[Sweet Liar] Kitty's Journal : Curious Night (PREVIEW)

2.9K 12 3
                                    

Akhir pekan, waktu di mana anak sekolahan seperti ku bisa dengan bebas tidur sampai siang tanpa harus memikirkan sekolah. Hari untuk beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga.

Aku pun sudah berencana untuk menghabiskan pagiku dalam dunia mimpi karena semalam capek habis begadang. Tapi sepertinya rencana itu tidak dapat ku realisasikan, karena samar samar dapat ku dengar suara yang memanggil namaku.

"Kityyy, bangun dulu sayang." Ucap suara itu berusaha membangunkanku.

"Nggghhhh mmmhhhh." Erangku masih dengan mata tertutup.

"Banguuun, udah siang inii." Ucap suara itu sambil menoel-noel pipiku.

Sepertinya hari sudah pagi dan papi mulai membangunkan ku, tapi karena masih mengantuk aku pun berusaha untuk kembali tidur.

"Lima menit lagiii mmhhh." Ucapku lalu menutup wajah dengan bantal.

"Sekarang sayang, yuk bangun yuk." Ajaknya sambil menarik bantal dari wajahku.

Aku cukup kesal karena papi menarik bantal yang sedang ku peluk, meski sebenarnya cara yang ia lakukan masih sangat lembut dan berbeda dengan mami yang akan langsung mengomel atau kadang mencubitiku kalau aku tidak segera bangun.

"Hhmmmm papiii nantiiii, aku masih ngantuuuk." Rengek ku.

"Udah cukup tidurnya, nanti mami marah loh kalo kamu belum mau bangun." Ancam papi.

Sial, kalau sudah diancam seperti ini mau tidak mau aku harus bangun. Karena kalau tidak mami pasti akan marah dan mengomeli ku.

"Iiihh yaudah aku banguuun." Ucapku dengan wajah cemberut.

"Hahaha itu bibirnya jangan manyun gituu, nanti jadi bebek baru tau." Ejek papi.

"Papiiii." Rengek ku.

"Hahahha iya iyaa, yaudah yuk kita turun." Ajaknya.

"Gendong." Pintaku.

"Ih udah gede kok minta gendong." Ucapnya.

"Geendoooong." Rengek ku.

"Iya iyaa, dasar bocil manja." Ucap nya.

Beginilah sikapku kalau di rumah, anak manja yang akan selalu merengek kepada orang tua padahal sudah kelas satu SMA. Untungnya mereka tidak pernah marah dan protes dengan sikapku yang seperti ini, buktinya papi masih mau menggendongku seperti anak bayi.

Tanganku dilingkarkan pada lehernya dan tangannya menopang pantatku, kakiku melingkar pada pinggangnya dan kepalaku ku sandarkan pada bahunya.

Dada kami bertemu dalam posisi seperti ini, karena kebiasaan ku untuk tidak memakai bra saat tidur, pasti papi dapat merasakan payudara lembut milikku menekan dadanya. Tapi biarlah, toh kami adalah orang tua dan anak, tidak mungkin papi akan nafsu pada anaknya sendiri.

Karena sudah pasti papi akan selalu terpikat dengan pesona mami. Ditambah lagi dengan perubahan penampilan mami yang begitu besar pasti akan mengunci jiwa dan raga papi hanya untuk mami.

Aku awalnya agak terkejut dengan perubahan itu, mami yang biasanya di rumah akan berpakaian sopan dan normal, tiba-tiba menjadi sangat seksi dan terbuka. Puting coklatnya pun sering kali ku liat menyeplak pada tangtop yang ia gunakan, bahkan belahan memeknya terlihat jelas dan sedikitpun tidak disembunyikan.

Mungkin kalau aku membicarakan ini secara langsung pada kedua orang tua ku mereka akan langsung terkejut, karena mereka masih menganggap ku sebagai seorang anak kecil polos yang tidak paham akan apapun. Padahal aku juga sudah mengerti tentang hubungan percintaan bahkan sampai ke sex, meski hanya dalam teorinya saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SPECIAL STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang