02 - awal

91 31 0
                                    

Sekali lagi author ingatkan ya sayang sayangku, kalau cerita ini memang ada kata kasar dan adegan tak sepantasnya untuk anak kecil. Jadi dimohon para bocil bocil dibawah umur untuk tidak membaca cerita ini, jika masih memaksa maka resiko ditanggung sendiri. Author sudah mengingatkan.

Enjoy the story guys, jangan lupa vote & comment juga yaa. Thankyou!

✭✭✭

Disuatu hari yang indah, Echi tampak bersemangat untuk menjalani hari ini. Bak bagaikan sebuah keajaiban, kebahagiaan Echi nampak seperti menular ke alam semesta. Matahari pun seolah tersenyum merekah kepada Echi, burung burung bersenandung bersama diatas pohon. Angin angin sejuk menggoyangkan bunga-bunga di taman rumah Echi. Sepertinya hari ini adalah hari yang indah untuk Echi.

"SELAMAT PAGI DUNIA!" teriak Echi dengan semangat saat dirinya turun dari anak tangga satu persatu.

"Pagi Echi, jangan teriak teriak." balas Reion.

Echi memutarkan bola matanya malas. "Sensi sekali." jawabnya.

Tatapannya beralih ke arah Celine yang sedang mempersiapkan sarapan untuk sekeluarga. Echi berlari kecil ke arah Maminya dengan senyum yang merekah.

"Pagii Mamii, Mami masak apa?" Tanyanya dengan memeluk pinggang Celine erat.

"Masak kesukaan Papimu, Chi. Jangan seperti ini, nanti tidak bisa memasak dengan benar, Echi. " Jawab Celine.

Echi hanya meringis, kemudian ia melepaskan pelukan tangannya dari pinggang Celine.

"Dedek Mia sudah bangun??" Tanya Echi.

"Tidak tau, coba kamu lihat diatas." Titah Celine pada anak gadisnya satu itu.

"Tidak mauu, mungkin sudah bangun." Ucapnya Echi sembari melangkahkan kakinya ke arah papa reion yang sedang duduk di sofa perlahan.

"Pagi Papi, pagi Mami!" Echi sangat mengenali suara lembut yang sedang bersemangat itu, itu adalah suara adiknya paling bungsu, Mia Elizabeth.

"Mengapa hanya mereka yang kamu sapa?" Ujar Echi dengan raut wajah yang kesal.

Mia tertawa kecil, Mia menghampiri kakaknya yang bernama Elaine Cherriestine itu. Kemudian memeluk tubuhnya erat.

"Selamat pagi, sayang!" Echi menyunggingkan bibirnya tersenyum, ia memeluk erat adiknya yang lucu itu.

"Selamat pagi, adikku." Balas echi dengan membelai surai rambut Adiknya.

"Papi Papi!" Panggil Echi pada Reion.

"Ada apa?"

"Aku hari ini akan membawa mobil, bolehkah?" Pinta Echi, wajahnya sengaja memelas agar diberi izin menaiki mobil.

"Tidak." Tolak Reion ketus.

"Tapi-"

"Tidak, Elaine Cherriestine."

"Ayolah Papi, izinkan aku membawa mobil."

"Yasudah, jangan sampai menabrak." Finalnya.

HAUNTED [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang