Part 3

10 3 0
                                    


Matahari mulai menyapa bumi, namun tidak dengan hati wanita yang tengah gelisah dan berjalan kesana kemari menunggu seseorang kembali pulang.

Aca sudah menelfon jimin, sahabat sekaligus manager di perusahaan suaminya itu.
Dengan patuh Jimin mengikuti perintah Aca untuk mencari Taehyung.

Jimin berjalan menuju ruangan Taehyung, terlihat pintunya tidak terkunci.
Jimin segera membukanya perlahan dan tidak melihat seorang pun di ruangan yang cukup luas itu.

Jimin ingin pergi dari sana saat merasa dirinya sudah cukup mengecek sekeliling.
Namun ada satu tempat yang dia lupa, kamar pribadi milik Taehyung, jimin benar-benar lupa mengeceknya.

Saat membuka pintu kamar itu, jimin dihadapi pemandangan yang sungguh mengejutkan.
Seisi ruangan berantakan dengan pakaian-pakaian berserakan dilantai, bahkan bantal saja sudah tidak di atas kasur lagi.

Terlihat dua seloji tertidur lelap seperti tidak memiliki kegiatan hari ini, sehingga mereka enggan membuka mata.
Bukannya hanya itu

Hal yang membuat jimin sungguh syok adalah, mereka tidak mengenakan busana sedikit pun, hanya selimut putih sebagai penutup tubuh polos mereka.

Jimin segera menuju sahabatnya itu, dia menepuk kuat lengan besar Taehyung membuat pria itu seketika sadar dan terusik.

"Taehyung bangsat! Gila lo yah!"

"Apaa... " Taehyung mengucek matanya menetralkan penglihatannya. Tunggu, jimin? Kenapa jimin membangunkannya? Dimana aca? Dimana dia?

"Brengsek lo bajingan! Ga nyangka gue sama lo bangsat! " jimin meninju kuat wajah Taehyung hingga berbiru di bagian pipinya.

"Jimin apa-apaan kamu?!" Taehyung memegang pipinya yang terkena tinjauan keras jimin.

Taehyung segera beranjak dari ranjang dan baru sadar dirinya sekarang tanpa busana.

"Jim.."

"Anjing! jangan sok polos lo" jimin murka, ingin rasanya dia meninju lagi wajah Taehyung.
Dirinya saja sudah sesak mengetahui sahabatnya, teman semasa kecilnya ini memiliki sifat se brengsek begini.

Tidak! Jimin tidak percaya Taehyung bisa sejahat itu. Dia sudah tahu sifat pria itu bahkan sejak kecil.

"Aku ga sadar jim" setelah sudah memakai pakaiannya dan mencerna semua yang terjadi, Taehyung bisa mengingat apa saja ulah yang dia lakukan dimalam yang
panjang semalam.

Kini mereka ada di luar kantor di sebuah cafe, meninggalkan seorang wanita yang masih saja di ruangan Taehyung.

Jujur mereka tidak terlalu peduli pada wanita itu, intinya sekarang Masalah ini harus diluruskan atau akan menjadi masalah yang lebih besar.

"Dengan gampangnya kamu bilang ga sadar hah?! Gimana perasaan istri lo Taehyung!!" jimin mengeraskan suaranya membuat sebagian pengunjung menatap mereka.

Jimin tidak peduli jika dia jadi sorotan mata publik. Dia sudah terlarut rasa kecewa pada pria di depannya.

"Aku ga sadar, malam itu aku terlalu banyak minum. Aku tidak tahu jim, bagaimana jika aca tahu. Dia pasti akan kecewa besar" Taehyung meremat surainya kuat. Dia benar-benar takut.

"Jim, tolong kasih aku saran jangan diam saja"

"Aku peduli padamu hanya karena untuk melindungi aca dari laki-laki brengsek seperti mu!"

"Iyah jimin, aku tahu aku brengsek bahkan aku sudah jadi monster dimata aca"
Taehyung menunduk sendu, dia tidak bisa bayangkan seberapa bodoh dirinya sampai melukai hati lembut wanita pujaannya itu.

MR. RIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang