Calum pov's
One week later
"kau bodoh sekali Luke"ujar ashton
"Aku kan hanya berpura-pura, aku hanya ingin tahu kalau dia benar mencintaiku atau tidak." Ucap Luke
"Kau saja yang bodoh!astaga Luke"pekik Nicole
"Hazel pergi ke UK"ujar Michael
"Kau tahu darimana?"tanyaku
"Eleanor"jawabnya
"Aku harus menghubunginya"ujar Luke dan ia segera mengambil ponselnya, "telat Luke,ia sudah terlanjur sakit hati dan ia memgganti nomor ponselnya" ujar Michael
"Ya Tuhan,apa yang telah kulakukan padanya " gumam Luke
"Kemarin ia berjalan dan menangis, Luke, sudah jelas ia sakit hati gara-gara kata-kata bodohmu itu, aku yang mengantarnya pulang semalam." Ujarku
"Kau kenapa tidak menghubungiku?!"pekik Luke
"MANA KU TAHU KALAU KAU PUNYA RENCANA UNTUK MEMBOHONGINYA. ATAU APALAH ITU SEMACAMNYA!"jawabku kesal.
"Aku aka pergi ke London"ujar Luke
"Kau pikir London itu sekecil koin gopean ,nyampe terus langsung ketemu"cetus Ashton
"Ash,gopean itu apa?"tanya Michael dengan wajah polos tidak tahu apa apa
"Uang koin 500 perak yang disebut gopean" jawab Ashton
"Aku tetap harus menemuinya"ucap Luke
"Yaya, terserah kau pirang"ujarku.
Lalu, Luke masuk ke kamarnya sekitar dua puluh menit dan kembali dengan backpack serta jaket dan pasport dan selembar kertas di tangannya. Michael terbelak dan segera berlari kearah Luke
"Kau beneran pergi ke UK?"tanya Michael
"Ya"jawab Luke
"Calum,antar aku kebandara"ujar Luke
"Siaap tuan!!" Jawabku sambil tertawa. Lalu pergi ke luar dan mengeluarkan mobil dari garasi.
"Ya Tuhan, aku tidak tahu pasti dimana Hazel" gumam Luke
"Jika kalia memang di takdirkan bersama, pasti kaliam akan bertemu"ujarku
"Calum, England itu luas" ujar Luke
"Aku berikan kau dua pilihan, satu, kau pergi ke London,bertemu Hazel, menceritakan semuanya,lalu kalian kembali seperti semua, dan Hazel tidak membencimu. Kedua, kau tetap disini dengan kondisi ini dan penyesalan yang menghantuimu, dan Hazel membencimu" ujarku
"Aku harus menemuinya"ujar Luke
"We arrived, now, go , catch her if you love her,well good luck!"
Dan lalu Luke keluar dari mobilku dan berjalan kedalam terminal bandara sampai ia benar benar hilang dari pandanganku.
