012. Antar Jemput

271 33 0
                                    

"Persahabatan tak didasarkan oleh jarak, melainkan rasa saling percaya, pengertian dan menghargai satu dengan yang lainnya."

~FEARFUL~

•••

Sebuah mobil sport berwarna silver melaju sedang menuju SMA Pratama Bakti. Gadis yang duduk di kursi samping kemudi menatap deretan gedung tinggi yang dilalui melalu jendela mobil. Wajahnya murung, senyum di bibirnya tidak pernah terlihat beberapa hari terakhir.

"Jeff."

"Hm!" Deheman yang selalu terdengar saat ia memanggil namanya.

"Gue ga mau ke sekolah!"

Jeff melirik gadis itu tajam. "Lo udah bolos seminggu, mau nambah lagi?"

Allea diam tak menjawab. Jika bukan karena Jeff yang datang pagi-pagi memaksanya pergi sekolah, gadis itu pasti masih mengurung diri di rumah. Kehidupannya berubah 180° secara tiba-tiba, membuatnya begitu sulit menerima keadaan.

"Mulai hari ini, gue yang bakal ngantar jemput lo."

"Gue punya motor sendiri!" tolak Allea cepat.

"Ga ada penolakan!" jawab Jeff tanpa mengalihkan pandangan pada jalan di depan.

Gadis itu diam tidak menjawab lagi. Tahu Jeff sangat tegas dan tidak suka dibantah. Keduanya diam, tak ada pembicaraan lagi sampai mobil yang mereka kendarai sudah dekat dengan sekolah.

"Stop!"

Jeff mengerem laju mobilnya setelah mendengar perintah Allea.

"Sampai sini aja!" perintahnya sambil membuka pintu.

"Tap—"

Belum sempat Jeff menjawab, Allea sudah keluar mobil dan berlari menuju gerbang sekolah. Tidak mau menjadi pusat perhatian jika ketahuan berangkat bersama pemuda itu.

Sebenarnya, ia belum sanggup beraktifitas seperti biasa karena masih bersedih, tapi tidak baik juga jika terus menangisi kepergian orang tuanya.

Sesampainya di ruang kelas X Mipa 3, ia langsung jadi pusat perhatian orang-orang yang ada di dalam. Mereka dibuat penasaran karena Allea tidak hadir sekolah selama seminggu. Ia sengaja merahasiakan kematian orang tuanya pada teman sekelasnya. Hanya pihak sekolah dan wali kelas yang diberitahu.

"Akhirnya lo datang juga," celetuk Riska saat Allea sudah duduk di kursinya.

Caca yang duduk di belakang gadis itu, menarik lengan bajunya pelan. "Gue kira lo berhenti sekolah."

Allea menoleh ke arah Caca lalu menggeleng pelan.

"Terus alasan lo ga sekolah apa?" timpal Riska penasaran.

"Ada urusan keluarga."

Riska dan Caca saling pandang sejenak dan mengangguk mengerti Allea tidak mau memberitahu alasan jelas ketidakhadirannya.

***

Setelah bel pulang berbunyi, Allea segera keluar kelas menuju parkiran. Berdiri di dekat mobil, menunggu Jeff yang belum terlihat batang hidungnya.

"Hi!"

Gadis itu melotot terkejut bertemu pemuda yang sudah lama tidak dilihatnya. Orang itu selalu saja muncul tiba-tiba.

"Kamu udah mau pulang?" tanyanya berbasa-basi.

Allea mengangguk kikuk.

"Boleh ngobrol bentar, ga?"

Lagi-lagi Allea hanya mengangguk.

"Aku masih penasaran soal—"

Kalimat Nando terhenti saat Jeff datang dan berdiri di samping Allea. Menatapnya datar dari atas ke bawah dengan tangan di masukan ke kantong celana. Nando tersenyum ramah pada Jeff sambil menganggukkan kepala sebagai bentuk sapaan.

FEARFUL (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang