Just Friend [1]

27 3 0
                                    

Asahi

"Aku tau kamu juga menyukainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tau kamu juga menyukainya. Aku juga lebih menyukai hubungan kita yang seperti ini. Berjanjilah untuk mengingat hari ini."

~•~

Melihat Chaera yang semakin hari semakin dekat dengan Jaehyuk membuatku iri. Chaera itu tipe yang susah untuk didekati. Aku bisa dekat dengan Chaera karena aku kakaknya. Sedangkan Jaehyuk, aku tidak tau kalimat apa yang digunakan Jaehyuk untuk mengikat Chaera, yang jelas Chaera semakin lengket dengan Jaehyuk.

Bukan aku tidak suka dengan kedekatan mereka, tapi iriku ini karena aku masih saja sendiri. Padahal aku dan Chaera dulu pernah berdiskusi tentang suatu hubungan seperti ini. Aku bilang aku yang akan lebih dulu memiliki kekasih. Meskipun sekarang Jaehyuk dan Chaera masih sebatas teman, kemungkinan besar sebentar lagi mereka pasti akan jadian. Huh, menyebalkan.

Aku sekarang bahkan cuma jadi obat nyamuk buat mereka, alias suruh jagain tiga bocil yang bisa saja mengganggu kegiatan mereka. Dunia serasa milik berdua. Yang lain direpotkan.

Kapan ya aku punya kekasih juga. Kata ayah punya kekasih itu enak. Nanti ada yang kasih perhatian saat kita lupa sesuatu.

Oh iya, ayah ke mana ya? Tadi pagi buta sudah pergi, soalnya pas aku bangun ayah udah tidak di rumah. Padahal selama ini ayah kan kerjanya dari rumah. Bos mah bebas.

"Kak Ai!"

Aku menoleh ke belakang setelah melihat dan mendengar Haruto berteriak sambil berlari ke arah belakangku. Di sana aku melihat Haruto digendong oleh seorang perempuan seusiaku. Aku kenal betul siapa perempuan itu. Dia adalah Hikari Aina, sahabat sekaligus cinta pertamaku.

Dia tidak pernah berubah. Senyumannya selalu bisa menghangatkanku. Kebersamaan Aina dan Haruto adalah pemandangan favoritku setelah ayah dan bunda. Aina sangat dekat dengan Haruto dan ayah, aku juga sih, hehe.

Lima tahun yang lalu adalah pertemuan terakhirku dengan Aina. Aina kembali ke Jepang karena orangtuanya di sana. Saat ayah pulang ke Jepang, aku selalu tidak bisa ikut karena harus sekolah. Hanya Haruto yang ikut, makanya keduanya sangat dekat.

"Hai."

Aku tidak bohong soal senyuman Aina yang sangat manis. Demi Tuhan, Aina cantik sekali. Suaranya juga terdengar begitu lembut di telingaku. Paket lengkap untuk dijadikan menantu ayah.

"Kok balik Korea nggak bilang-bilang?"

Aina duduk di sampingku. Ada jarak sekitar satu tempat duduk orang dewasa di antara kami. Kami masih sedikit canggung. Alasannya karena sudah lama tidak bertemu. Selain itu, aku juga menyatakan perasaanku pada Aina di pertemuan terakhir kami dan Aina belum memberi jawabannya sampai sekarang.

"Niichan yang ajak."

Aku menoleh ke belakang, siapa tau niichan ada di belakang, tapi tidak ada siapa-siapa di sana. Mungkin sedang di dalam bersama ayah. Biasa, urusan orang dewasa.

Thank YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang