8

3.6K 368 15
                                    

Mark yang lagi baca buku dihalaman belakang, bergegas berdiri waktu denger suara bell yang ditekan dua kali dari arah depan.

Pagi tadi, dia udah dikasih tau sama Jaehyun kalo nanti bakal ada orang yang dateng buat kasih baju seragam sama keperluan sekolahnya yang lain.

Waktu pintu dibuka, dia ngeliat seorang laki-laki yang berdiri ngebelakangin dirinya.  Tingginya kurang lebih sebahu, pake setelan casual sambil bicara sama orang yang ada diseberang telfon.

"Ya, dengan sia- BUBU!!!!!"

Nggak pakai nunggu lama, Mark langsung nubruk badan orang yang ada didepannya. Nangis kenceng sambil nelusupin kepalanya kebahu laki-laki yang lebih rendah dari dirinya.

"Abang, kenapa teriak-teriak, BUBU!!!!" Si Adek yang baru turun dari kamarnya juga langsung lari. Ikutan meluk Abangnya yang langsung ditarik buat ikut pelukan bertiga.

Ketiganya nangis kenceng didepan pintu, nggak nyangka kalau mereka masih bisa ketemu lagi. 

Iya, yang dateng itu ternyata Bubu mereka. Orang tua yang selama ini mereka kangenin, orang yang mereka harapin bakal kumpul bareng mereka lagi untuk selama-lamanya.

"Sayang, kalian kemana aja nak, Bubu nyari kalian tapi nggak pernah ketemu." Katanya.

"Hiks bubu, Adek kangen Bu."

"Iya sayang, bubu juga kangen nak." yang dipanggil Bubu itu ngecup kening kedua anaknya. Anak yang udah lama dia cari keberadaannya, anak yang selalu mampir kemimpinya waktu dia tidur, yang selalu bikin dia nggak nafsu makan kalau inget keberadaannya yang nggak tahu ada dimana.

Sekarang dirinya bisa bernafas lega, anak-anaknya dalam keadaan baik dan sehat. Nggak kaya bayangan dirinya yang udah berpikiran macem-macem tentang kebaradaan anaknya ini.

Tinggal meminta penjelasan tentang kenapa anaknya itu bisa ada dirumah atasannya. Dan Taeyong ingat, kalau atasannya itu pernah meyinggung perihal anak yang beliau tolong. Mungkin karena alasan itu mengapa anaknya ada disana. tapi untuk jelasnya, ia akan bertanya langsung kepada atasannya, dan jika benar ia akan mengucapkan banyak terimakasih karena sudah mau menolong kedua putranya.

###

Pertemuan hari ini berjalan lancar, semuanya menikmati rangkaian acara yang sudah disusun semenarik mungkin. Terutama Jaehyun yang juga ikut menikmati pertemuan hari ini. 

Sebelum makan malam tiba, semuanya diberikan waktu untuk istirahat. Jaehyun berkumpul dengan beberapa rekan kerjanya sampai suara ponsel bikin dia undur diri buat nerima panggilan itu.

"Halo dek, kenapa? "

Dari sebrang telfon, kedengeran jelas suara parau si bungsu yang kayaknya habis nangis itu.

"Om, Adek ketemu Bubu. " Katanya.

Jaehyun bingung, "Adek ketemu sama Bubunya Adek sama Abang Om. "

Nggak lama, ada satu suara yang ng interupsi si Adek buat kasih telfonnya ke dia.

"Hallo Pak Jaehyun? "

"Ya, ini siapa? "

"Saya Taeyong Pak, Bubunya anak-anak. "
Deg.

Jaehyun kaget, Bubunya anak-anak? Taeyong? Lee Taeyong? Sekertarisnya? Pikirannya langsung melayang.

Dari situ Jaehyun udah nggak fokus. Dia pengen pulang sekarang juga, jadi ngga pake lama dia pamit sama seluruh koleganya. Beruntung acara intinya udah selesai dan Jaehyun dibolehkan untuk pergi terlebih dahulu.

Jaehyun berangkat pulang sekitar jam 8 malam, jadi kemungkinan dia sampai rumah tengah malam atau dini hari tergantung kondisi di perjalanan.

Jemarinya asik ribut di pegangan stir, rasanya campur aduk. Dia seneng kalo Mark dan Jeno ketemu lagi sama Bubu alias orang tuanya. Tapi di satu sisi dia khawatir, khawatir kalo dia bakal balik sendirian lagi dirumah besar miliknya itu.

Starlight [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang