ENAM💔

102 12 15
                                    

   Walaupun sudah tengah malam itu tidak membuat andrian mengurungkan niat nya untuk tidak pergi ke rumah erliza,dengan terburu buru andrian langsung mengendarai motor nya menuju ke rumah erliza.

Di sepanjang perjalanan fikiran andrian tidak tenang ia sangat khawatir dengan erliza."bertahan zaa" lirih andrian seorang diri.

15 menit sampai lah andrian di rumah erliza,melihat gerbang yang sudah di gembok tanpa berfikir panjang andrian langsung manjat menaiki pagar agar bisa masuk ke dalam rumah erliza. Bagaikan sudah ahli dalam memanjat andrian menanjat pagar hingga masuk ke dalam rumah erliza dengan mudah.
Andrian pun bingung lewat mana ia akan masuk ke dalam rumah erliza sedangkan pintu rumah nya pasti terkunci.

Di saat mengamati sekeliling rumah erliza andrian melihat kaca kamar erliza yang berada di lantai 2 yang terbuka,sontak andrian pun langsung mengambil tangga yang ada di samping rumah erliza dan mengarahkan tangga itu ke kamar erliza. Andrian nekat menaiki tangga untuk bisa masuk ke kamar erliza lewat jendela yang terbuka.
Dengan hati hati andrian menaiki tangga hingga sampai juga ke kamar erliza.

Dengan perasaan hati hati dan was was andrian mencari tempat di mana erliza berada,andrian mengetahui bahwa hubungan erliza dengan orang tua nya tidak baik baik saja maka dari itu andrian was was mengamati sekitar dalam rumah erliza.

Melihat ada percikan darah di depan 1 kamar yang terlihat seperti gudang,andrian langsung buru buru membuka pintu gudang tersebut tapi ternyata pintu itu terkunci.

'Tok tok tok,dor dor dor'

"Zaa kamu masih di dalem kan?" Tanya andirian pada erliza yang ada di dalam gudang,entah mengapa ia bisa yakin bahwa erliza ada di dalam.

"Ck!ini mah gak bisa di buka pintu nya!" Pekik andrian wajah nya terlihat sangat khawatir.

"Bodo amat lah gue dobrak ajaa.."

'BRAAAK!!!'

Sekali dobrakannya andrian berhasil membuka pintu gudang,dan betapa terkejut nya andrian melihat erliza yang tengah meringkuk tak sadarkan diri sontak andrian berlari kecil menghampiri erliza yang sudah meringkuk tak sadarkan diri.

"Yaa ampun zaa,erliza bangun.." Ujar andrian seraya menempatkan kepala erliza di pangkuan nya.

Andrian menepuk pelan pipi erliza tanda membangunkan nya tetapi erliza tak kunjung sadarkan diri.

"Zaa,zaa!!,zaa bangun zaa ini guee"  andrian sangat khawatir, panik, sesak menjadi satu. Entah mengapa melihat  erliza yang pucat bahkan banyak luka lebab di wajah nya membuat hati nya terasa teriris.

Tanpa berfikir panjang andrian menggendong erliza ala Bridal style
Membawanya menuju ke kamar erliza dengan perlahan andrian membawanya dengan hati-hati.

Ervandino menaiki tangan dengan kondisi yang masih setengah sadar,kalau bertanya dia habis dari mana tentu saja ia baru pulang dari club malam,ervandino memang tipe lelaki yang sangat bad merokok,balap liar,minum minuman keras bahkan menyewa jalang pun itu adalah kebiasaan ervandino. Entah apa sebab nya ia menjadi anak bad seperti itu tapi yang jelas ayah dan mamah tiri nya tidak pernah memarahi nya akan hal itu toh ayah ervandino seperti sangat membebaskan pergaulan ervandino.

Di saat hendak masuk ke kamarnya,ervandino melihat lelaki yang tengah menggendong seorang perempuan yang sangat ia kenali, dengan fikiran yang tergambar di otak licik nya ervandino tersenyum miring dan meraih ponsel yang ada di saku celana nya dan..

'Cekrek'

'Cekrek'

"Ahaha yes!!gue dapet bahan buat jadi ancaman"Seru ervandino dengan bangganya,seraya menatap foto di layar ponsel nya yang ia ambil tadi,ervandino mengambik gambar andrian yang sedang menggendong erliza dan foto itu akan di jadikan ancaman untuk erliza. Setelah puas mendapatkan bahan ancaman ervandino memasuki kamar nya dengan suasana hati yang sangat senang.

STRESSED [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang