Chapter ten

2 1 0
                                        

ASSALAMUALAIKUM

PARA READERS KU GIMANA KABARNYA NIH

SEHAT YAA, ABSEN DONG ASALNYA DARI MAJA AJA KALIAN, BARANGKALI ADA YANG DARI MARS BERATI KITA SAMA.

SELAMAT MEMBACA

💫💫💫💫💫💫

Kringggg
Jam istirahat berbunyi, siswa-siswi SMA BINUS bersorak senang keluar kelas menuju kantin.

Tapi tidak dengan sahabat-sahabat Asya yang dibuat khawatir karna sedari tadi Asya mengeluh perutnya sakit dengan memegangi perutnya. Memang bukan hal baru kalau Asya seperti ini karena memang setiap menstruasi hari pertama Asya akan selalu seperti ini, untung kelas sudah sepi tinggal mereka berempat.

"Aduh Sya gue beliin kiranti aja yah di depan biar lo nggak sakit lagi." Ujar Laura.

"Gue nggak pernah minum itu, plis" jawab Asya masih dengan ekspresi kesakitan. Tangannya meremas kuat perutnya berharap nyeri nya hilang.

"Terus gimana dong masa mau gini terus si, lo juga pasti belum makan kan dari pagi" Ucap Lia.

"Anter gue ke UKS aja deh" Mereka akhirnya mengantar Asya ke UKS. Setelah itu mereka bertiga ke kantin seperti biasa mereka duduk di bangku milik Arli dkk.

"Eh, tumben cuma bertiga" celetuk Arvel.

"Iya si Asya sakit" balas Laura membuat Arli menatap Laura dengan penuh tanda tanya.

"Itu Asya perutnya sakit, biasa cewe, mau gue beliin kiranti nggak mau dia"  Laura duduk di samping Arkan yang sedang memakan baksonya dengan tenang. Laura mencuri-curi perhatian pada Arkan, oh Arkan ini sangat tampan dalam kondisi apapun, bahkan sekarang sedang makan pun ketampanannya tidak berkurang.

Mendengar itu Arli langsung berdiri dari duduknya, meninggalkan bakso nya yang masih utuh.

"Ar, lo mau kemane" Teriak Angga saat Arli sudah mulai berjalan menjauhi kantin.

"Ar, baksonya buat gue yakk" Arvel cengengesan tidak jelas, lumayan. "Oke Ar, makasih" padahal Arli tidak menjawab,  tapi malah Arvel berbicara seolah olah Arli mengijinkan.

"Mau kemana dah tuh anak" Ujar Angga dengan terheran-heran.

"Asya kali" Arkan ini kalau berbicara selalu benar, selalu saja tepat sasaran.

Mereka semua melanjutkan makan dengan hikmat, tanpa memikirkan Arli dan Asya.

💫💫💫💫💫

Asya masih berusaha untuk terlelap, sungguh rasanya sangat tidak nyaman hari pertama berada di sekolahan. Keringat membanjiri wajah Asya, nyeri itu tak juga hilang. Jika di rumah ia bisa mengubah posisi seenaknya, sayangnya ini di UKS. Asya rasanya tidak kuat berakhir dirinya terisak pelan.

Kini terlihat laki-laki jakung memasuki ruang UKS dengan membawa kantong, yang entah apa isinya. Asya tidak menyadari kedatangan orang itu, karena posisi Asya kini berbaring menghadap sebelah kiri, sedangkan orang itu datang dari arah kanan. Tangannya meletakkan kantong yang ternyata berisikan kiranti dan makanan di nakas.

My BittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang