bonus part 6

659 87 1
                                    

"Luke"

"Sorry?"

"Oh, i'm sorry i though you are my friend,sorry"

"That's okay"

Lalu aku pergi berjalan kembali kerumah. Sial. Ternyata dia bukan Luke. Aku menemukan Natt berdiri di ambang pintu.
"Kau darimana saja?"tanyanya
"Ke taman"jawabku
"Astaga, Haz, aku panik!"pekiknya
"Aku pergi kurang dari lima belas menit, Natt"jawabku dan berjalan meninggalkannya
"Aku tau kau mencari si pirang idiot itu"ujar Natt
"Natt, ia punya nama."
"Aku tidak peduli namanya siapa Hazel. Jawab aku, kau mencari dia kan?"
"Apasih kau ini"

Aku berjalan meninggalkannya tapi ia menahan tanganku.

"Kau pikir aku tidak tahu?! Kau pergi kesini untuk menghindarinya kan?! "
"Kau tidak mengert--"
"Mengerti apa? Ya Tuhan Hazel. Kau mencintainya. Tapi ia berkata akan menikah dengan Aleisha? Lalu kau pergi kesini untuk menghindarinya,lalu si pirang menyusulmu?"
"Natt ak-"
"Kau harus tegas kepadanya Hazel."

Lalu, Natt pergi begitu saja. Aku menghela nafasku dan pergi menuju kamarku. Sial. Aku benci Natt sekarang. Mengapa ia tidak suka melihat Luke denganku, ya Tuhan, aku lelah. Luke mungkin saja kesini hanya untuk jalan - jalan. Astaga Hazel. Lupakan si pirang itu.

Aku menatap ponselku. Ada 179 missed call dari Luke. Aku baru ingat kalau aku belum mengganti nomor telefonku. Aku mengganti nada deringku menjadi silent. A

Dan 179 missed call dari Luke, mungkin itu adalah sebuah bukti kalau ia memang mencariku. Astaga.

The Starbucks × l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang