mas siapa sih?

6.1K 684 223
                                    

Jumpa lagi dengan guweh author Ter ashoy sepanjang masa, dan dengan mc buluk kita Singgih yang udah 3 tahun ditinggal ayang.

Bukanya tambah glow up malah tambah buluk aja dilihat lihat, makanya gue merem aja ngga mau liat.

Singgih masih kerja di bengkel Suhardi walaupun udah di pecat 5 kali.

" Istirahat dulu nggih, besok lanjut lagi" Dava merapikan alat alat bengkelnya.

" Yoi bang, bentar lagi.. nangung" jawab Singgih.

Singgih nihh.. gimana ya ngomongnya.

Agak beda dari tiga tahun yang lalu, kalo dulu kan kurus kerempeng kurang gizi.

Sekarang udah agak ada lah dagingnya, kulitnya juga lebih gosong, wajahnya juga sedikit berubah dengan struktur yang lebih tegas, agak kusam dengan beberapa jerawat.

Selain kerja di bengkel Singgih juga kerja jadi kuli panggul di pasar setiap pagi dan sore.. kadang juga bantu nurunin pasir kalo ada panggilan.

Terlihat jelas mukak capeknya.

Singgih juga udah ngga mikirin Arion lagi, mereka lost contact sejak saat itu.

Uang yang selalu dikirim Arion nyaris tak tersentuh, Singgih ngga tau apa Arion masih ngirimin duit.

Singgih menyesap rokok kreteknya, asap mengepul di udara.

Ia menyeka wajahnya yang penuh keringat dan oli.

Sambil menggigit puntung rokoknya ia bangkit membereskan pekerjaannya.

Bengkel sudah cukup sepi.

Pak Suhardi sudah berhenti mengurus bengkel ini, awalnya bengkel tersebut hendak di tutup cuman Dava menghentikan niat bapaknya itu.. mengingat Singgih yang masih perlu pekerjaan itu.

Singgih sekarang tinggal sendiri, emaknya menjual rumahnya yang dulu dan pindah ke kampung halamannya membeli sepetak sawah.

Singgih enggan pergi waktu itu karna takut Arion akan mencarinya, namun hingga detik ini Singgih bahkan tak mendengar kabar apapun dari Arion.

Singgih merasa seperti menunggu harapan semu dan akhirnya menyerah dan berhenti berharap.

Ia berjalan menyusuri jalan setapak, tangganya menenteng sebungkus nasi dari dava sisa siang tadi.

" Woi nggih, baru balik bengkel?" Teriak Yoga.

" Weh Yog, iya nih.. habis darimana lu?" Tanya Singgih.

" Bongkar bata dirumah Bu endang" jawab Yoga.

" Oalahh" jawab Singgih.

" Ntar malem ikut kagak? Minum kita" tawar yoga.

" Liat ntar deh"

" Yoi"

Singgih kembali berjalan ke kos an nya.

Kos an itu kecil banget, hanya ada satu ruangan berisi kasur dan almari plastik.

Kamar mandi umum di luar, dan tidak ada dapur.

Pemilik kos an nya cukup galak, tapi ia sering memberi Singgih makanan walaupun sisa kadang juga basi... Tapi Singgih cukup berterima kasih karena tak diusir.

Setelah bersih bersih sebentar Singgih langsung merebahkan tubuhnya, ia tertidur sampai jam 10 malam.

Ia membuka nasi bungkusnya dan menciumnya, menurut Singgih layak tak layaknya makanan itu tidak penting.

Singgih mengecek ponselnya ada dua pesan dari emaknya dan dari yoga.

Ia membuka pesan emaknya, pesan sederhana seperti biasa.. cukup membuat Singgih merasa diperhatikan.

Uang gajinya sebagian besar ia kirim ke emaknya, walau sudah sering di tolak tapi Singgih bersikukuh mengirimkan uang gajinya.

Singgih membalas pesan yoga lalu meremas bungkus nasinya dan beranjak pergi.

" Wih wihhh siapa nihhh!!" Sapa bima begitu melihat Singgih yang tersenyum.

" Tuang in tuang in" canda Dika.

Singgih terkekeh.

Para sahabatnya yang Singgih punya sekarang, mereka juga tak ada yang menanyakan keberadaan Arion.

Singgih menenggak tuak yang disodorkan Bima.

Mereka masih bercanda ngalor ngidul, tapi feelnya sudah berbeda.

Mereka sudah sama sama dewasa.

Sudah punya tanggungannya masing masing.

Terlihat wajah lelah masing masing.

Seperti bima yang sudah beristri.

Mereka mengobrol sampai jam 12 malam.

Satu persatu pamit undur diri, padahal dulu mereka bisa ngobrol sampai pagi.

Tapi mrngingat istri dirumah, atau pekerjaan yang menyambut esok paginya mereka membubarkan diri.

Singgih berjalan lunglai, hidupnya berjalan seperti itu itu saja.

Kerja tidur dan kerja lagi.

Ia melirik segerombolan anak SMA yang tertawa terbahak-bahak, terlihat bahagia.

Singgih tersenyum, dia dulu juga begitu sebelum mengenal tanggung jawab.

Ia melanjutkan jalanya.

Matanya menyipit melihat seseorang yang berdiri di depan kosnya.

" Nyari siapa mas?" Tanya singgih.

Orang itu berbalik menghadap Singgih.

Singgih membelalakkan matanya, mulutnya tertutup rapat.

" Nyari orang jelek mas" jawab orang itu.

Singgih masih tediam di tempatnya, bingung harus bereaksi apa.

Orang itu terkekeh dan mendekati Singgih.

Ia menunduk dan mengecup bibir Singgih pelan dan berbisik.

" Gue pulang, sayangku" Arion tersenyum, membuat matanya menyipit indah.

Singgih menghela nafasnya yang tercekat.

" Ha?" Hanya itu yang dapat Singgih ucapkan.

Arion menyentil dahi Singgih.

" Ha?"

" Mas siapa sih?" Ujar Arion geram.

........
2/Maret/2024

Cek ombak dulu gess.

Gue balik khusus untuk bajingers gue diluar sana.

Ntah kapan gue upload lagi, nikmatin aja waktu berlalu.

Lagian Lo semua bego banget, dah ganti taun masih aja neror gue anjengg.

Move on kek.

Dasar kwuontol!!






Jadi Babu Cogan Kaya Raya🚧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang