bonus part 8

712 84 11
                                    

Luke pov's

Aku mengangkat telfonku setelah berdering lebih dari 10 kali, dan itu dari 'Calum'

"Bisakah kau tidak menelfon seseorang di pagi buta seperti i-"

'Luke ini tentang Hazel"

"Wait, what? Apa yang terjadi?"

"Aku menemukan lokasi ponsel Hazel. Dan setelahnya aku menyadap kamera cctv di rumah Hazel. Dan setiap cctvnya di lengkapi dengan mikrofon, kau harus tau apa yang terjadi"

"Cepat beritahu aku"

"Hazel di jual oleh Natt. Satu satunya cara untuk mendapatkannya adalah kau harus bertemu dengan teman Natt. Mereka datang malam ini untuk menjemput Hazel. "

"Sial, dimana lokasinya?!"

"Kau pergi temui Shawn di ujung jalan hotelmu. Gerakanmu juga sudah di pantau oleh Natt. Ia tidak mau kau tahu, kau harus hati- hati. Temui Shawn, ia membawakanmu mobil sedan hitam . Dilengkapi gps, voice command ,anti peluru, kendali mobil otomatis, dan kecepatannya hingga 360km/jam melaju hingga 100km/jam dalam 5 detik. Jangan terlalu dekat dengan rumah Hazel. Ikuti mobilnya temui mereka di bar, bayar mereka untuk mendapatkan Hazel, setelah itu pergi ke hutan, aktifkan kendali otomatis dengan arah gps ke danau. Pastikan kau berada di hutan yang benar Luke. Temui Cameron di hutan ia akan membawamu ke bandara, setelahnya kalian kembali ke Australia, akan kupastikan kalau tidak ada anak buah Natt yang mengikutimu. Semua sistem di mobil dan ponselmu sudah aku sambungkan dengan perangkatku dan Natt tidak bisa meng - track ponsel atau mobilmu."

"Mobil siapa yang harus aku ikuti?"

"Rekan Natt yang akan membayar Hazel. Cepat Luke kau tidak punya banyak waktu, anak buah Natt akan berada disana dalam 15 menit. Keluar lewat pintu darurat dan lalu ke ujung jalan."

"Baiklah"

"Aku akan memantaumu terus menerus Luke. Hingga semuanya selesai, aku sudah telfon polisi bagian London untuk menyelediki kasus ini. Aku sudah mengirimkan video antara Hazel dan Natt. Polisi di pihak kami. Aku bahkan siap memanggil fbi bila perlu. Pergerakanmu dipantau oleh aku, Natt, polisi bagian London, oh ya fbi dan polisi di sydney, mereka berpihak kepadaku,sayangnya bukan fbi amerika "

"Jadi?"

"Posisimu cukup aman, tapi Natt. Memiliki sistem tracking dan anak buah dengam keahlian bela diri serta penembak jitu, kau harus hati hati,aku akan tutup telfonnya, temui Shawn sekarang,alamatnya sudah ku kirim ke gps mobilmu"

"Kau bilang Natt tidak bisa menemukan lokasiku atau mengtrack mobil dan ponselku"

"Ya ketika kau keluar dari hotel itu"

"Oke"

"Dengar, aku sudah menelfon Harry, orang yang akan membeli Hazel. Dan aku sudah menyiapkan uang 10 juta pound untuk kau bayarkan kepadanya, maksudku Harry,dan kau dapatkan Hazel. Pastikan Hazel di tanganmu lebih dulu sebelum uang itu kau berikan kepada Harry"

"Mengerti"

"Akan kuberi tahu indetitas dan ciri cirinya, ia Harry Edward Styles, pengusaha kaya dan ia masih muda, rambutnya keriting tingginua sekitar 170 atau 180-an mungkin sama denganmu, matanya hijau, kau ditemani oleh Shawn. Ia yang akan membantumu untuk meng-track dan menghack ponsel Hazel, Natt ataupun Harry."

"Oke, aku pergi sekarang"

"Cepat temui shawn"

"Ok"

Aku memutuskan sambungan telfonku dan berjalan keluar melewati pintu darurat tentunya. Semua yang di bicarakan Calum dan semua petunjuknya sangat jelas. Tapi. Tunggu, bagaimana kalau Shawn atau Cameron juga memiliki rencana lain? Maksudku,bagaimana kalau misalnya Shawn dan Cameron sepakat untuk membantu Calum, padahal tujuan utamanya untuk membunuhku?. Sial. Ini menakutkan.

"Shawn?"ucapku perlahan,memastikan laki - laki yang jelas lebih muda dariku itu benar - benar Shawn. Atau lebih tepatnya, benar -benar seorang manusia, bukan setan semacamnya.

"Cepat Luke!" Perintahnya. Sial, laki - laki berwajah imut ini lebih galak dariku ternyata.

"Kau yang menyetir"ujarnya. Aku tidak menjawab apapun. Aku berjalan kearah mobil sedan hitam itu dan menyalakan mesinnya. Shawn duduk di kursi penumpang dengan laptop di hadapannya dan ponsel yang tertempel di tempat ( yang seharusnya untuk gps). Aku tidak mengerti apa yang dilakukannya. Aku hanya menyetir mengikuti arahan dari gps ini.

"Berhenti menatapku bodoh!"pekiknya

"Fokus pada jalanan dan aku fokus untuk menghack ponsel Harry, jadi diamlah!" Bentaknya. Sial. Laki - laki berwajah bocah ini benar benar lebih galak dari diriku. Ah , aku jadi tidak percaya kalau ia lebih muda dariku.

Shawn benar benar fokus pada gadgetnya. Aku tetap fokus kejalan menuju kerumah Hazel.

"Dengarkan aku, idiot, setelah sampai di rumah Hazel, ajngan mendekat, beri jarak antara rumah Hazel dan mobil kita. Harry akan tiba 3 menit lebih dulu dari kita. Aku akan melihat kondisi rumah Hazel,kau fokus menyetir!"ucapnya

Hazel pov's

Sialan, apa yang akan dilakukan Natt si anak idiot ini. Aku duduk diam di kursi meja makan. Tidak menangis, Natt mengikat kedua tangan dan kakiku. Sialan. Ia pasri sudah merencanakan semua ini.

"Lepaskan aku!!"teriakku. Natt tertawa
"Tidak akan bodoh" ucapnya
"NATT LEPASKAN AKU!" Aku berteriak dan air mataku benar benar jatuh. Natt memcengkram rahangku dan menatapku.
"Dengarkan aku idiot, aku tidak pernah menyayangimu sebagai adik, dan aku benci mempunyai adik. Aku benci dirimu. Semua ini sudahku atur dengan rinci dan detail. Aku dapat delapam juta pound berkat dirimu. Kau berguna. Untuk menjadi jalang di kelab malam dan pinggiran jalan" Natt melepaskan cengkramannya. Aku menangis. Aku berusaha melepaskan diriku. Dan aku tahu kalau itu sia-sia. Aku tahu.

Natt melepaskan tali yang mengikat diriku. "Jika kau berusaha untuk kabur aku akan membunuhmu,jalang!" Natt mencengkram lenganku dan menarikku ke ruang tamu
"OH! Harry! Rekanku!" Ujar Natt. Aku terdiam
"Jadi dia wanita yang akan kau jual kepadaku?" Ujar laki - laki bernama Harry itu
"Ya, dia bahkan masih perawan hahaha"ujar Natt. Aku ingin menamparnya sekarang juga.
"Ini uangnya, ayo jalang ikut denganku" Ujarnya, Natt melepas cengkramanku dan aku berjalan mengikuti Harry, masuk kedalam mobilnya. Dan teruduk diam.
"Tenang, aku tidak akan melakukan apapun disini. Kau sudah dibeli oleh orang lain,aku hanya membantumu" ujarnya, aku masih terdiam.

Selama perjalanan tidak berkata apapun. Harry menyetir dengan santai, sampai kami. Berhenti di sebuah club, aku turun dari mobilnya dan mengikutinya memasuki ruang vip di club itu, dimana, disana sudah ada laki laki ntah siapa. Ia meletakkan kopernya terbuka. Yang isinya adalah uang. Banyak sekali.

"Jalang, kau ikut dengannya" Harry mendorongku. Laki laki tadi menarikku keluar dari ruangan Harry dan masuk kedalam ruangan lain. Ia membuka snapback-nya. Aku terdiam setengah mati.

"L-l-luke?" Ujarku terbata - bata

"Ya?" Ujarnya.

Plak!

Satu tamparan keras mendarat di pipi mulus luke

A/n

Anjir, udah di tolongin malah di gampar :(cekit cekit gimana gitu pasti. Anjir gadanta bet gue nulis :( maap y sy mah cuma penulis amatiran :(.

The Starbucks × l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang