11. Alice Issue

1.2K 208 5
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Don't forget to VoMentHappy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai Al." mendengar nama pacarnya dipanggil, Abi yang duduk di sebelah Alice langsung mendelik kesal pada sosok yang saat ini malah duduk tanpa beban, berhadapan dengan Alice tanpa sedikitpun menyapanya. Abi tak melepaskan tatapannya dari sosok yang masih terus memandangi Alice seolah sedang sengaja mengejek Abi. Bahkan respon seadanya yang Alice berikan tidak bisa membuat Abi tenang dan meredupkan rasa kesalnya.

Sementara itu Alice hanya membalas panggilan itu dengan senyum singkat yang memang biasa ia berikan saat berbasa-basi. Tau bahwa Abi akan sangat mempermasalahkan jika ia memberikan respon yang lebih dari itu.

"Kenapa lo manggil-manggi cewe gue?" bukannya menjawab, Bara malah semakin tersenyum mengejek karena berhasil membuat sepupunya kesal. Ia seolah tidak memikirkan nasib lima orang yang kini juga duduk bersama mereka di meja yang sama. Tiga teman Alice dan dua teman Abi lagi-lagi harus menghadapi mood jelek seorang Abian Putra Chandra jika drama yang Bara buat terus berlangsung di depan mata mereka.

"Emang ngga boleh Al?"

"Gue yang lagi ngomong woy! Ngapain ngeliatnya ke Alice?!" Abi menjentikkan jarinya di depan wajah Bara yang malah semakin terkekeh.

"Jangan dibikin kesel kak, dia lagi bawel banget hari ini."

"Al kok kamu malah belain Bara sih?" rengek Abi. 

"Lebay lo." Abi kembali mendelik pada Bara saat wajahnya dilempar dengan kentang goreng.

"Apaan sih anjing!" Abi semakin cemberut saat Alice mendelik padanya karena ucapan kotor yang ia tujukan pada sepupunya sendiri. Abi langsung beringsut semakin dekat dan memeluk lengan Alice.

"Kakek ngundang lo ke rumah Al, dateng ya?"

"Gaboleh! Gausah dateng Al!" kata Abi sewot. "Kok lo sih yang nyampein?"

"Karna kakek bilangnya ke gue?"

"Tapi kan Alice cewe gue!"

"Ya tanya aja kakek kenapa malah bilang ke gue bukan ke lo. Jadi, dateng ya Al? Jennie juga dateng kok. Kakek bilang mau ngumpul buat dinner bareng." Alice yang sedaritadi hanya sibuk makan pun mengangguk mengiyakan.

"Kapan kak?"

"Al ihhh, aku bilang gausah dateng!"

"Gausah bawel deh, perut aku masih sakit. Ini juga lepas, gerah ah." Abi merengut sebal saat Alice malah mendelik kepadanya sambil menggoyangkan lengan yang sedang ia peluk. Bibirnya mencebik kesal namun tangannya malah semakin merangkul lengan Alice tak mau melepaskan.

"Lusa sih Al acaranya. Mendadak ngga?"

"Ngga apa kak. Kebetulan di rumah juga lagi ngga ada orang."

"Oke, nanti gue sampein ke kakek ya Al." kata Bara sambil berlalu setelah sempat kembali meledek sepupunya. Setelah Bara pergi, Abi masih merajuk sampai tanda istirahat selesai berbunyi. Dengan cuek Alice mengajak teman-temannya yang lain untuk kembali ke kelas. Meninggalkan Abi yang menatap sendu punggung Alice yang menjauh.

Alice in A TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang