Bonus part 1

836 97 2
                                    

5 months later

Hazel pov's

"Haz. Kau serius tidak mau bertemu luke?" Eleanor menggaruk tengkuknya. Aku mengangguk perlahan.
"El. I'm going to move o--" ucapanku berhenti seketika ketika aku mendengar suara bel. Aku menatap Eleanor, seolah memberi kode agar ia yang membuka pintu, lalu , ia berkata
"I don't want to open up the door." Aku menghela nafas dan akhirnya aku bangkit dari tempat dudukku dan berjalan ke pintu. Aku tercengang dan menatap orang yang berdiri di depanku sekarang. Lalu ia berkata "hai Hazel" aku tersenyum tipis menatapnya. "Kau tidak suka aku kembali?"tanyanya santai. Aku menunduk. Menggigit bibir bawahku lalu aku kembali menatapnya. "Come in" ujarku perlahan.
"I though you was--" .

"Natt? I'm Luke"ujarnya sambil tertawa
"Kau ada acara?"tanyanya lagi, aku menggeleng
"I pick you up at seven"ujarnya lalu berjalan kembali keluar rumahku tanpa pamit pada ele.
"That's Luke"seru Eleanor begitu Luke pergi
"I know"jawabku pelan
"Then, what's wrong Haz? You want him to come back, Now he is here sweetheart. He take you to a date tonight"ujar Eleanor.
"It's not a date"ujarku
"Berhenti berkata kalau ini bukanlah kencan, berhenti berkata kalau ia tidak menyukaimu. Haz, berhentilah berkata hal hal yang menurut pikiranmu itu tidak benar. Haz "ujar Ele
"Sorry"ujarku, Ele tersenyum
"Go clean up yourself prepare for your date tonight" ujar ele. Aku tertawa.

Aku tidak bisa memastikan ini adalah kencan atau hanya sekedar dinner bersama Luke. Ntahlah,sangat awkward rasanya, 5 bulan tidak bertemu luke dan tiba tiba ia memintamu untuk pergi bersamanya?. Aku berjalan menuju kamar Ele. Berdiri di depan pintu kamarnya menatapnya yang sedang main ponselnya.

"Kau sudah lama disitu haz?ayolah. Jangan bilang hanya karena Luke kau jadi aneh seperti ini" Ele meledekku.
"Ele, aku tidak tau harus memakai baju apa"ujarku
"oh ayolah Hazel,kau punya banyak baju di lemarimu, jangan konyol" Ele melempariku dengan bantalnya
"Aku serius!"
"Pakai dress?"
"Tidaaak!aku benci dress"
"Nah yasudah pakai saja jeans dan kaus mu, ayolah Hazel."
"Tidak mungkin Ele. Masa aku pake jeans doang sih"
"Aku punya karung bekas dibelakang gak kepake tuh Haz"
"El kan aku serius!"
"Kamu pikir aku nggak?Haz. Tuh kan gara gara Luke jadi gesrek gini"
"Udah deh. Haz. He love you the way you are, gausah berlebihan cuma buat bikin dia terkesam tapi kamunya kesiksa. Biasa pake jeans sama kaos ajaaa!!" Ledek el
"Fineeeeeeee!"

Aku berjalan kembali ke kamarku dan mengambil skinny jeams serta crop tee arctic monkeys milikku. Sudah pukul 18.30 . Aku menunggu luke di ruang tamu. Tidak ada iMessage darinya. Aku terdiam. Ele duduk di tangga sambil menatapku. Luke belum datang juga.

Tok..tok..tok..

Ketukan di pintu membuatku bangkit dan berlari kearah pintu. Aku menarik nafas dan membuka pintu. Benar saja Luke berdiri disana, ia menatapku lalu tersenyum.

"Ready?" He asked.

"Ya"kataku sambil tersenyum

"HAVE A GREAT DATE!" Aku bisa mendengar Eleanor teriak dari tangga dan bagaimana Luke tersenyum memamerkan gigi putihnya. Luke awas kering giginya.

The Starbucks × l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang