bonus part 9

664 92 0
                                    

Song for this chap

One last time - Alexi Blue (cover)

Almost is never enough - Ariana Grande ( ft Nathan Sykes )

Lego house - Ed Sheeran

Luke pov's

"What the hell Haz?!" Pekikku. Sial. Ini sakit sekali.
"Maksudmu apa membeli diriku?!"pekiknya
"Aku menyelamatkanmu bodoh!" Teriakku
"Seharusnya kau tidak usah menyelamatkanku. Aku tidak butuh bantuanmu" ujar Hazel
"Haz-"
"Aku tidak ingin diselamatkan oleh mu, kau seharusnya pergi dari kehidupanku" isak Hazel
"Aku hanya ingin kau selamat" ucapku
Hazel menangis, ia duduk di lantai menekuk kakinya dan menangis di lututnya
"Kau tidak seharusnya menyelamatkanku, aku bukan siapa- siapa bagimu, aku tidak penting, seharusnya, kau-"
I cut her off. She's broken.
"Hazel, dengarkan aku, aku mencintaimu, dan aku melakukan ini semua karena aku mencintaimu. Dan maaf atas dinner saat itu, maksudku, itu hanya april mop , Hazel, aku mencintaimu. Sungguh" ujarku
"Luke, biarkan aku pergi, sendiri, tinggalkan aku, lupakan aku, anggap saja kita tidak pernah bertemu. "ujarnya
"I understand if you hate me, but, please, i just want you to be safe. Just please, let me be with you until everything gets better, just let me" ujarku 
"Luke, leave me alone. " ujarnya
"Hazel , come on. I can't leave you "
"Luke, tinggalkan aku sendiri. Tinggalkan aku sendiri Luke. Sendiri." Isak Hazel.
"I can't,percaya padaku kalau Natt sudah merancanakan ini semua, Kau harus ikut denganku. Ia bisa melacak ponselmu Hazel. Bahkan ponselku juga. Kita harus pergi, percaya padaku"
"I don't fucking care, i rather die now. Leave me Luke. Leave me Alone" Hazel menangis. Dan ia mendorongku untuk menjauh darinya.
"Hazel, ayolah, aku tidak akan meninggalkan kau sendiri disini"
Ucapku dan menyikirkan rambutnya yang menutupi wajahnya perlahan.
" Luke tinggalkan aku. " isak Hazel
" Hazel, i can't"
" LUKE LEAVE ME ALONE!" teriak Hazel. Tangisannya makin keras. Aku memeluknya tapi, ia terus mendorongku menjauh darinya.

Hazel pov's

Aku terus mendorong Luke menjauh, aku tahu semuanya sia - sia. Aku tidak sekuat Luke. Dan akhirnya, aku berakhir menangis di dekapan Luke. Ia memelukku dengan erat.
"You'll be okay, Hazel. " Ucapnya perlahan.

Luke pov's

"Come on Haz" ujarku, dan membantunya berdiri, aku melepas jaketku dan menutupi Hazel dengan jaketku, aku merangkulnya, kami berjalan keluar menuju mobil.
"Kita akan pergi kemana?" Tanyanya, tentunya ia masih menangis.
"Kembali ke Australia, aku tidak bisa membiarkanmu sendirian disini,you're not safe here. " ujarku, seketika ia menghentikan langkahnya.
"Aku tidak mau" ucapnya
"Hazel, we should leave. I need to be the one who takes you home. I just wanted you to be safe, that's all. I know, this is all my fault, just please forgive me, i don't care if you got him in your heart now. I really care is you wake up in my arms. I promise after that i let you go. I just wanted you to be safe. " ujarku.
"Let me get all of this things done " ujarku. Dan Hazel menurut.
" let me okay? "
"Okay, Luke"

A/n

Anjrit banyak bgt lirik lagu, anjir tfios banget tae, okay?okay. Maap y lagi gak mood nulis gue:( tp dapet idenya kalo gak dilanjut nanti keburu ilang ide nanti stuck. :( maapkan sy ya:( ancur bgt emg. :( maap. Pwease answer the question below for the next chap.

1. What's your favorite quotes?

2. Who's your favorite character in this story?

Thank you for reading and please vote and answer the question, give your opinion of this chapt in comment section

Lots of  love , the author of The Starbucks.

The Starbucks × l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang