DUA💔

206 46 149
                                    

"Ku mohon balik lagi kaya dulu lang..."

-Erliza azza azkia.

□■□■□■□■□■□■□■□■

"Liza.."panggil seseorang perempuan seusia nya,suaranya terdengar sendu seakan akan tak tega melihat erliza seperti ini.

Dengan mata sembab nya, wajah dan bibir nya yang terlihat pucat juga keringat yang terus membasahi kening nya tetapi senyuman manisnya tidak pernah pudar.

Apapun keadaanya erliza pasti selalu tersenyum walaupun ia juga sangat rapuh untuk menutupi semuanya.

"Alea, ngapain ke sini" jawab erliza kepada alea yang kini ikut jongkok di samping nya.

Iya suara perempuan tadi itu adalah suara alea, satu satunya sahabat erliza yang selalu menemaninya.

"Lo telat pasti karna di omelin ayah lu lagi kan?"

Erliza membuang nafas panjang lalu tersenyum.

"Gapapa all, im oke aku kuat ko"
Erliza yang tak pernah melunturkan senyuman manis nya di setiap kata yang ia ucapkan, baginya senyuman adalah topeng tertebal untuk menutupi semua masalah nya dan juga kepedihan yang ia rasakan.

Sangat pedih bukan?, tetap selalu tersenyum di saat keadaan tidak baik baik saja?.

Alea menatap sahabat nya lekat, salut sekali rasanya kepada sahabat nya yang satu ini yang selalu bersembunyi di setiap kata 'GAPAPA' padahal alea tau bahwa keadaan erliza tak sebaik itu.

"Maafin gue yaa gue  gak bisa bantu apa-apaa" ucap alea seraya memeluk erliza erat, erliza membalas pelukan alea,

"Syutt gak usah minta maaf all, udah cukup banget kamu yang selalu ada buat aku."

"Salut banget gw sama lu za, eh btw ini ada minum buat lo, di minum ya!" melepas pelukan nya alea menyodor kan air mineral dingin untuk erliza, dan di terima oleh erliza.

"Makasih banyak yaa nanti gue minum, sekarang lo ke kelas gih nanti ketinggalan pelajaran."

"Yauda gw tinggal yaa, semangat!"

"Siap alea makaci."

Setelah mengucapkan kata pamungkas nya alea melangkah pergi meninggal kan erliza untuk menuju ke kelas.

Beberapa saat setelah alea pergi meninggalkan erliza, tiba-tiba saja erliza merasakan sakit yang luar biasa di kepala nya, sangat nyeri.

'Kamu kuat za harus kuat oke.' Batin Erliza.

Erliza terus memijat kening nya yang masih terasa sangat sakit.

Di saat erliza mencoba berdiri badanya sempoyongan, bahkan ia hampir hilang keseimbangan, mata nya memandang kesekeliling nya yang terasa berputar mata erliza mulai menutup dan tak tertahan badan erliza pun tumbang,

"Eh; eh astagfirullah zaa lo kenapa!"

    Bagaikan pahlawan di siang hari,      Andrian datang dengan sigap langsung menahan badan erliza yang hampir tumbang ke tanah.

"Malah pucet banget lagi." Ujar andrian setengah panik, tanpa ata-ete andrian pun langsung menggendong erliza dan membawanya ke uks.

Di sepanjang kolidor, siswa-siswi yang melihat andrian menggendong erliza pun menjadi pusat pergosipan seantero sekolah, tak segan segan siswa maupun siswi menjulid kepada erliza dengan kata kata yang terbilang sangat pedas.

"Si mayat kenapa lagi sih?caper ke si andri gitu?"

"Dasar queen drama"

"Caper banget si letoy"

STRESSED [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang