04 - keluarga

65 30 0
                                    

Hellour y'all! Kembali lagi bersama akuu aister, atau panggil saja ai. ai disini sudah membawakan part baru dari attention. Terimakasii yang sudah menunggu kelanjutan cerita ini, I hope y'all enjoy this story. Don't forget to vote and follow my account. Selamat membaca para readers tercinta~

✭✭✭

Matahari bersinar cerah di langit langit yang berwarna kebiruan itu, menyinari seluruh dunia dengan cahaya nya. Ditambah dengan awan awan putih yang terlihat lembut diatas sana, dan semilir angin pagi yang menerpa tubuh seorang insan di taman kota.

Ia adalah Echi, pagi pagi seperti ini sudah berada di taman kota melihat bunga. Ingin menyejukkan pikiran sebelum ada kelas pagi, katanya.

Echi menatap bunga tulip berwarna ungu muda itu, persis seperti warna rambutnya yang cantik. Echi menyukai sedari kecil memang menyukai bunga tulip, warna apapun itu.

Bunga tulip tersebut menari-nari ria ke kanan dan ke kiri karena adanya hembusan angin lembut menerpa. Seolah menyapa echi yang sedang memandanginya.

"Cantik sekali, aku ingin membawanya pulang.." Gumam Echi sembari menyentuh kelopak bunga tulip tersebut perlahan agar tidak rusak.

"Echi?" Panggil Lala dari arah punggung Echi. Merasa namanya terpanggil, Echi pun menolehkan kepalanya ke arah Lala yang memanggilnya dengan raut wajah bahagia dan senyuman yang terus merekah.

Echi terbangun dari duduknya, menghampiri Lala yang berdiri di tempatnya sembari melambai-lambai kan tangannya dengan senyuman yang terus merekah.

"Mengapa kau tersenyum seperti itu? Menyeramkan." Tanya Echi melihat Lala yang terus tersenyum lebar.

"Kau pikir diriku seorang hantu, huh? Sudahlah, kemarilah! Aku akan membawamu ke suatu tempat!" Ajak Lala dengan menarik-narik lengan Echi.

"Diriku belum mengambil gambar tulip cantik itu! Hey!" Pasrah echi. Echi pun berjalan mengikuti Lala dari belakang. Menuju ke kampus mereka berdua.

Lagi-lagi tanpa Echi sadari, ada seorang lelaki yang sama seperti disaat dirinya di cafe kemarin. Ia sedang berdiri dalam jarak yang cukup jauh dari tempat Echi melihat bunga tulip tadi. Dan, lagi-lagi sosok lelaki tersebut menyunggingkan senyumannya setelah menatap Echi.

"Mengapa kau begitu menggemaskan, kelinci kecilku." Gumam kecilnya. Kemudian ia pun bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut.

✭✭✭

Selama dalam kelas, Echi sama sekali tidak paham dengan materi yang disampaikan. Ralat, lebih tepatnya ia lupa dengan materinya.

"Jadi? Inikah tempat yang kau maksud? Seharusnya aku tak mengikutimu." Sebal Echi, Echi berpikir Lala akan membawanya ke tempat yang indah, ternyata Lala membawanya ke tempat membosankan ini.

"Tentu saja! Memangnya kau mau menjadi semakin bodoh, huh?" Jawab Lala ketus.

Selama penjelasan berlangsung, yang dilakukan Echi hanyalah bersandar dimeja, menguap, melamun, lalu tertidur.

"Orang bodoh disebelahmu tertidur, bangunkan dia." ucap Caca pada Lala.

"Huh? Merepotkan. Biarkan saja dia. Bangunkan ketika dosen hendak keluar saja." Jawab Lala. Caca hanya menganggukkan kepalanya.

HAUNTED [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang