My Bittersweet

Chapter eight

😍😍😍😍😍😍😍😍ASSALAMULAIKUM

HAIII EVERYONE

TRIMAKASIII UDAH MENYEMPATKAN UNTUK MEMBACA

💫💫💫💫💫

"Gue tau, Dia siapa" Ucap Arkan membuat Rhea melebarkan dua bola matanya.

"Siapa?!" Tanya Rhea tidak santai.

"Arli" Jawab Arkan.

"Whattt!!!! ARLI!!!!" Teriak Rhea tidak percaya.

"Nggak mungkin Arli, jangan bohong deh lo, orang motor yang di pake dia kek motor punya lo" Ucap Rhea.

"Kan emang motor gue sama Arli hampir sama" Ucap Arkan enteng. Membuat Rhea terkejut bukan main, salah sendiri ia memandang motor, ia kira pengendara itu adalah Arkan, temannya, dan ternyata itu Arli???.

"Sial, mana gue nangis-nangis lagi" Gumam Rhea yang masih bisa di dengar oleh Arkan.

"Hah lo nangis-nangis sama Arli?"Ujar Arkan terkejut.

"Aduhh, mampus lo Rhe,"Ujar Rhea sambil mengacak rambutnya prustasi. Ia merasa harga diri yang selama ini ia jaga baik-baik hancur seketika.

"Kenapa si lo" Tanya Arkan heran.

"Aduh, gue harus oplas deh kayaknya biar Arli nggak ngenalin gue lagi" Ucap Rhea ngawur. Membuat Arkan menjitak kepala gadis itu.

"Kenapa si lo" Tanya Arkan yang kesekian kalinya.

"Gue tadi malem...em gimana ya"Dirinya bingung ingin bercerita tetapi malu, pasti Arkan akan menertawakan nya.

Disisi lain Arli tengah bingung akan mengajak Rhea bagaimana, sedangkan nanti malam sudah acaranya. Ia tidak memiliki gandengan lain selain Rhea. Untung Arkan mengalah.

"Gue chat apa telpon" Ujar Arli pada diri sendiri.

"Apa gue samperin langsung ke rumah Arkan"

"Ck, gimana sih" Merasa bingung laki-laki itu mengacak rambutnya kasar dan membanting hp nya di ranjang. Ia pun menghempaskan tubuhnya begitu saja di ranjang, matanya menatap langit-langit kamar yang kosong.

💫💫💫💫

ting

Notif pesan masuk di hp Rhea. Lantas gadis itu membukanya, dari nomor tidak dikenal??

+6287821xxxxxxx
p

Anda
siapa?

+6287821xxxxxxx
Arli

Refleks gadis itu melempar ponselnya asal, untung saja jatuhnya di ranjang.
Arkan yang di sebelahnya bingung. "Kenapa si lo".

"Arli chat gue" Ujar Rhea menggigit jarinya gelisah.

"Oh" Arkan hanya mengangguk saja.

"Aduh, gue bales nggak ya" Rhea mondar mandir tidak jelas.

"Mampus lo" Ujar Arkan sebelum dirinya keluar dari kamar itu.