Jam menunjukan pukul 05:15 WIB.
Matahari yang belum terbit sepenuh nya udara pagi yang sejuk menyapa seorang gadis yang tengah bersiap- siap untuk berangkat ke sekolah.
Dengan mata sembab nya tetapi senyuman manis gadis tersebut tidak pernah pudar, gadis itu sedang berdiri tepat di depan cermin yang ada di kamar nya, "semoga hari ini lebih bahagia dari sebelum nya" ucap erliza seorang diri dan mulai melangkah keluar kamar untuk segera pergi ke sekolah.Belum sempat setengah jalan, erliza sudah di kejutkan oleh suara perdebatan yang sudah tidak asing lagi ia dengar, langkah erliza sontak terhenti menyaksikan pertengkaran yang terlihat jelas dan dia saksikan dari beberapa jarak.
"Dasar istri ga guna!. Apa sih yang kamu bisa kasih ke suami kamu hah!. Jawab prita jawab!!" Anton membentak prita sembari menjenggut kuat rambut prita.
Prita hanya bisa menangis meringis kesakitan,
"Tapi-ta tapi saya sudah berusaha mencari uang yang kamu pinta mass". Prita dengan suara terputus putus.
"Halah bohong kamu!, Pasti uang nya buat pengobatan anak penyakitan itu kan?!" Anton dengan posisi yang belum berubah masih mejenggut rambut prita.
"Ayah cukup yah! kasihan mama"
Erliza dengan cepat menghampiri mama nya dan memeluk nya seraya melindungi dari kekerasan anton ayah nya sendiri."Berani nya kamu sama saya!" rahang anton semakin mengeras tangan nya yang tadi menjenggut prita terlepas dan mengepal kuat, terlihat dari sorotan mata nya bahwa ia sangat marah kepada erliza.
Tak berlangsung lama setelah bentakan kepada putri nya, ia menarik paksa erliza menyeret nya dengan kasar. Erliza pun tidak bisa memberontak, tahanan dari tangan mama nya pun tidak mampu menahan tarikan dari anton.
"Sini kamu!, berani berani nya kamu menentang saya!"
"Yah, kasihan liza yah dia mau berangkat ke sekolah lepasin dia yah" tangis prita yang memohon pada anton yang menyaksikan erliza yang di tarik paksa.
"Diam kamu!. Anak sama mama nya sama saja, sama sama menyusahkan saya!. Terlebih lagi kamu anak sialan!". Anton yang terus menyeret Erliza ke arah kamar mandi.
"Yah ampun yah, sa-sakitt, lepasin Erliza yah". Erliza yang coba memberontak tapi tidak bisa, hanya menangis dan menahan sakit yang hanya bisa di lakukan Erliza sekarang.
Sampai nya Anton menyeret Erliza ke kamar mandi dari ambang pitu anton menendang punggung Erliza sampai terdorong ke dalam.
"Akh-yah ampun sakit yah" Erliza yang menahan sakit di belakang pundak nya.
"Ini akibat kamu berani menentang saya anak sialan!!". Setelah itu anton menyalakan shower dengan air yang agak panas tepat di bawah shower itu ada erliza yang sedang memohon kepada anton dan mencoba untuk keluar.
"Yah jangan yah jangan lakuin itu, aku mau sekolah yah, ampun yah maafin aku". Mohon erliza sembari memeluk kaki ayah nya, namun oleh anton di hempaskan begitu saja.
"Jangan coba coba kamu sentuh saya anak penyakitan!".
Setelah membentak anaknya dengan sebutan penyakitan anton pun pergi ke luar meninggal kan erliza yang kini sudah basah kuyup karna air shower dari atasnya.
Prita yang melihat keadaan anak nya pun langsung berlarian kecil menghampiri putri kesayangan nya.
"Putriku..sayang!.."prita langsung mematikan shower yang di nyalakan anton dan langsung memeluk putri kesayangan nya.
Erliza hanya menangis memeluk lutut nya.
"Maafin ayah kamu yaa nak," prita memeluk erliza kuat, air mata nya deras membasahi pipi ibu erliza tersebut. Tidak bisa lagi ia menahan perih nya juga sakit, melihat putri nya yang selalu di keraskan seperti ini. Ia merasa sesak, tapi apa boleh buat prita pun tidak bisa melawanya.
Erliza mengusap air matanya yang sedari tadi berjatuhan, ia menangis sudah tanpa bersuara sekarang.
Bukan kah menangis tanpa suara itu lebih menyakitkan?
Erliza tersenyum menatap lekat mama nya dan membalas pelukanya.
"Gapapa ma, yauda Erliza mau ganti baju mau berangkat sekolah ya," Erliza melepas kan pelukan dari mamanya.
"Emang nya ga kesiangan?, nanti kamu di hukum nak"
mama erliza nada khawatir."Enggak ko ma tenang aja ya" Erliza meyakinkan dan mulai melangkah keluar dari kamar mandi menuju kamar nya bersama mamanya, bedanya mama erliza ke dapur untuk menyiapkan makanan dan erliza pun ke kamar nya untuk mengganti baju seragam nya.
Di depan cermin yang ada di kamar nya, Erliza memandang pantulan diri nya sendiri di cermin yang kini sudah berganti seragam dan tidak basah lagi. Rambut nya pun terurai rapi ia menjepit sebelah kiri di poni yang dia punya dengan jepitan pita berwarna abu abu.
"Udah cantik, jangan lupa senyum za!"
Erliza senyum sampai matanya bergaris, lesung pipi nya pun terlihat jelas. Sangat manis.Beberapa saat kemudian senyum manis nya erliza pun luntur, seketika ia teringat perkataan terakhir ayah nya yang tadi di ucapkan waktu di kamar mandi;
"Jangan coba-coba kamu sentuh saya!, Anak penyakitan!".
Erliza tersenyum getir.
'Aku seburuk itu ya ayah?', Sakit rasanya jika mengingat bentakan bentakan yang anton lontarkan kepadanya.
Tersadar dengan lamunanya Erliza melirik jam tangan nya yang berwarna coklat bergambar beruang itu sudah menunjukan pukul 07:05 menit. Mengendong ransel nya Erliza pun melenggang pergi untuk berangkat ke sekolah.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Setelah kejadian anton menarik paksa erliza dan membuat erliza basah kuyup, hal itu tidak membuat gadis malang itu tidak bersemangat ke sekolah ia masih tetap tersenyum, menyembunyikan segala masalah dan lukanya sendirian.
Bagi erliza itu adalah suatu hal yang biasa, erliza sudah sering merasakanya.
Tiada hari tanpa bentakan, tiada hari tanpa hinaan, tiada hari tanpa kekerasan dan tiada hari tanpa hukuman.
Erliza yang telat datang 15 menit ke sekolah pun kini mendapati hukuman membersihkan area taman belakang sekolah yang lumayan luas sendirian. Panas terik matahari sangat menyorot hingga keringat terus membasahi area kening erliza.
"Erliza.." panggil seorang perempuan seusianya..
TBC.
SIAPAPUN KALIAN YANG UDH MAU BACA CERITA AKU MAKASIH BANYAK YAA:)
YG UDAH NGASIH VOTE&RAMEIN KOMEN JUGA THANK YOU;).LOPYU BANYAK BANYAK HEHE♡.MHON MAAP APABILA BANYAK TYPO BERTEBARAN//KESALAHAN KATA,MOHON DI MAKLUM YA GAES YAA
SEE U NEXT PART PAPAYYYYY
KAMU SEDANG MEMBACA
STRESSED [ Hiatus ]
Novela JuvenilWARNING!! Cerita ini mengandung: -kekerasan fisik &mental -banyak kata kata kasar bertebaran -mengandung bawang juga pastinya -bucin nya juga ada jadi persiapkan diri kalian sebelum membaca gaess "jangan lupa pake masker nya! aku ga suka yaa banyak...