misi

9.2K 1K 95
                                    

" siap grak" seru Singgih semangat.

Didepanya geng barat tengah berbaris rapi membentuk 1 shaf panjang.

" Lencang kanan grak!" Seru Bian lagi, anggota geng barat menuruti perintah Singgih.

Singgih menghela nafas, dan berbicara dengan nada dramatis.

" Kali ini gue ngumpulin kalian semua buat melakukan suatu misi yang berbahaya, siapa yang ngga siap mempertaruhkan nyawa bisa pergi sekarang" ucap Singgih mantap.

Riski mengangkat kakiknya... Enggak dongg, maksudnya mengangkat tanganya.

" Iya sersan 1" tunjuk Singgih memberikan kode untuk bicara.

" Kita belum di siapin" ujar Riski yang diangguki anggota lain.

" Oh iya lupa... Tegak grak!"

" Kita lanjutin, tugas ini adalah tugas penting yang berbahaya.. kita bisa aja kehilangan nyawa saat melakukan tugas ini" lanjut Bian dramatis menatap kearah langit seperti menahan berak.

Anggota lain menunduk dalam melihat kaki masing masing takut ngnjek tai ayam.

" Kita siap" ujar Bima mantap yang diangguki anggota lain.

Singgih menatap mereka bergantian dengan mata berjendela jendela.

" Kalian memang sahabat sejati" ucap Singgih parau.

Mereka berpandangan dan melempar senyum, lalu membentuk lingkaran untuk menyusun rencana tanpa dikomandoi.

" Deal?!" Tanya Singgih lantang.

" Deal!!" Saut seluruh anggota.

Mereka lalu menyatukan tangan dan melaukan yel yel kampungan.

" Geng barat?"

" Bisa!!"

" Geng barat?"

" Bisa bisa bisa!!! Yeayyyy!!!"

Sorak mereka yang mendapat pandangan aneh dari beberapa pejalan kaki yang lewat.

" Ibu Abang itu kenapa?" Tanya anak kecil ke ibunya.

" Jangan dilihat, nanti kamu digigit mereka kalo nakal!" Jawab ibunya menyeret anaknya pergi.

Entah apalah yang direncanakan geng ngga berfaedah ini.

Sudah seminggu semenjak Singgih menginap di rumah Arion paska sakitnya, dan udah seminggu pula Singgih ngga menghubungi teman temanya.

Siang ini tiba tiba Singgih mengirimi pesan urgen ke groub wa RT untuk berkumpul.

Sebagai anggota yang berada satu groub dan 1 RT dengan singgih, 4 orang teman sejati berkumpul di lapangan.

Ngga jelas mau ngapain, kita pantengin aja.. nanti kita gepuk kepalanya rame rame.

Setelah perundingannya kecil itu mereka mulai melancarkan aksinya.

Sementara di sisi dunia lain Arion tengah mencari keberadaan hewan peliharaannya *Singgih* yang tiba tiba hilang pas ia balik sekolah padahal tadi siang masih protes karena laper.

Ia mencoba menghubungi no Singgih tapi ngga diangkat, ia coba nelpon emaknya tapi emaknya ngga tau.

Satu satunya cara Arion harus menunggu Singgih mengangkat panggilan.

Setelah panggilan ke 31 akhirnya Singgih mengangkat telponnya.

" Halo.. Lo keman-... Nggih?" Arion menyipitkan matanya memastikan apa yang ia lihat.

" Singgih lagi metik mangganya pak RT,,, diem diem nanti ketahuan" saut suara di seberang sana.

Wajah Arion berubah datar saat melihat Singgih yang gelendotan di pohon mangga.

Awal mula kejadian ini bermula saat Singgih laper siang siang buta, mau beli makan ngga punya uang sementara Arion sekolah.. kalo masak malah resiko kematian lebih besar.

Di groub RT nya pak RT selaku admin groub memberitahukan bahwa kebunya tengah panen mangga.

Seperti kucing yang ditawari ikan asin Singgih langsung terfikirkan tentang rujak.

Dengan secercah harapan Singgih menengok isi kulkas yang berisi buah buahan segar.

Singgih lalu menyusun rencana pencurian di groub RT, pak RT juga ikut komen dengan mengatakan larangan mengambil mangga.. tapi siapa perduli?

Dan disinilah kita sekarang, seperti yang bisa ditebak.. berkat kepintaran Singgih yang mengatakan ingin mencuri mangga didepan yang punya langsung mereka sekarang tengah kejar kejaran dengan pak RT.. dengan melepas alas kaki speed run Singgih bertambah... Tangan kanan memegang ponsel dan tangan kiri memegang segerompol mangga yang sudah dibagi dengan anggota pencurian.

Arion menatap datar dari layar ponsel semua kejadian didepanya.

Sia sia banget di khawatirin.

Singgih pulang saat petang dengan kaki yang penuh lumpur dan lecet, muka lecek, rambut awut awutan, didepan pintu masuk komplek Singgih sempat dicegat karena dikira orang gila jualan mangga, untung ada satpam yang kenal Singgih.

Dengan cengiran mautnya Singgih berhasil meluluhkan hati Arion yang hampir meledak.

Arion menghela nafas dan menarik Singgih masuk, menyuruhnya mandi lalu membersihkan kaki Singgih dengan telaten.

" Ngapain sih Lo ituuu, kalo mau rujak kan bisa gue beliin..  mau makan mangga bisa gue cariin m, ngapain nyuri?" Introgasi Arion.

" Soalnya pak RT pamer mangga" jawab singgih polos, ia sedang sibuk menonton tv dengan rujak ditangannya... Tak menghiraukan kakinya yang berdarah tengah di obati Arion.

" Besok ke rumah pak RT, kita balikin mangganya.. karena udah terlanjur kamu makan, besok beli lagi ditoko buah" ucap Arion final.

Keesokan harinya sesuai janji Singgih mengembalikan mangga itu.

Setelah menerima ultimatum akhirnya keduanya pulang dengan hati riang gembira.

" Jangan nyuri lagi, pacar Lo itu kaya.. kalo cuman mangga gue bisa beli seberapapun Lo minta" ucap Arion.

" Kalo gue minta rumah gimana Yon?" Tanya Singgih ngga tau diri.

" Gue nikahin dulu, terus gue ewe sampe mampus baru gue beliin rumah" jawab Arion.

" Yang nempatin arwah gue dong" kesal Singgih.

Arion terkekeh kecil.

Hahaha jomblo wikswoks...

......

2/12/2022

Hola 👋

Jadi Babu Cogan Kaya Raya🚧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang