23.

750 70 12
                                    

Win lari dengan tergesa-gesa nafas nya memburu air mata nya menetes ketika mendengar kabar bahwa suaminya tertembak.

Rasanya seperti mimpi untuk dirinya, Bahkan Nani yang berada di belakang win tak dapat menyeimbangkan lari win yang terlihat bak perlombaan maraton.

"Mas bright." Ucap win, Dirinya terhenti tepat di depan ruang operasi suaminya.

Ekor mata nya menatap Pawat meminta penjelasan. Pawat yang seakan mengerti dengan kebingungan adik ipar nya angkat bicara "Bisa seperti ini akibat wanita gila itu win."

Tangan win menggepal dan wajah nya merah padam menahan emosi. Air nya nya kembali keluar dengan sendirinya. Dalam hati, Win merapalkan segala doa untuk keselamatan suaminya.

Suami yang di cintainya.

"Sudah duduk dulu win." Pawat membantu dirinya untuk duduk di salah satu kursi panjang.

Sudah hampir 1 jam lamanya, Lampu tepat di atas pintu ruang operasi padam. Pertanda jika sudah selesai.

Seorang dokter cantik keluar dari ruangan itu membuat win dengan tergesa menghampirinya.

"Dok?, Gimana keadaan suami saya?. Apa ada yang serius?. Dan atau semuanya baik baik aja gimana dok?."

Terlihat bibir dokter tersebut tersenyum dan terkekeh mendengar ucapan win yang terus menerus mencecar nya dengan pertanyaan.

"Mohon tenang pa, Pasien baik baik saja untung cepat bawa ke sini jadi kita dapat mengeluarkan peluru dengan cepat dan tak ada yang perlu dikawatirkan." Nafas win akhirnya lega. Senyuman tercetak di bibir mungilnya.

"Terima kasih dokter."

"Itu tugas saya, Pasien akan segera di bawa ke ruang rawat inap untuk pemulihan." Ucap nya.

Win mengangguk, "Silakan dok."

*****

"Mas?." Panggil win, Tangan nya mengusap kening suami nya yang masih tertidur dengan begitu pulas.

CEKLEK

Pintu ruang rawat bright terbuka, Terlihat sang kakak ipar berjalan menghampiri win yang tengah mengupas buah buahan.

"Win"  Win menoleh dan menaikkan satu alisnya membalas panggilan sang kakak ipar.

"Kakak pulang dulu ya, Tadi Nanon tanya kapak pulang." Ucap pawat.

Win mengangguk mengiyakan ucapan kakak iparnya. Dirinya sudah terlalu merepotkan kakak iparnya untuk masalah rumah tangganya.

"Oke, Makasih ya ka buat bantuannya."

"Hey?, Jangan mengucapakan seperti itu. Kakak bantu kamu karena kakak ngerasa hutang budi sama ayah kamu."

"Sekali lagi makasih ka."

Pawat mengusak rambut adik ipar nya dengan gemas "kakak pergi dulu oke?." Setelah itu Pawat keluar dari kamar inap.

Win menumpukan kepalanya dan memejamkan kedua mata untuk tidur.

*****

Malam hari yang sunyi membuat win dengan terkejut terbangun dan mendapati suaminya yang kejang membuat dirinya panik bukan main.

Demi tuhan rasanya win ingin menangis sekarang.

"Mas bangun hks."

[✓] Arti cinta | BrightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang