Ch 46: Saling Membantu

1.2K 183 2
                                    

Pada malam hari, keduanya berbaring di tempat tidur, secara alami Zhong Ziqi bersandar pada lengan Zhao Zheng'an dan mendengarkan cerita Zhao Zheng'an. 

"Hari ini, bos Jin berkata bahwa restoran Jin Hua juga akan memakai trik undian dan memintamu untuk memberikan saran." Zhao Zheng'an meneruskan kata-kata Bos Jin ke Zhong Ziqi. 

"Meminta saran dariku?" Zhong Ziqi terkejut karena Jin Sheng sangat mengandalkannya. 

"Ya, siapa yang menyuruhmu untuk menjadi begitu cakap? Tidakkah kamu tahu berapa banyak pria yang melihatmu hari ini dengan mata hijau." Zhao Zheng'an berkata, hatinya merasa tercekik, masih membenci kejadian hari ini, saat ini, dia ingin mencungkil mata mereka! Seiring berjalannya waktu, sifat posesifnya semakin kuat. Dia ingin mata Zhong Ziqi hanya melihatnya sepanjang waktu, meskipun itu tidak mungkin. 

[Mata hijau = disini berarti melihat seseorang dengan mata bernafsu]

Apa yang tidak diketahui oleh Zhao Zheng'an adalah bahwa harapannya sebenarnya sudah setengah terwujud. Itu karena Zhong Ziqi sekarang terbiasa melihat Zhao Zheng'an, tidak peduli apa yang sedang dia lakukan. Misalnya, hari ini, ketika dia sibuk, matanya secara tidak sadar akan mencari sosok Zhao Zheng'an. Melihat setiap gerakannya, dia juga tanpa sadar akan tersenyum.

Saat melakukan itu (memandang Zhao Zheng'an) Zhong Ziqi tidak sadar karena itu merupakan tindakan bawah sadarnya. Tapi seseorang dengan perasaan sensitif akan merasakan gelombang cinta yang terjadi di antara mereka berdua. 

"Kapan? Kamu hanya terlalu sensitif, kan?" Kata Zhong Ziqi terkejut. Kenapa dia tidak menyadari hal itu sama sekali? 

"Kamu tidak sedang cemburu, kan?" Zhong Ziqi tersadar dan mengangkat kepala untuk menatap Zhao Zheng'an sambil menyembunyikan niat jahat. 

Mereka berdua begitu dekat sehingga nafas mereka bisa saling menyembur ke wajah satu sama lain.

"Cemburu?" Zhao Zheng'an berpikir sejenak: "Benar! Aku hanya cemburu. Jadi, bagaimana caramu untuk menenangkanku? Atau besok tidak usah pergi."

Zhong Ziqi memotong, "Jangan bermimpi! Kamu perlu ditenangkan? memangnya kamu seorang ger?" 

"Meskipun aku bukan seorang ger, aku memiliki hati yang rapuh." Zhao Zheng'an berkata dengan tegas, dengan ekspresi terluka di wajahnya. 

Zhong Ziqi merasa geli dan bertanya dengan bercanda, "Lalu bagaimana kamu ingin aku menenangkanmu?" 

Zhao Zheng'an tersenyum jahat dan membisikan sesuatu ke telinganya.

Zhong Ziqi segera tersipu dan tergagap: "Ti. . . tidak. . . itu. . . tunggu sebentar lagi! Beri aku waktu untuk bersiap." 

Zhao Zheng'an menatap lurus padanya dan tiba-tiba tersenyum: "Kalau begitu baiklah ba! Cium aku. Beri aku ciuman dan aku akan baik-baik saja." 

Zhong Ziqi menggigit bibirnya, sedikit malu, tetapi karena mereka telah membuka hati mereka satu sama lain, dia tidak perlu berpura-pura. 

Dia menatapnya dari atas ke bawah sekali, dan kemudian dengan keras meletakkan bibirnya ke mulut Zhao Zheng'an, tetapi karena dia tidak mengontrol tenaganya, keduanya mendesis kesakitan. Zhong Ziqi merasa malu dan mencoba mundur, tetapi Zhao Zheng'an tidak memberinya kesempatan, memeluk kepalanya dan memperdalam ciuman, hanya melepaskannya ketika mereka berdua terengah-engah.

"Sangat manis!" Zhao Zheng'an ingin melanjutkan sambil menjilat bibirnya, matanya tebakar nafsu. 

Zhong Ziqi memelototinya, 'Sangat manis! Dasar baj***an tak tahu malu!!!' 

Zhong Ziqi bergerak untuk bangun dan tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang 'panas dan keras' di bawahnya, tentu saja sebagai seorang pria, dia tahu apa itu. Perlahan dia berjuang untuk lepas, namun tangan Zhao Zheng'an memeluknya lebih erat.

Ditemani Orang Bodoh untuk BertaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang