dapur. Pria manis dengan celemek dan tangan nya dengan gemetar meracik nasi goreng di wajan.

"Win." Panggil bright

"Kenapa mas, Tadi pagi pagi aku ke rumah ka nanon dan minta bumbu yang pas buat nasi goreng lalu ka nanon yang potong bawang dan takaran garam dan kecap untuk nasi goreng kalau aku yang meracik pasti tak enak." Ucap win dan menaruh nasi gorengnya di tempat nasi.

Bright mengambil centong dan mengambil nasi goreng yang baru saja di bikin oleh win. "Enak ini kamu berhasil." Puji bright ketika merasakan nasi goreng nya.

"Wahhh aku berhasil, Terima kasih mas."

Tok..tok...tok

Suara ketukan pintu membuat bright dan win terganggu. "Mas ayo kita liat." Ucap win.

Bright mengandeng tangan win dan berjalan untuk membuka pintu, Dan melihat dua orang pria seumuran dirinya "kenapa ndre?."

"Bright, Kita dapat panggilan buat bangun perusahaan di dekat jalan baru. Ini kaya nya baru pembukaan perusahaan baru bright."

Bright berkedip mendengar nya dan tersenyum "oke, Nanti saya ke sana. Ndre wan terima kasih." Ucap bright.

Kedua teman bright pun meninggalkan bright serta win, "Win, saya sudah dapat pekerjaan semoga ini cukup buat kita makan ya dan maaf belum bisa mejadi apa yang kamu inginkan serta tidak bisa memberikan perhiasan atau baju yang kamu inginkan win."

Win menggeleng dan mengambil tangan kanan bright lalu di kecup dengan pelan "no, Bukan itu yang aku mau mas. Aku sadar kok bahwa hidup seperti ini tidak terlalu jelek dan kekurangan aku bersyukur hidup seperti ini. Aku mau kamu jangan pernah tinggalkan aku untuk apapun itu kecuali maut yang memisahkan kita berdua. Susah senang kita lewatin ya mas kekurangan dari diri kita harus kita lengkapi juga ya mas."

Bright yang terharu dan langsung memeluk badan win. Dunia nya sekarang tanggung jawab nya sekarang serta kebahagiaan. Win alasan bright untuk tidak berhenti untuk berjuang dalam kehidupan nya yang serba kekurangan.

"Saya bahagia bertemu kamu dan menikah dengan mu win.  Lelaki manis dan mempunyai pemikiran yang dewasa serta hati yang lembut saya bakal menyesal untuk hidup jika tidak menikah dengan mu."

Win menggeleng dalam pelukan sang suami "kaya nya aku juga bakal nyesel kalau ga nikah sama mas bright deh. Ini mau pelukan sampai sore gak mau lanjut makan gitu."

Bright melepaskan pelukannya dan mengandeng tangan win untuk masuk ke dalam dan melanjutkan sarapan yang sempat tertunda itu.

[✓] Arti cinta | BrightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang