Chapter ajiwnw

1 1 0
                                        

Assalamualaikum semuanya

Hai hai

Aku kembaliiiiii


💫💫💫💫💫

Saat ini, markas Ragazzo sudah di penuhi oleh calon anggota baru yang akan di seleksi. Ada ribuan pendaftar, dan yang dipilih hanya beberapa saja sekitar seratus. Dan sekarang mereka sedang mengikuti penyeleksian. Yaitu yang pertama seleksi kekuatan dengan berkelahi di ring yang di pandu oleh Arkan dan Yudha. Yang kedua mereka akan seleksi skill bermotor yang dipandu oleh Rafa dan Farel. Mereka semua sangat bersemangat berharap akan bisa bergabung dengan geng besar itu.

Ini adalah hari ketiga,dimana ini hari terakhir, mereka harus menyelesaikannya hari ini juga. Sebelum besok pelantikan.

Berbeda dengan inti Ragazzo angkatan 6 dan 7 yang sibuk menyeleksi anggota. Arli dan Renald malah hanya memantau saja, sambil berbincang-bincang. Tidak ada niatan bagi mereka untuk ikut turun tangan, selagi aman terkendali ia hanya perlu memantau.

"Woi Kalian berdua, sini anjir, malah enak-enakan makan" Ucap Yudha yang melihat Miko dan Arvel sedang nyemil sambil bercerita ria. Keduanya menoleh.

"Apa bro" Jawab Arvel.

"Sini lo berdua" Panggil Yudha.

"Mager Yud, mending lo sini aja gabung" Ucap Miko, dengan bodohnya Yudha malah mendekati mereka berdua dan duduk.

"Nih" Arvel menyodorkan keripik dan di terima baik oleh Yudha. "Enak juga ya" Ucap Yudha sambil meregangkan otot-otot nya.

"Udah selesai belum bro" Tanya Miko pada Yudha.

"Belum anjir, masih sisa beberapa lagi" Ucap Yudha yang kini masih memakan kripik itu. Sedangkan di seberang sana terlihat Arkan tengah mengarahkan anak-anak yang ikut seleksi, seorang diri.

Arkan yang melihat mereka bertiga santai-santai lantas berjalan mendekat dengan tatapan tajamnya.

"Mau gabung juga Ar, sini duduk" Ucap Miko yang malah menepuk sofa di sebelahnya yang masih kosong. Bukannya Arkan duduk, laki-laki itu malah menarik kerah baju Miko dan Arvel sekuat tenaga sehingga mereka tersungkur kebawah. "Bangke." Umpat mereka berdua.

Arkan tidak mempedulikan hal itu, dirinya malah mengambil snack dan membukanya, lantas memasukan jajan itu ke mulutnya.

"Sialan lo Ar" Umpat Arvel.

"Gantian" Balas Arkan. Kemudian Arvel dan Miko berjalan menuju ring. Awalnya ingin menolak saja, namun mereka urung kala melihat Arli menatapnya tajam.

💫💫💫💫💫

Tempat tidur yang berantakan, hordeng tertutup, tissue dimana-mana, pintu terkunci rapat,isak tangis yang tak kunjung reda.

Sekelam itu ketakutan seorang gadis yang kini tengah bersembunyi dibalik selimut sembari meringkuk. Badannya menggigil hebat, demamnya tinggi akibat dirinya kehujanan dua hari lalu. Ketukan pintu dari luar tak ia indahkan.

"Rhe, buka pintunya nak, mama khawatir"

Panggilan Linda tak henti, berharap putri nya akan membukakan pintu. Dirinya takut terjadi apa-apa pada Rhea, sudah dua hari lamanya semenjak Orang tuannya gadis itu tidak keluar kamar, dan tentunya tidak bersekolah.

My BittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang