•Tandai Typo•
Sore itu terlihat seorang gadis berseragam putih abu-abu baru saja pulang. Tangan kirinya menenteng sepatu yang tadi dipakai. Berjalan pelan memasuki rumah, lalu bertemu dengan sang ibu di dekat kamarnya. Langsung saja dia mencium punggung tangan Ibunya.
"Baru pulang nak?"
"Iya bu, tadi mampir ke rumah tante Tyas ambil titipan buat Ibu."
Lalu ia mengeluarkan paper bag dari dalam tasnya.
"Yasudah, bersih-bersih dulu nanti bantu Ibu di dapur ya." Pesan wanita itu.
Iapun mengangguk kemudian segera masuk ke dalam kamar. Karena badannya sudah sangat lengket akibat beraktivitas seharian jadi ia segera mengambil handuk dan baju ganti untuk dibawa ke kamar mandi.
Beberapa menit berlalu dirinya sudah selesai mandi dan segera menyusul Ibunya di dapur. Tanpa bertanya ia langsung memanaskan wajan untuk menggoreng ikan dan tahu yang sudah di marinasi. Sedangkan Ibunya sibuk dengan ulekan sambal.
Setelah semuanya selesai, makanannya dibawa ke meja kecil yang berada tak jauh dari dapur. Di sana sudah ada perempuan yang sedang memangku anak balita, perempuan itu adalah adalah adik dari almarhum Ayahnya.
"Maaf ya mbak aku nggak bisa bantu, soalnya Adit nggak mau ditinggal dari tadi." Ucap Nadya merasa tak enak kepada kakak iparnya itu.
"Nggak apa-apa udah dibantu sama Raya."
Setelah meletakkan piring dimeja makan Raya segera menarik salah satu kursi disamping Nadya dan duduk di sana.
"Raya jagain Adit dulu bisa enggak, mbak mau ambil botol susu di kamar."
"Bisa." Jawabnya lalu segera mengambil alih balita itu ke pangkuannya.
"Mbak makan duluan aja." Wanita itupun mengangguk.
"Mau ibu ambilkan?" Tanya beliau ke Raya.
"Nggak usah, nanti aku ambil sendiri." Tolaknya.
Lalu beliau memulai acara makannya. Sedangkan Raya masih memangku balita itu sesekali diajaknya bermain mainan karet yang berada ditangannya.
Sedikit informasi, Raya saat ini tinggal bersama Ibu, Mbak Nadya yang merupakan adik dari almarhum Ayahnya dan Dikta suami Nadya. Sedangkan Dikta kebetulan sedang berada diluar kota. Mereka tinggal disini atas kemauan Ibunya. Biar ramai karena Raya adalah anak tunggal. Untuk Ayah, beliau meninggal ketika dirinya masih kelas satu SMP.
Yah dalam rumah sederhana ini keluarganya tinggal. Walaupun tidak besar namun cukup untuk berlindung dari hujan dan panas.
⑅⑅⑅⑅
Acara makan sudah berlalu. Kini Raya, Ibunya, Nadya dan Adit berada di depan TV. Duduk beralaskan karpet karakter sambil menonton duo tuyul botak. Raya sembari mengerjakan tugas yang belum selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFRA
Teen FictionRafael itu cuek Raya itu pemalu Bagaimana jika mereka tiba-tiba dijodohkan? Ini adalah kisah dua remaja yang dipersatukan dalam sebuah ikatan suci. Keduanya tidak menolak atau lebih tepatnya tidak bisa menolak. Semuanya terjadi begitu saja di kehidu...