03 - siapa dia?

86 31 1
                                    

Masih author ingatkan lagi yaa, cerita ini bukan untuk anak kecil di bawah umur dikarenakan adegan tak sepantasnya seperti mabuk, pembunuhan dan penembakan, kata kasar. Resiko ditanggung sendiri, author tidak bertanggung jawab.

Jadilah readers yang bijak ya, jangan lupa vote cerita ini. Thankyou, selamat membaca~

✭✭✭

Sesampainya mereka di pekarangan rumah mereka, Echi langsung memasukkan mobil papanya kedalam garasi. Kemudian berlari masuk kedalam rumah dengan terburu-buru karena ingin mengambil barangnya yang tertinggal. Echi lupa jika ia ada janji dengan teman temannya di sebuah cafe.

"Echi jangan berlari-lari!" Tegur celine.

"MAAFKAN AKU! DIRIKU TERBURU-BURU! " Teriak echi dari dalam kamarnya.

Celine hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku salah satu putrinya tersebut.

Celine memincingkan matanya ketika melihat seorang gadis masuk kedalam rumahnya bersama seorang lelaki.

Ternyata mereka adalah Selia dan Reiji.

"Mami!" Sapa Selia pada maminya, Celine. Selia menghampiri Celine, kemudian memeluk tubuh Celine dengan erat.

"Iya disini." Celine mengusap lembut punggung putrinya yang masih saja erat memeluk dirinya.

"Pagi mi." Sapa Reiji dengan mencium punggung tangan Celine.

"Eh kamu, apakah kamu mau sarapan? diriku memasak cukup banyak." Tawarnya.

"Mami masak?" Tanya selia.

"Iya, mami masak. Kau mau makan?"

"MAUU!" Celine tertawa kecil, kemudian mengacak rambut putrinya gemas.

"Reiji juga, pergilah makan berdua." Tawar celine pada calon menantunya tersebut.

"Baik, maaf merepotkan." Jawab Reiji sembari tersenyum hangat.

"Tidak masalah, tidak merepotkan." Ujar Celine.

"Baiklah." Selia hendak berjalan menuju ruang kamar echi, namun lengannya di tahan oleh Celine.

"Kalian berdua mabuk, bukan? bau alkohol di tubuh kalian begitu menyengat. Pergilah mandi. Kamu mandi di kamarmu sendiri, sedangkan Reiji mandi di kamar Gin." Bisik Celine.

Selia membelalakkan matanya terkejut, ia tak menyangka bahwa bau alkohol di bajunya begitu tercium menyengat di indra penciuman Celine. Selia hanya menganggukkan kepalanya.

"Tapi Reiji tidak membawa baju, bagaimana?" Tanya selia.

"Pinjamkan bajunya Gin saja." Jawabnya.

Selia kembali menganggukan kepalanya. Kemudian mengajak Reiji ke ruang kamar tidur Gin, sedangkan dirinya harus ke ruang kamar tidur Echi untuk memanggil Echi makan. Barulah nanti ia berganti baju di kamarnya sendiri.

✭✭✭

"Dimana perginya pengisi daya ponselku?!" Gerutu Echi daritadi karena kehilangan pengisi daya ponselnya.

HAUNTED [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang